8 Fakta Penting Tentang Toksoplasma, Pecinta Kucing Wajib Tahu

Toksoplasma adalah sebutan umum untuk toxoplasma gondii, sejenis protozoa yang hidup sebagai parasit. Penyakit yang meereka sebabkan disebut toksoplasmosis. Toksoplasma bisa hidup dan menyebabkan toksoplasmosis pada semua mamalia, termasuk manusia. Namun parasit ini hanya bisa berkembang biak di tubuh kucing, bukan di tubuh hewan lain.

Parasit ini memiliki penyebaran yang sangat luas. Diperkirakan sekitar 30 sampai 50 persen populasi manusia di dunia membawa bibit penyakit ini. Namun biasanya sistem kekebalan tubuh seseorang membuat parasit ini tidak menimbulkan gejala apa-apa. Artinya, bisa jadi saat ini parasit ini hidup di dalam tubuhmu tanpa kamu sadari sama sekali.

Karena toksoplasma bisa menginfeksi semua mamalia, maka parasit ini bisa terdapat pada tikus, tupai, maupun hewan lain. Ketika hewan-hewan tersebut diburu dan dimakan oleh kucing, kucing tersebut pun akan tertular. Atau, mereka juga bisa tertular dari kontak dengan kotoran kucing lain yang terinfeksi.

Laman Web MD menjelaskan bahwa di dalam usus kucing, toksoplasma akan berkembang biak. Sel telur belum matang yang disebut oosit lalu keluar bersama kotoran kucing, dan dari situ penyebaran toksoplasma akan berlanjut. Kucing yang terinfeksi akan mengeluarkan kotoran yang mengandung oosit toksoplasma hingga 2 minggu setelah infeksi semula.

Gejala yang umum adalah berupa hilangnya nafsu makan. Namun laman I Cat Care juga menyebut sejumlah gejala lain seperti demam, berat badang berkurang, sesak napas, penyakit hati, radang pada mata, dan gangguan saraf yang ditandai gemetar atau kejang. Jika kucing peliharaanmu mulai menunjukkan gejala-gejala tersebut, kamu perlu waspada.

Tapi tidak semua kucing yang terinfeksi toksoplasma akan menunjukkan gejala tertentu. Kebanyakan kucing akan menjadi kebal pada toksoplasmosis jika sudah pernah terserang sebelumnya. Sehingga serangan berikutnya tidak akan memberikan dampak apapun. Tapi toksoplasma bisa tetap masuk ke tubuh mereka dan menular ke mamalia lain.

Penularan toksoplasma kepada manusia sebenarnya sama dengan penularan kepada kucing. Jika kamu melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi, kamu akan tertular. Itu bisa terjadi secara tidak langsung, misalnya ketika kamu berkebun. Oosit toksoplasma bisa berada di tanah hingga setahun setelah keluar bersama kotoran kucing.

Dan kamu juga bisa tertular jika makan daging yang dimasak kurang matang. Ingat, toksoplasma bisa menginfeksi semua mamalia, maka bisa jadi daging hewan yang kamu makan telah terinfeksi toksoplasma.

Demikian pula, gejala toksoplasmosis pada manusia sebenarnya mirip dengan yang bisa terjadi pada kucing. Misalnya demam, sesak napas, dan gangguan saraf. Tapi orang yang dalam keadaan imun yang baik biasanya hanya akan menunjukkan gejala ringan seperti flu atau tidak ada gejala sama sekali.

Sampai di sini mungkin kamu bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya toksoplasma bukanlah jenis parasit yang sangat berbahaya, baik bagi manusia maupun hewan. Orang yang daya tahan tubuhnya baik tidak akan terserang toksoplasmosis meskipun toksoplasma terdapat dalam tubuhnya. Demikian pula kucing yang telah kebal dengan penyakit ini.

Namun demikian, ada dua kelompok orang yang harus sangat hati-hati dengan toksoplasmosis, yaitu wanita hamil dan orang yang kekebalan tubuhnya bermasalah, misalnya orang dengan HIV AIDS. Jika mereka terserang toksoplasmosis, akibatnya bisa fatal.

Bagi wanita hamil, jika saat hamil ia mengalami infeksi toksoplasma untuk pertama kali dalam hidupnya, ada kemungkinan toksoplasma akan menurun kepada janinnya. Hal itu tidak selalu berdampak apa-apa, tapi dalam beberapa kasus bisa menyebabkan bayi lahir tidak normal atau bahkan keguguran.

Laman Medical News Today menyebut bahwa pada orang yang berdaya tahan tubuh kuat, pengobatan tidak selalu dibutuhkan untuk menangani toksoplasmosis. Gejala jarang timbul, dan jika pun ada gejala, gejala tersebut biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya tanpa diobati.

Namun pada wanita hamil dan orang dengan HIV AIDS, sejenis obat yang disebut primetamin bisa diberikan oleh dokter untuk mengurangi tingkat keparahan toksoplasmosis. Obat lain mencakup sulfadiazin atau jenis obat lain yang mungkin disarankan dokter.

Sesuai kata pepatah, seringkali lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka supaya tidak terinfeksi toksoplasma, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Misalnya selalu gunakan sarung tangan saat berkebun atau menyentuh tanah.

Jika kamu memelihara kucing, sebisa mungkin jaga agar kucingmu tidak keluar rumah. Jika kamu membiarkan kucingmu keluar rumah, maka kamu harus ekstra hati-hati saat membersihkan kotorannya. Last but not least, hindari mengonsumsi daging yang belum sepenuhnya matang.

Itulah delapan fakta tentang toksoplasma yang perlu kamu ketahui. Parasit ini tidak selalu berbahaya bagi manusia, tapi wanita hamil dan orang yang daya tahan tubuhnya kurang harus ekstra hati-hati terhadapnya. Jika kamu pecinta kucing, pastikan kamu berupaya sebisanya untuk menghindari infeksi toksoplasma ya!