Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Bila abses pecah, infeksi bisa menyebar dan jadi berbahaya

Tubuh kita punya banyak organ yang penting, di antaranya adalah hati atau lever. Hati adalah salah satu organ vital yang perlu kita jaga kesehatannya. Perannya bagi tubuh ada banyak sekali, dari sistem pencernaan hingga proses pembekuan darah. Bila kesehatan organ ini terganggu, tentu kerja tubuh akan bermasalah.

Ada beberapa penyakit yang bisa menyerang hati, di antaranya adalah hepatitis, sirosis, hingga kanker hati. Selain itu, ada pula penyakit lainnya yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya, yaitu abses hati.

Abses dalam dunia kedokteran berarti nanah. Maksudnya, hati bisa bernanah? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Apa itu abses hati?

Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi liver abcess (medcraveonline.com)

Berdasarkan laporan dalam jurnal Deutsche Medizinische Wochenschrift tahun 2017, abses hati didefinisikan sebagai suatu massa berisi nanah pada hati yang dapat berkembang dari cedera pada hati atau infeksi intraabdominal yang menyebar dari sirkulasi portal.

Mengutip Drugs, abses hati adalah kumpulan nanah di hati yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau parasit. Seseorang mungkin memiliki lebih dari satu abses.

Meskipun peluang berkembangnya abses hati tergolong kecil, tetapi penting untuk mendeteksi dan menanganinya secara dini karena ada risiko kematian yang signifikan pada pasien yang tidak mendapatkan pengobatan dengan benar.

Selain itu, menurut keterangan dari laman British Liver Trust, abses hati lebih mungkin terjadi pada orang-orang dengan diabetes.

2. Penyebab dan faktor risiko

Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi Entamoeba histolytica (waterpathogens.org)

Dilansir Healthgrades, siapa pun bisa terkena abses hati. Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi dalam darah, sistem pencernaan, atau perut. Abses hati juga dapat disebabkan oleh cedera dari prosedur pembedahan atau trauma pada hati.

Abses hati dapat terjadi akibat penyebab infeksi berikut ini:

  • Infeksi bakteri di saluran pembuangan empedu
  • Infeksi bakteri dalam perut yang berhubungan dengan peradangan usus buntu (apendisitis), diverkulitis, dan perforasi usus
  • Infeksi aliran darah
  • Infeksi parasit Entamoebae histolytica (amebiasis)

Abses hati juga dapat terjadi akibat prosedur pembedahan dan diagnostik di hati, serta trauma yang tidak disengaja, termasuk:

  • Endoskopi tabung penguras empedu
  • Trauma pada organ hati

Selain itu, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan abses hati, seperti orang dengan:

  • Penyakit Crohn
  • Baru mengalami infeksi perut atau gastrointestinal primer
  • Diabetes
  • Riwayat operasi perut
  • Riwayat melakukan endoskopi dari tabung penguras empedu

Faktor risiko abses hati ameba meliputi:

  • Usia lanjut
  • Alkoholisme atau konsumsi alkohol berat
  • Sistem kekebalan yang terganggu karena kondisi seperti HIV/AIDS atau imunodefisiensi lainnya, penggunaan kortikosteroid, transplantasi organ, atau kanker dan perawatannya
  • Status gizi buruk
  • Bepergian ke daerah di mana infeksi ameba sering terjadi

Baca Juga: 7 Gejala Penyakit Kuning, Bisa Jadi Tanda Masalah pada Liver

3. Gejala

Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi sakit perut (pixabay.com/derneuemann)

Gejala abses hati bisa berbeda-beda pada tiap orang, tetapi umumnya meliputi kombinasi gejala-gejala di bawah ini.

Abses hati sebetulnya tidak mengancam nyawa. Namun, ketika abses pecah atau terbuka, ini bisa menyebarkan infeksi dan menjadi berbahaya. Ini bisa terjadi secara tiba-tiba, sehingga kamu harus berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gejala-gejala di bawah ini.

Berikut ini adalah gejala umum abses hati, yang kadang salah satu gejalanya bisa parah:

  • Sakit perut, terutama di perut kanan atas
  • Warna tinja seperti tanah liat
  • Batuk
  • Urine berwarna gelap
  • Diare
  • Demam atau menggigil
  • Nyeri sendi
  • Hilang nafsu makan
  • Lesu atau malaise
  • Mual dengan atau tanpa muntah
  • Nyeri dada pleuritis (sakit saat bernapas)
  • Berkeringat
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  • Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice atau penyakit kuning)

Bila mengalami gejala bahaya berikut ini, segera cari pertolongan medis:

  • Perubahan status mental atau perilaku, seperti kebingungan, delirium, lesu, halusinasi, dan delusi
  • Demam tinggi (lebih dari 38,3 derajat Celcius)
  • Gerakan tersentak-sentak
  • Denyut jantung cepat (takikardia)
  • Masalah pernapasan seperti sesak napas, sulit bernapas atau ketidakmampuan untuk bernapas, mengi, atau tersedak
  • Nyeri parah
  • Muntah

4. Diagnosis

Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi abses hati (thesurgeonshouse.com)

Ada beberapa cara untuk dokter dapat mendiagnosis abses hati, yakni:

  • Tes darah untuk menunjukkan kuman penyakit apa yang menyebabkan infeksi
  • Sinar-X, ultrasound, CT, atau MRI untuk menunjukkan abses hati

Selain itu, untuk jenis abses hati pada pasien, dokter mungkin memasukkan jarum melalui kulit ke dalam abses. Sampel nanah akan dikeluarkan dan diperiksa.

5. Pengobatan

Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat (pixabay.com/jarmoluk)

Dilansir Fairview Health, pengobatan akan bergantung pada jenis abses hati yang dimiliki pasien. Dalam banyak kasus, pengobatan dimulai di rumah sakit dan berlanjut di rumah. Perawatan mungkin termasuk:

  • Obat-obatan seperti antibiotik. Ini dapat diberikan melalui jalur IV (intravena) yang ditempatkan di pembuluh darah di lengan atau tangan, atau obat oral. Pasien mungkin perlu obat-obatan selama beberapa minggu atau lebih.
  • Mengeluarkan nanah dari abses. Dokter mungkin melakukan ini dengan jarum atau tabung (kateter) yang dimasukkan melalui kulit. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin membuat sayatan (sayatan) melalui kulit untuk mencapai hati.
  • Tes pencitraan. Dalam banyak kasus, dokter akan memesan tes tindak lanjut dari hati setelah perawatan. Ini sering dilakukan dengan ultrasound, CT scan, atau MRI.

6. Pencegahan

Abses Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mencuci tangan (cdc.gov)

Menurut laporan dalam Journal of Helminthology tahun 2019, menghindari segala macam air liur atau kotoran hewan ternyata dapat mencegah beberapa kasus abses hati yang disebabkan oleh spesies parasit Echinococcus.

Sebagian besar kasus tidak mengancam jiwa, tetapi beberapa mencapai puncaknya pada angka kematian yang tinggi akibat komplikasi.

Selain itu, risiko abses hati juga bisa diminimalkan dengan cara:

  • Mencegah makanan dan air yang terkontaminasi
  • Membatasi bepergian ke tempat-tempat di mana kasus infeksi ameba sering terjadi
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit atau saat kamu sedang sakit
  • Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • Dapatkan vaksin yang dibutuhkan, tanyakan selengkapnya ke dokter

Itulah penjelasan seputar abses hati. Bila mengalami gejala-gejala seperti yang diuraikan di atas tadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa dipastikan penyebabnya dan mendapat penanganan yang semestinya.

Baca Juga: Tingkatkan Kesehatan, 5 Kebiasaan Baik untuk Detoks Lever secara Alami

bocah bandung99 Photo Verified Writer bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya