Studi: Asupan Omega-3 Pelihara Otak pada Usia Paruh Baya

Menguatkan klaim omega-3 yang baik untuk otak

Menjaga kesehatan otak harus dilakukan sedari dini. Seiring usia bertambah, kondisi fisik pun menurun. Salah satu yang terlihat penurunannya seiring waktu adalah otak. Masih ingat dengan nasihat orang tua dulu?

"Makan ikan, biar cerdas!"

Nasihat tersebut ada benarnya. Kebanyakan ikan mengandung asam lemak omega-3, dan konsumsi omega-3 sering terbukti bermanfaat untuk tubuh, terutama otak.

1. Sekilas mengenai omega-3

Studi: Asupan Omega-3 Pelihara Otak pada Usia Paruh Bayailustrasi suplemen omega-3 (pexels.com/Leohoho)

Dilansir National Institutes of Health (NIH), asam lemak omega-3 adalah sekelompok asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated) yang penting bagi fungsi tubuh. Bukan cuma kesehatan jantung dan otak, omega-3 baik untuk kinerja sel dan memelihara sel tubuh. Ada tiga jenis asam lemak omega-3, yaitu:

  • Asam alfa-linoleat (ALA).
  • Asam eikosapentanoat (EPA).
  • Asam dokosaheksaenoat (DHA).

Sayangnya, menurut Harvard School of Public Health, sebagai lemak tak jenuh jamak, omega-3 masuk dalam kategori lemak esensial dan tidak bisa diproduksi tubuh.

2. Menguji manfaat omega-3 pada kelompok usia paruh baya

Omega-3 memang bermanfaat untuk kesehatan neurologis di kalangan dewasa tua hingga lansia. Meski begitu, studi mengenai manfaat asam lemak ini terhadap populasi lebih muda, seperti paruh baya, masih minim.

Dimuat dalam jurnal Neurology pada awal Oktober 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) mencoba meneliti hal tersebut. Para peneliti merekrut partisipan dari Framingham Heart Study dan memperoleh sebanyak 2.183 partisipan paruh baya yang tidak mengidap demensia dan/atau stroke, berusia rata-rata 46 tahun.

Kadar asam lemak partisipan diuji dengan tes darah, sementara pengujian otak dilakukan dengan teknologi pencitraan resonansi magnetik (MRI). Salah satu yang diteliti adalah materi abu-abu dan putih di otak, terutama di hipokampus. Hipokampus berperan dalam proses memori, dan penyusutannya berhubungan dengan demensia.

Selain tes biologis, para partisipan juga menjalani tes neurologis. Tes-tes ini bertujuan untuk menguji pola pikir abstrak, kecepatan memproses informasi, fungsi eksekusi, dan memori episodik.

Baca Juga: Studi: Vitamin D dan Omega-3 Kurangi Risiko Penyakit Autoimun

3. Hasil: Konsumsi omega-3 dapat memelihara otak pada usia paruh baya

Studi: Asupan Omega-3 Pelihara Otak pada Usia Paruh Bayailustrasi suplemen minyak ikan (pixabay.com/monicore)

Para peneliti secara spesifik menghitung omega-3 berdasarkan konsentrasi DHA dan EPA. Sebanyak 25 persen dari jumlah partisipan berada dalam "kelompok rendah" dengan kadar omega-3 rata-rata di bawah 4 persen. Sisanya, berada dalam "kelompok tinggi" dengan kadar omega-3 rata-rata pada kisaran 5,2 persen.

Setelah mempertimbangkan hasil sampel darah, MRI, dan tes neurologis, para peneliti menemukan bahwa partisipan dengan kadar omega-3 lebih tinggi (terutama DHA) memiliki volume hipokampus yang lebih padat dan pola pikir abstrak lebih baik. Selain itu, materi abu-abu otak, skor membaca, dan logika mereka pun lebih baik.

Sayangnya, hasil serupa tidak terlihat dalam kelompok partisipan dengan omega-3 rendah. Selain itu, mereka yang ada dalam kelompok rendah ternyata umumnya adalah perokok dan memiliki riwayat diabetes, dibanding kelompok omega-3 tinggi.

4. Juga berguna bagi yang memiliki riwayat demensia?

Pemimpin penelitian dari UT Health San Antonio di Texas, Prof. Claudia L. Satizabal, PhD., turut bangga dengan hasil penelitian ini. Menurutnya, jika dikonsumsi sejak usia muda, omega-3 bisa melindungi otak hingga pada usia paruh baya.

"Hasil ini perlu dipastikan dengan riset tambahan. Akan tetapi, menarik bahwa kadar omega-3 bisa memainkan peran dalam meningkatkan ketahanan kognitif, bahkan pada populasi paruh baya," tutur Prof. Claudia, dilansir Science Daily.

Penelitian bertajuk "Association of Red Blood Cell Omega-3 Fatty Acids With MRI Markers and Cognitive Function in Midlife" ini tidak menjelaskan bagaimana DHA dan EPA bisa melindungi otak. Salah satu hipotesisnya adalah omega-3 dibutuhkan oleh membran neuron. Selain itu, DHA dan EPA juga memiliki khasiat antiinflamasi.

"Ini rumit, dan kami belum memahami sepenuhnya. Namun, kami membuktikan bahwa jika kamu menambahkan konsumsi omega-3 meski sedikit, kamu sedang melindungi otak," imbuh Prof. Claudia.

Studi: Asupan Omega-3 Pelihara Otak pada Usia Paruh Bayailustrasi kecerdasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setuju dengan Prof. Claudia, rekan peneliti dari UT Health San Antonio, Debora Melo van Lent, PhD., mengutarakan bahwa omega-3, terutama EPA dan DHA adalah nutrisi yang bisa meningkatkan fungsi dan melindungi otak.

"Studi kami adalah salah satu yang pertama dalam memantau efek ini pada populasi lebih muda. Penelitian lebih dalam pada kelompok usia ini amat dibutuhkan," ujar Debora.

Dalam penelitian tersebut, DHA dan EPA juga diujikan terhadap partisipan dengan genotipe APOE4, yang dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan demensia vaskular. Karena gen tersebut tak bisa diubah, maka Debora menekankan bahwa asupan omega-3 penting untuk menjaga mereka dari komplikasi-komplikasi tersebut.

"Jadi, jika ada faktor risiko yang bisa diubah untuk menanggulangi pengaruh genetik tersebut, itu adalah keuntungan besar," katanya.

5. Sumber baik omega-3

Studi: Asupan Omega-3 Pelihara Otak pada Usia Paruh Bayailustrasi ikan berlemak yang merupakan sumber omega-3 (pexels.com/Engin Akyurt)

Meskipun lebih banyak omega-3 berarti lebih banyak manfaat untuk otak, kamu perlu mengonsumsi lebih banyak untuk mendapat manfaatnya.

Dengan hasil negatif dalam kelompok rendah asupan omega-3, Prof. Claudia menekankan bahwa memperbanyak asupan omega-3 bisa menguatkan dan melindungi otak hingga usia senja. Sementara belum mengetahui pedoman untuk DHA dan EPA, NIH menjabarkan standar asupan harian ALA untuk kelompok dewasa adalah:

  • Laki-laki: 1,6 gram.
  • Perempuan: 1,1 gram.
  • Perempuan hamil: 1,4 gram.
  • Perempuan menyusui: 1,3 gram.

Walaupun banyak suplemen makanan yang tersedia di pasaran, omega-3 juga juga ada dalam banyak makanan. Beberapa makanan yang mengandung omega-3 mencakup:

ALA:

  • Minyak sayur.
  • Kenari.
  • Biji chia.
  • Kacang kedelai (termasuk edamame).
  • Brussels sprouts.
  • Biji rami/flaxseed.

DHA dan EPA:

  • Ikan salmon.
  • Ikan kembung.
  • Ikan tuna.
  • Ikan kod (termasuk minyak lever kod).
  • Tiram.
  • Rumput laut.
  • Sarden.
  • Makerel.
  • Udang.
  •  

Sementara butuh riset lebih dalam, bukan rahasia kalau asam lemak esensial omega-3 baik untuk otak dan fungsi tubuh lainnya.

Baca Juga: #GiziLokal: 10 Manfaat Ikan Kembung untuk Kesehatan, Tinggi Omega-3!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya