Imbauan WHO dan Pemerintah, Kenapa Semua Orang Wajib Pakai Masker?

Mengutip Reuters, penggunaan masker bisa menghambat penyebaran COVID-19. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh para ahli di University of Maryland yang pernah melakukan studi efek masker terhadap transmisi virus flu dan jenis coronavirus lainnya. 

Walaupun tidak dilakukan secara langsung pada SARS-CoV-2 (virus corona yang saat ini mewabah), para peneliti mengatakan bahwa studi tersebut masih bisa diterapkan. Sebab perilaku SARS-CoV-2 dan virus corona lainnya kurang lebih sama. 

Menurut penelitian tersebut, virus bisa menyebar melalui droplet, mikrodroplet, dan aerosol. Ketika kita mengenakan masker, saluran pernapasan bisa lebih terlindungi dari ketiga cara penularan itu. 

Sempat disinggung di poin pertama, apa yang dimaksud dengan mikrodroplet? Ini merupakan partikel kecil dari droplet yang keluar ketika kita berbicara, bersin, dan batuk. Partikel ini sangatlah ringan (meskipun cukup berat untuk langsung jatuh ke tanah atau permukaan benda) dan menurut eksperimen terbaru NHK World Jepang, mereka berisiko tinggi untuk menjadi media penularan virus corona.

Droplet bisa langsung jatuh ke lantai saat keluar dari mulut. Namun mikrodroplet tidak. Kamu bisa melihat bagaimana partikel tersebut mengambang dan bergerak sesuai aliran udara dalam video di atas. 

“Orang-orang di sekitar kita bisa menghirupnya (mikrodroplet), dan itulah bagaimana virus bisa menyebar. Kami mulai melihat risiko ini sekarang,” kata Kazuhiro Tateda, presiden The Japanese Association for Infectious Disease

Dalam video tersebut, terlihat pula bagaimana perbedaan penyebaran mikrodroplet jika kita menggunakan masker. Partikel tersebut tidak akan menyebar secara luas di udara. 

Masker tidak hanya bisa memproteksi dirimu saja, lho. Upaya ini juga bisa melindungi orang-orang di sekitarmu. Bagaimana bisa?

Seperti yang kita tahu, virus corona bisa menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala apa pun atau yang disebut dengan asimtomatik. Mereka akan menjadi carrier virus dan bisa menularkannya ke orang lain. 

Tidak sedikit, lho, orang yang mengalami kondisi asimtomatik tersebut. Menurut data dari MedRxiv, 48 persen infeksi yang terjadi di Singapura disebabkan oleh orang-orang tersebut. Nah, jika kamu tidak mau menjadi sumber penularan virus corona, sebaiknya gunakan masker, apalagi jika sedang di tempat publik. 

Siapa nih, yang sering menyentuh wajah secara sadar ataupun tidak? Kamu harus menghindarinya, ya, karena ini merupakan salah satu metode penularan virus corona. Ketika menyentuh wajah, virus yang menempel di tangan bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut.

Dilansir dari BBC.com, menurut para ahli kesehatan, cara untuk mencegah risiko ini adalah dengan menggunakan masker. Memang tidak akan menghentikan virus sepenuhnya, tapi masker akan membuat kita sulit menyentuh hidung dan mulut secara langsung. 

Selama ini kita mendengar bahwa masker yang paling tepat untuk mencegah COVID-19 adalah masker kesehatan dan N95. Namun, masker tersebut sebaiknya hanya digunakan oleh petugas medis. Merekalah orang yang berisiko tinggi untuk tertular virus corona selama merawat pasien sehingga membutuhkan proteksi yang tinggi. 

Untuk menghindari kelangkaan barang, WHO dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar publik menggunakan masker kain. Walaupun efektivitasnya di bawah masker medis, mereka masih bisa melindungi kita agar tidak tertular dan menyebarkan virus kok. 

Akan tetapi, perlu diingat bahwa penggunaan masker ini bukanlah substitusi dari physical distancing. Kamu harus tetap melakukan kedua upaya tersebut agar pandemi ini segera berakhir.

Jadi, mulai sekarang siapkan masker setiap kali kamu keluar rumah, ya!

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)