Viral Masak Ayam dengan Obat Pilek dan Flu, Ini Kata Ahli

Jangan tiru challenge medsos kalau berpotensi bahaya

Dunia maya penuh dengan kejutan, dan kejutan yang ditawarkan tak selalu baik. Bukan hanya menjadi tempat beredarnya berbagai misinformasi dan hoaks, internet juga bisa menjadi sarang challenge dan berbagai tren yang tak sehat nan berbahaya.

Belum lama ini, platform TikTok di Amerika Serikat kembali menjadi sorotan. Ini karena sebuah video yang menunjukkan seseorang memasak daging ayam menggunakan obat untuk pilek dan flu. Apa pendapat ahli mengenai hal ini? Mari simak faktanya!

1. "Sleepy chicken"

Viral Masak Ayam dengan Obat Pilek dan Flu, Ini Kata Ahliilustrasi memasak ayam (pexels.com/e2ghost)

Seorang content creator di TikTok dengan username @dr_t.z._pod biasa merilis sebuah video singkat mengenai hal-hal yang tak boleh karena berbahaya. Pada 15 September 2022 kemarin, @dr_t.z._pod merilis video penjelasan "Episode 44" mengenai seseorang yang memasak ayam dengan NyQuil, obat yang dijual bebas yang biasa digunakan untuk meredakan gejala pilek dan flu produksi Vicks.

Video masak yang diambil dari akun dengan username @janelleandkate ini memperlihatkan cara masak "sleepy chicken" (ayam tidur), yaitu ayam yang dibasahi dengan hampir setengah botol Nyquil bak menuang minyak. Jika diklik, maka video masak ayam dengan NyQuil yang asli sudah terhapus.

"Jangan masak ayam dengan NyQuil," kata @dr_t.z._pod di sela-sela video.

Video ini mendulang lebih dari 5.600 view dan mengumpulkan lebih dari 300 likes. Kolom komentar video @dr_t.z._pod juga dipenuhi dengan rasa tak percaya dan kecaman video berbahaya tersebut.

2. Termasuk bentuk penyalahgunaan obat

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM sekaligus Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik, Prof. apt. Zullies Ikawati, Ph.D, mengatakan bahwa memasak ayam dengan obat tidaklah lazim dan bisa dianggap penyalahgunaan obat. Bukan untuk dimasak, obat itu harusnya dikonsumsi dengan cara yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

“Ini mungkin bentuk kreativitas seseorang, tetapi tetap membahayakan ... Obat itu bahan kimia yang bisa memberikan efek yang tak diinginkan jika digunakan tak sesuai dengan peruntukannya,” kata Prof. Zullies saat dihubungi oleh IDN Times pada Rabu (21/9).

Dijual bebas, NyQuil adalah obat memang ditujukan untuk mengobati gejala flu dan batuk pilek pada malam hari. Selain itu, obat ini juga dapat mengobati sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, nyeri tubuh ringan, bersin, hidung meler, dan batuk yang disebabkan oleh iritasi paru atau tenggorokan. Dilansir Vicks, NyQuil mengandung:

  • Acetaminophen (650mg)
  • Dextromethorphan HBr (30mg)
  • Doxylamine succinate (12,5mg)

Baca Juga: Viral Nano Spray Dijadikan Vape di TikTok, Ini Bahayanya!

3. Walaupun tidak fatal, tetapi tetap berbahaya

Berapa takaran yang digunakan amat menentukan efeknya. Prof. Zullies mengatakan bahwa jika NyQuil yang digunakan minim, kemungkinan besar efek negatifnya tidak akan fatal. Akan tetapi, tanpa kita sadari tubuh menyerap obat secara masif.

Merespons video tersebut, BPOM AS (FDA) menjelaskan bahwa jika dimasak, kandungan obat jadi terkonsentrasi dan berubah khasiatnya. Meski pada akhirnya ayam tak dimakan, menghirup obat yang dimasak berarti memasukannya dalam jumlah banyak ke dalam tubuh, sekaligus menyakiti paru-paru.

"Sederhananya, seseorang meminum obat batuk pilek kadar tinggi yang berbahaya tanpa sadar," tulis FDA.

Viral Masak Ayam dengan Obat Pilek dan Flu, Ini Kata Ahliilustrasi obat batuk sirop (pexels.com/cottonbro)

Prof. Zullies mengatakan bahwa obat memang harus disimpan dalam suhu tertentu agar stabil. Jika mengalami paparan suhu panas (saat dimasak), obat bisa menjadi rusak, menjadi metabolit, atau zat yang lebih berbahaya.

"Mungkin sekarang belum terasa. Namun, jika terus dilakukan dan dosisnya ditambah, mungkin akan muncul bahayanya ... Saat dipanaskan, pasti ada senyawa kimia obat yang tertinggal. Kalau obat yang dimasukkan banyak, maka akan jadi banyak juga dosis obatnya," papar Prof. Zullies.

Tidak hanya rasanya yang tak enak, kandungan NyQuil atau obat bebas lainnya bisa berbahaya bagi tubuh secara sistemik jika terus-terusan dikonsumsi dalam jangka panjang. Sebagai contoh, Prof. Zullies menyorot kandungan dextromethorphan yang umumnya jadi senyawa antitusif.

“Kandungan dextromethorphan yang terlalu tinggi juga bisa membuat seseorang teler. Entahlah jika memang tujuannya seperti itu ... Dextromethorphan sendiri sudah tak boleh karena ada potensi penyalahgunaan," tambah Prof. Zullies.

Dilansir Icahn School of Medicine at Mount Sinai, beberapa gejala keracunan dextromethorphan meliputi:

  • Masalah pernapasan.
  • Kuku dan bibir yang berubah kebiruan.
  • Pandangan kabur.
  • Koma.
  • Sembelit.
  • Kejang.
  • Kantuk.
  • Pusing.
  • Halusinasi.
  • Gaya jalan perlahan dan tak seimbang.
  • Tekanan darah meninggi atau merendah.
  • Otot berkedut.
  • Mual dan muntah.
  • Detak jantung kencang.
  • Suhu tubuh meningkat.
  • Kejang otot dan usus.

4. Bukan pertama kalinya

Nyatanya, ini bukanlah pertama kalinya FDA harus turun tangan memperingatkan masyarakat AS mengenai tren media sosial yang buruk. Pada 2020, sempat beredar challenge di TikTok yang menantang orang untuk mengonsumsi diphenhydramine (Benadryl).

Memicu halusinasi, tidak sedikit remaja yang dilarikan ke unit gawat darurat hingga sekarat akibat challenge ini. Oleh karena itu, FDA harus merilis kembali peringatan mengenai bahaya mengonsumsi diphenhydramine dalam dosis tinggi dan meminta TikTok untuk menghapus video terkait challenge berbahaya tersebut.

5. Buatlah challenge yang lebih bermakna

Viral Masak Ayam dengan Obat Pilek dan Flu, Ini Kata Ahliilustrasi membuat konten TikTok (pexels/mart.production)

Sebagai platform berbagai video singkat, TikTok bukan hanya tempat seru-seruan, melainkan juga jadi platform berbagi informasi. Tak heran, banyak challenge yang lalu-lalang seiring berjalannya waktu. Sayangnya, tak semua challenge bermakna atau positif.

Mengamati tren challenge yang berbahaya secara medis, termasuk masak ayam dengan obat batuk pilek ini, Prof. Zullies menyayangkan bahwa tren challenge dibuat berbahaya dan tak bermakna. Bukan hanya tren atau demi popularitas, FDA menekankan bahwa challenge yang gegabah bisa dipicu oleh tekanan teman sebaya.

Oleh karena itu, dalam pesan penutupnya, Prof. Zullies menyarankan generasi muda untuk melakukan hal positif dan aman secara medis. Hal ini juga berlaku dalam berbagai challenge media sosial.

“Kalau tantangan itu berisiko dan merugikan, berarti itu adalah tindakan yang salah. Kalau mau bikin challenge, buatlah yang berprestasi atau yang bersifat positif,” tandas Prof. Zullies.

Baca Juga: 7 Tips Ampuh Bikin Video Edukasi yang Top di TikTok

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya