Kenali Warna Darah Haid yang Subur, Perempuan Wajib Tahu!

Bisa jadi tanda kesehatan reproduksi perempuan

Warna darah menstruasi jadi hal yang jarang dibicarakan. Dianggap kotor, informasi tentangnya pun menjadi tabu. Padahal, warna darah haid dapat mengindikasikan kesehatan reproduksi perempuan, lho!

Di antara banyaknya warna, terdapat warna darah haid yang subur. Artinya, darah tersebut menunjukkan bahwa kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan siap menjalani program kehamilan.

Mengapa darah menstruasi punya warna yang berbeda?

Dilansir WebMD, warna darah haid bisa menjadi lebih gelap, karena mulai bereaksi dengan oksigen. Jika terlalu lama mengendap di vagina atau luruh dalam waktu cukup lama, darah haid cenderung lebih gelap bahkan menghitam.

Selain itu, warna darah yang keluar saat menstruasi juga mengindikasikan gangguan kesehatan reproduksi. Misalnya, infeksi bakteri vaginosis, Trichomoniasis, bahkan penyakit menular seksual.

Dalam kondisi tertentu, warna-warna darah juga bisa mengindikasikan kehamilan. Atau, bercampur dengan cairan serviks lainnya.

Warna darah haid

Kenali Warna Darah Haid yang Subur, Perempuan Wajib Tahu!ilustrasi warna darah haid (IDN Times/Laili Zain)

Meski sedikit menggelikan, tetap pantau warna darah ketika sedang menstruasi, ya. Sebab, warna darah dapat mengindikasikan kondisi kesehatan. Dengan memantaunya, kamu bisa segera mendapatkan perawatan medis jika memang diperlukan.

Selain itu, memperhatikannya juga membuatmu tahu warna darah haid yang subur. Akan sangat membantu apabila kamu sedang merencanakan kehamilan.

  • Merah muda: darah bercampur dengan cairan keputihan
  • Merah cerah: darah langsung mengalir dari rahim ke vagina
  • Merah tua: darah lebih lama mengendap di vagina. Biasanya terdapat gumpalan, masih normal apabila ukurannya tidak cukup besar atau membuatmu perlu berganti pembalut setiap jam
  • Cokelat atau hitam: menunjukkan darah keluar lebih lama dari rahim. Biasanya terjadi pada akhir periode menstruasi
  • Oranye: darah haid bercampur dengan cairan serviks. Bisa juga menandakan kehamilan jika muncul di luar periode menstruasi
  • Oranye, hijau, abu-abu, ungu: adanya infeksi dalam organ reproduksi. Diikuti dengan bau amis mengganggu, vagina gatal, dan buang air kecil menyakitkan. Perlu menghubungi dokter segera. 

Baca Juga: 7 Cara Membedakan PMS dan Hamil, Ketahui Gejala dan Cirinya

Warna darah haid yang subur

Kenali Warna Darah Haid yang Subur, Perempuan Wajib Tahu!ilustrasi menstruasi (pexels.com/Cliff Booth)

Di antara banyaknya warna darah haid, mana yang menandakan kesuburan? Tentunya yang mengindikasikan periode normal. Termasuk warna merah muda, merah cerah, merah tua, bahkan kehitaman di awal atau akhir periode.

Selain memperhatikan warna, kamu juga perlu melihat bentuknya, nih. Sebab, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), frekuensi dan konsistensi darah juga menjadi indikator penting.

Dilansir Flo Living, terdapat kombinasi antara warna, frekuensi, konsistensi, dan panjang durasi yang menunjukkan menstruasi normal secara umum. 

  • Warna: Cerah, cranberry-merah
  • Konsistensi: Seperti campuran jeli yang belum mengeras (viskositas sedang: tidak terlalu encer, tidak terlalu kental)
  • Durasi haid: 5-7 hari
  • Panjang siklus: Setiap 28-30 hari

Meski demikian, kondisi ini dapat berbeda pada tiap-tiap individu, ya! Kamu bisa memantau siklus ovulasi normalmu sendiri dengan mengandalkan kalender haid. Atau, konsultasikan dengan dokter jika ternyata panjang siklus lebih lama atau lebih singkat dari keterangan di atas. 

Kondisi warna darah haid lainnya

Kenali Warna Darah Haid yang Subur, Perempuan Wajib Tahu!ilustrasi pendarahan dan menstruasi (pexels.com/Cliff Booth)

Bagaimana dengan warna lainnya? Apakah dapat mengindikasikan kondisi yang lebih spesifik. Bisa saja. Namun, semuanya tetap kembali pada kondisi masing-masing perempuan. 

Masih dari sumber yang sama, beberapa warna darah menstruasi yang bisa ditandai yakni:

  • Warna cokelat dengan konsistensi tipis atau hanya bergaris

Artinya, darah telah lama teroksidasi dalam rahim dan tidak berhasil keluar pada periode sebelumnya akibat kadar progesteron rendah. Kondisi tersebut juga jadi penyebab dari siklus menstruasi tidak normal.

  • Ungu kebiruan dengan konsistensi menggumpal dan durasi lebih dari seminggu

Warna bluberi beku ini bisa menandakan tubuh terlalu banyak estrogen. Jumlahnya yang timpang dengan progesteron menimbulkan gejala khas terkait dengan periode bermasalah. Dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan endometriosis, kista, atau fibroid. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, ya!

  • Merah muda cerah nyaris dilihat karena terlalu ‘ringan’ dengan durasi tiga hari bahkan kurang

Pendarahan sangat ringan di periode menstruasi dapat menunjukkan tubuh mengalami tingkat estrogen rendah. Hormon tersebut dihasilkan dari asupan nutrisi. Artinya, individu dengan estrogen rendah bisa jadi kekurangan vitamin atau kelelahan adrenal.

Untuk tahu warna darah haid yang subur bisa berpatokan pada warna darah menstruasi normal. Jadi, jangan lupa rutin mengecek warna darah ketika menstruasi, ya!

Baca Juga: Perbedaan Nyeri Payudara PMS dan Tanda Hamil

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya