Studi: Mengurangi Jam Nonton TV Bisa Selamatkan Jantung

Kebiasaan ini bisa memicu insiden penyakit jantung

Siapa di sini yang masih suka berjam-jam nonton TV? Meski ramai ungkapan "YouTube lebih dari TV", TV tetap menjadi konsumsi masyarakat Indonesia, terutama untuk kalangan dewasa dan lansia.

Sayangnya, perilaku menonton TV terlalu lama sama sekali tidak dianjurkan dan telah diteliti. Kenapa? Menurut studi terbaru, terlalu lama nonton TV justru bisa memicu insiden penyakit jantung

1. Melibatkan ratusan ribu partisipan

Studi: Mengurangi Jam Nonton TV Bisa Selamatkan JantungIlustrasi nonton tv (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Hubungan antara aktivitas menonton TV yang terkait dengan gaya hidup sedenter dengan penyakit jantung koroner masih samar. Dimuat dalam jurnal BMC Medicine pada Mei 2022 lalu, para peneliti dari Inggris, China, dan Hong Kong ingin mengetahui apakah durasi aktivitas menonton TV atau bermain komputer berhubungan dengan risiko penyakit jantung koroner.

Mengambil data dari UK Biobank, penelitian bertajuk "Genetic susceptibility, screen-based sedentary activities and incidence of coronary heart disease" ini melibatkan 373.026 sehat. Para peneliti kemudian mencoba meneliti 300 alel yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dari sampel darah partisipan.

2. Hasil: Mengurangi waktu nonton TV jadi 1 jam saja bisa selamatkan jantung

Para peneliti kemudian memantau para partisipan selama 12,6 tahun, dan pemakaian TV atau komputer dicatat melalui kuesioner. Selama periode tersebut, para peneliti mencatat adanya kejadian 9.185 penyakit jantung koroner. Ternyata, para peneliti menemukan bahaya menonton TV lebih dari 4 jam sehari.

Setelah disesuaikan dengan berbagai faktor pendukung penyakit jantung koroner lainnya, risiko penyakit jantung koroner lebih rendah di kalangan partisipan yang menonton TV kurang dari 1 jam per hari. Menurut penelitian tersebut, risiko penyakit jantung koroner bisa berkurang 10,9 persen jika menonton TV dibatasi di bawah 1 jam per hari.

"[Studi ini] memberikan bukti kuat mengenai peran penting bahwa membatasi jam bermalas-malasan nonton TV bisa mencegah penyakit jantung koroner," ujar pemimpin penelitian dari University of Cambridge School of Clinical Medicine, Youngwon Kim.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Makan yang Terkesan Sepele tapi Bahaya buat Jantung

3. Mengapa TV bisa menyebabkan penyakit jantung koroner?

Studi: Mengurangi Jam Nonton TV Bisa Selamatkan Jantungilustrasi penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner (pexels.com/Engin Akyurt)

Sementara studi ini tidak memberikan penjelasan mengenai hubungan antara jam nonton TV dan penyakit jantung koroner, ada beberapa penjelasan yang menjembatani kedua variabel ini. Pasalnya, ini bukanlah studi pertama yang menyalahkan TV sebagai faktor penyebab penyakit jantung koroner.

Menurut Verywell Health, iklan makanan di TV bisa memicu penonton untuk mengonsumsi makanan dan minuman tak sehat tanpa sadar. Selain itu, mereka yang menonton TV kemungkinan besar menghabiskan waktunya tak bergerak dari posisi nyaman.

Youngwon juga menambahkan bahwa menonton TV menyita waktu yang cukup lama, baik sadar maupun tak sadar. Jika sudah makan dan langsung menonton TV tanpa pergerakan fisik signifikan, dikhawatirkan kadar gula dan kolesterol dalam darah bisa terdampak secara negatif hingga memperbesar risiko penyakit jantung koroner.

4. Konfirmasi dari studi sebelumnya

Seperti yang dikatakan sebelumnya, ini bukanlah studi pertama yang mencari tahu hubungan menonton TV dengan insiden penyakit fatal. Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of American Heart Association (JAHA) pada 2019 juga meneliti bagaimana menonton TV memengaruhi kesehatan hampir 14.000 orang dewasa hingga lansia.

Setelah dipantau selama 27 tahun, lebih dari 4.500 partisipan mengembangkan penyakit kardiovaskular non-fatal, dan hampir 5.500 kematian tercatat. American Heart Association (AHA) menemukan bahwa mereka yang menerapkan gaya hidup aktif serta mengurangi jam menonton TV hidup 2,5 tahun lebih lama dan bebas dari penyakit kardiovaskular.

Inilah berbagai bukti bahwa menonton TV terlalu lama bisa menghalangi gaya hidup sehat dan memicu masalah jantung. Jadi, kurangi durasinya menonton di bawah 1 jam dan lebih seringlah berolahraga. Jika sedang menonton TV, AHA menyarankan untuk bangun dan beraktivitas sejenak tiap 15–20 menit.

Baca Juga: Sayangi Jantung, Turunkan Trigliserida dengan 13 Cara Alami Ini

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya