Ini Lho, 4 Bahaya Stunting yang Mengancam Masa Depan Indonesia!

#MillennialBEST Kita harus peduli apa dampak buruk stunting!

Mungkin banyak di antara kita yang mengaku golongan millnnials yang selalu update tentang segala hal yang berhubungan dengan teknologi, dan apa yang sedang trend di masa kini justru cuek pada hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satunya adalah stunting.  

Pasti banyak #MillenialBEST yang bahkan tidak tahu pengertiannya apalagi bahayanya. Itulah sebabnya Kementrian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye nasional penanganan stunting mendorong komunikasi fokus dan integratif, melalui berbagai kanal komunitas salah satunya IDN Times untuk mengajak para generasi #MIllenial lebih aware soal stunting. 

Apa sih sebenarnya stunting itu? Singkatnya stunting adalah kondisi dimana seorang mengalami gangguan pertumbuhan kronis akibat kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama, sehingga biasanya ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan teman sebayanya. Biasanya gejala stunting mulai terlihat pada balita dengan rentang waktu 1-3 tahun. 

Lalu, apa saja bahayanya bagi masa depan? Pasti banyak yang berpendapat seperti ini: 

Kan cuma bertumbuh pendek saja, apa bahayanya? Banyak kok orang yang bertumbuhpendek, tapi bisa bekerja dengan baik dan lain-lain.  

Namun yang perlu digaris bawahi, berbadan pendek adalah salah satu dampak dari stunting. Jadi, tidak selalu yang berbadan pendek pasti stunting, karena ada banyak faktor yang mengakibatkan seseorang tidak bertumbuh tinggi. Sedangkan stunting bermula dari kekurangan nutrisi, sehingga dampaknya sangat luas bagi tumbuh kembang seorang anak. Tidak hanya fisik tapi juga bisa mental dan tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi karakternya kelak. Berikut adalah beberapa dampak yang terjadi akibat stunting:

1. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tingkat kecerdasan & mental yang lebih rendah dibandingkan anak-anak pada umumnya

Ini Lho, 4 Bahaya Stunting yang Mengancam Masa Depan Indonesia!tempo.co

Logikanya seorang anak yang mengalami stunting adalah anak yang kekurangan gizi seimbang, yang kemungkinan besar sejak dalam kandungan sang ibu. Jika hal ini dibiarkan dalam jangka yang panjang karena kurangnya pengetahuan orangtua khususnya si ibu, juga tanpa ada penanganan maupun kepedulian dari lingkungan sekitar, dipastikan ketika memasuki usia sekolah sudah mengalami pertumbuhan yang tidak seimban. 

Seorang anak juga akan sulit berkonsentrasi dalam menyerap ilmu yang diberikan, jelas akibatnya kecerdasan si anak akan lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya yang normal. Dampak psikisnya juga bisa membuat anak tumbuh menjadi seorang anak yang tidak percaya diri. Ini juga mempengaruhi mentalnya secara tidak langsung.

2. Masa depan anak-anak di Indonesia akan terancam

Ini Lho, 4 Bahaya Stunting yang Mengancam Masa Depan Indonesia!Dok. Indonesia Mengajar

Dengan kecerdasan yang rendah, tentu saja sumber daya manusia yang berkualitas akan berkurang. Jika dibiarkan secara terus menerus, hal ini tentu saja berdampak pada masa depan penerus bangsa yang seharusnya dituntut mampu bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara maju, atau mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di negara sendiri.  

Tapi dengan kecerdasan dan mentalitas yang rendah, jangankan bersaing, untuk mandiri saja sudah pasti sangat kesulitan. Bisa dibayangkan sendiri 'kan? Masalah sosial dan ekonomi yang harusnya mampu ditekan justru akan makin bertambah.

3. Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan naik3. Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan naik

Ini Lho, 4 Bahaya Stunting yang Mengancam Masa Depan Indonesia!ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia harusnya di masa depan sudah semakin menurun, namun bahaya stunting yang diabaikan justru akan menambah jumlah kemiskinan dan pengangguran. Kalau digambarkan akan seperti lingkaran setan yang terus menerus berputar tiada henti, diturunkan dari generasi ke generasi.  

Sebagai contoh, dua orang stunting menikah, tidak sadar dengan pola hidup yang benar dan tidak paham gizi, kemungkinan besar akan melahirkan anak-anak yang juga akan mengalami stunting. Anak pun demikian, kalau tidak melek informasi dan peduli soal kesehatan juga pentingnya gaya hidup sehat, akan terus melakukan kesalahan-kesalahan yang sama. Bisa ditebak sendiri kan, akan seperti apa nantinya? Sebagai millennial, apakah kamu masih tetap bersikap acuh tak acuh?

4. Tingkat kriminalitas di Indonesia pun akan semakin meningkat

Ini Lho, 4 Bahaya Stunting yang Mengancam Masa Depan Indonesia!IDN Times/Sukma Shakti

Seperti hukum sebab akibat, jika kemiskinan dan pengangguran meningkat, maka ancaman lain yang mengikuti adalah kriminalitas yang semakin tinggi. Seseorang dengan tingkat kecerdasan dan mental yang rendah, berpotensi memiliki pola pikir yang pendek, rancu soal benar dan salah sehingga salah satu cara mereka untuk mempertahankan hidup adalah merampas hak orang lain.  

Kriminalitas memang tidak bisa dihapuskan sepenuhnya, tapi minimal dengan sumber daya manusia yang berkualitas, pasti bisa menekan angka kriminalitas yang semakin bertambah di Indonesia. Apalagi sudah menjadi rahasia umum, para pelaku tindak kriminalitas rata-rata berawal dari kemiskinan, pengangguran dengan kecerdasan dan mentalitas yang rendah. Iya kan? 

Bagaimana, sudah tahu kan apa itu stunting dan apa saja dampak jangka panjangnya bagi diri sendiri dan masyarakat? Itulah mengapa kita sebagai generasi muda yang melek informasi, sadar akan kesehatan dan pentingnya nilai gizi, wajib menjadi #MillenialBEST yang sadar dan peduli akan kesehatan.  

Minimal, tidak acuh tak acuh, bahkan kalau perlu mengkampanyekan pola hidup sehat kepada lingkungan sekitar. Dimulai dari orang-orang terdekat, setidaknya di negara ini kita berdaya guna. Bukannya sibuk bergosip atau selalu menyalahkan pemerintah, karena kegiatan apapun selama itu positif mampu menjadi dampak bagi kemajuan bangsa. Siap berdampak untuk kemajuan bangsa? Share dan bagikan informasi ini yuk!

Widya Puspitasari Photo Writer Widya Puspitasari

Novelis, Author, Reviewer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya