Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannya

Yang berisiko besar adalah ibu hamil dengan komorbid

Ada risiko ekstra dari infeksi COVID-19 pada ibu hamil. Infeksi yang lebih berat tidak hanya mengancam nyawa sang itu, tetapi juga janinnya. Bahkan, bukan tidak mungkin keduanya berakhir pada kematian.

Dalam panduan infeksi COVID-19 terhadap ibu hamil oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), disebutkan bahwa setidaknya 50 persen ibu hamil di Indonesia terpapar COVID-19. Data yang dikumpulkan oleh Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan POGI Cabang selama April 2020 hingga April 2021 juga menyebut angka kematian akibat komplikasi COVID-19 tercatat sekitar 3 persen.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai infeksi COVID-19 pada ibu hamil.

1. COVID-19 mengancam ibu hamil yang memiliki komorbid

Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannyailustrasi ibu hamil dan COVID-19 (unicef.org)

Dalam pengamatan lebih lanjut dari para pakar dan peneliti, COVID-19 punya kecenderungan untuk memberikan infeksi lebih berat pada sejumlah kasus pada ibu hamil, yaitu ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun, punya indeks massa tubuh tinggi, serta punya komorbid seperti diabetes dan hipertensi.

Lewat data dari UK Obstetric Surveillance System (UKOSS) yang disampaikan melalui laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO), mayoritas ibu hamil yang mengalami sakit parah sedang berada pada masa trimester ketiga kehamilan. Belum lagi bila lingkungan tempat tinggal atau kerjanya sedang dalam zona merah, risiko paparannya akan lebih tinggi. Maka dari itu, ibu hamil yang memiliki komorbid harus ekstra hati-hati.

2. Dua pertiga ibu hamil tidak memiliki gejala infeksi COVID-19

Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannyailustrasi ibu hamil selama pandemik (abcnews.go.com)

Studi dari Britania Raya menyebut bahwa ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 kebanyakan tidak bergejala. Jumlah perbandingannya kurang lebih dua dari tiga ibu hamil. Kalaupun bergejala, gejalanya ringan seperti demam ringan atau gejala mirip flu.

Seperti yang sudah disampaikan pada poin sebelumnya, ibu hamil yang mengalami infeksi parah rata-rata sedang dalam trimester ketiga. Itu pun dirinya sedang mengalami atau menjalani kondisi tertentu, seperti perawatan intensif kanker, kondisi paru-paru yang tidak baik, dan sebagainya.

3. Walaupun angkanya kecil, tetapi kemungkinan kematian tetap ada

Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannyailustrasi pemeriksaan ibu hamil (ksat.com)

Ibu hamil tetap harus mewaspadai penularan dan infeksi COVID-19. Survei dari POGI menyebut bahwa angka mortalitas ibu hamil di Indonesia mencapai 3 persen. Dari 536 kasus yang diamati, ada sekitar 16 ibu hamil yang meninggal dunia.

Perlu diperhatikan juga bahwa survei infeksi COVID-19 pada ibu hamil ini dilakukan sebelum varian Delta (B.1.617.2) merajalela. Itu berarti ada kemungkinan kasus kematian pada ibu hamil bertambah. Survei atau penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikannya.

Baca Juga: Prediksi Terjadinya Kehamilan setelah Berhubungan Seks, Berapa Lama?

4. Belum diketahui lebih jelas dampak COVID-19 terhadap pertumbuhan bayi

Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannyailustrasi ibu dan bayi (theconversation.com)

Sampai sejauh ini, belum diketahui dampak jangka panjang apa yang bisa dialami ibu hamil setelah terinfeksi COVID-19. Data penelitian masih sangat kurang untuk membuat kesimpulan.

Disampaikan oleh WHO, pengamatan masih terus dilakukan demi mengetahui hasil lebih lanjut.

5. Disarankan tetap melakukan vaksinasi dengan jenis vaksin Sinovac

Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannyailustrasi vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil (reuters.com)

Semenjak POGI merilis panduan infeksi COVID-19 terhadap ibu hamil pada Juni 2021 lalu, POGI mendorong vaksinasi pada ibu hamil. Dari panduan tersebut, POGI menyarankan ibu hamil mendapatkan vaksin Sinovac, lantaran vaksin tersebut merupakan jenis vaksin inactivated.

POGI menilai vaksin ini lebih aman karena protein virus tidak dapat bereplikasi, sehingga tidak dapat menyerang janin. Namun, dalam panduan tersebut diakui belum ada jurnal kesehatan yang memaparkan keamanan vaksin, khususnya untuk fenomena di Indonesia. 

POGI menyarankan vaksinasi untuk ibu hamil yang:

  1. Berisiko tinggi terpapar, yaitu usia di atas 35 tahun, punya indeks massa tubuh di atas 40, serta memiliki komorbid diabetes dan hipertensi
  2. Kelompok yang tingkat paparan terhadap COVID-19 tinggi, seperti tenaga kesehatan
  3. Berisiko rendah tetapi telah mendapat penjelasan dari petugas kesehatan dan menyetujui tindakan pelaksanaan vaksin tersebut

6. Ada beberapa upaya pertolongan pertama untuk ibu hamil yang terinfeksi COVID-19

Waspadai Infeksi Akut COVID-19 pada Ibu Hamil, Ini Penjelasannyailustrasi pemeriksaan ibu hamil (news.weill.cornell.edu)

Jika kamu, istri, teman, atau kerabatmu ada yang sedang hamil dan positif COVID-19, usahakan untuk tidak panik.

Upaya pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melaporkan kondisi ke tenaga kesehatan profesional, seperti rumah sakit, puskesmas, atau dokter. Laporkan juga bila ada gejala serupa dengan gejala infeksi COVID-19. Penting pula untuk mengukur denyut nadi jika memungkinkan.

Menyediakan alat kesehatan seperti oksimeter di rumah akan sangat membantu karena kondisi bisa terpantau dengan baik. Bila hasil pengukuran berada di bawah rata-rata, segera laporkan. Untuk kondisi janin, ibu hamil bisa mengeceknya dengan fetal doppler, yaitu alat ultrasound portabel yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi detak jantung janin. Periksakan diri ke lab untuk beberapa pengujian, seperti tes swab dan tes lainnya yang bisa menunjukkan status kesehatan ibu hamil.

Lewat konten di Instagram-nya, dr. Darrel Fernando, SpOG menyampaikan pentingnya memantau pergerakan janin yang berusia 28 minggu lebih. Ia mengatakan kalau pergerakan normal janin adalah 10-12 kali per hari atau setidaknya satu kali tiap jam. Bila frekuensi pergerakan janin berkurang, segera hubungi dokter.

Itulah penjelasan seputar infeksi COVID-19 pada ibu hamil. Jaga selalu kesehatan tubuh lewat pola makan sehat dan bergizi seimbang, tidur cukup, rutin olahraga, cek rutin kehamilan, kelola stres dengan baik, serta pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi dengan berkonsultasi dulu dengan dokter.

Baca Juga: 5 Perubahan yang Terjadi pada Kulit Selama Kehamilan, Normal, kok

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya