Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahan

Sering kali dianggap remeh dan dibiarkan

Terjepit pintu, terhantam palu, atau benda berat jatuh di jari kaki, contoh cedera kuku ini biasa terjadi dan sangat menyakitkan. Ini dapat menyebabkan darah menggenang di bawah kuku yang disebut hematoma subungual atau pendarahan di bawah kuku.

Hematoma subungual terjadi saat cedera merusak pembuluh darah terbuka di bawah kuku, menyebabkan darah terkumpul dan terperangkap di satu tempat.

Jika hematoma subungual kecil dan rasa sakitnya ringan, biasanya akan sembuh tanpa pengobatan atau komplikasi. Namun, jika ada kerusakan parah pada dasar kuku, atau jika rasa sakitnya tidak dapat dikendalikan, perawatan medis diperlukan.

1. Penyebab

Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahanilustrasi hematoma subungual (medicalnewstoday.com)

Cedera pada kuku yang dapat menyebabkan hematoma subungal antara lain:

  • Jari terjepit pintu rumah, pagar, atau mobil.
  • Jari terpukul benda berat seperti palu.
  • Menjatuhkan benda berat ke jari kaki, misalnya dumbel.
  • Jari kaki menghantam permukaan yang keras.
  • Sepatu yang tidak pas (terlalu ketat atau sempit) dapat memberi tekanan pada jari kaki, merusak pembuluh darah dan menyebabkan genangan darah di bawah kuku.
  • Berlari atau mendaki bukit yang curam atau berhenti dan mulai tiba-tiba, seperti saat bermain sepak bola atau bola basket, juga bisa menyebabkan jenis hematoma subungual yang sering disebut "runner’s toe".

2. Gejala

Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahanilustrasi hematoma subungual (runnersworld.com)

Berdasarkan keterangan dari American Osteopathic College of Dermatology, gejala awal hematoma subungual adalah nyeri berdenyut di area kuku. Ini merupakan akibat dari tekanan darah yang terkumpul di bawah dasar kuku.

Gejala kedua adalah perubahan warna kuku. Setelah cedera, awalnya akan berwarna ungu kemerahan dan pada akhirnya berubah menjadi cokelat tua dan hitam saat darah menggumpal. Perubahan warna kuku ini juga bisa menjadi gejala dari kondisi lain. Namun, pada kasus hematoma subungual, rasa sakit biasanya hilang dalam beberapa hari. Kuku itu sendiri akan butuh waktu lebih lama untuk pulih.

Kuku yang berubah warna pada akhirnya akan tumbuh—atau dalam beberapa kasus mungkin lepas atau perlu dicabut—dan tergantikan dengan kuku yang baru dan sehat.

Perlu waktu antara 4 sampai 6 bulan untuk kuku jari tangan tumbuh, atau 12 hingga 12 bulan untuk kuku kaki, menurut American Academy of Dermatology.

Baca Juga: Gak Kunjung Sembuh? Ini 9 Cara Mencegah dan Mengobati Kuku Cantengan

3. Hematoma subungual vs melanoma subungual

Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahanilustrasi subungual melanoma (healthline.com)

Namanya serupa, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Perbedaan yang paling mencolok adalah, jika yang satunya hanyalah cedera, satunya lagi adalah penyakit berbahaya. Melanoma, seperti yang kamu sering dengar, adalah kanker kulit.

Melanoma subungual juga menyebabkan tanda hitam di bawah kuku. Inilah kenapa beberapa orang tidak bisa membedakan antara hematoma subungual dan melanoma subungual.

Untuk menentukannya, dokter akan menanyakan apakah jari yang terdampak pernah mengalami cedera sebelumnya dan apakah terasa sensasi nyeri atau nyut-nyutan di bawah kuku.

Dengan hematoma, pengumpulan darah di dasar kuku biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah cedera kuku parah. Beda dengan melanoma, perubahan warna kuku akibat  hematoma akan berangsur hilang saat kuku sembuh.

Saat kuku sembuh dari hematoma subungual, alur melintang dapat terbentuk di permukaannya. Dokter akan mencari tanda-tanda ini dan lainnya saat menentukan penyebab darah di dasar kuku.

4. Diagnosis

Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahanilustrasi hematoma subungual (aocd.org)

Dokter dapat mendiagnosis hematoma subungual hanya dengan melihat kuku pasien dan trauma yang baru-baru ini terjadi. Misalnya habis tertimpa benda berat atau terhantam palu.

Berdasarkan gejala dan kondisi pasien, dokter juga mungkin akan melakukan rontgen pada jari yang terdampak untuk melihat apakah ada fraktur atau patah tulang yang terkait dengan cedera yang dialami pasien.

5. Pengobatan

Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahanilustrasi hematoma subungual (healthline.com)

Hematoma subungual kecil mungkin tidak memerlukan perawatan medis. Kompres es atau dingin dan meninggikan area yang mengalami cedera bisa membantu mengurangi pembengkakan. Minum obat antiperadangan yang dijual bebas juga bisa mengatasi nyeri ringan, mengutip WebMD.

Akan tetapi, tekanan akibat darah yang terkumpul di bawah kuku bisa sangat menyakitkan. Untuk meredakannya, dokter mungkin melakukan dekompresi, juga disebut trephination, yang memungkinkan darah di bawahnya mengalir, menghilangkan tekanan dan rasa sakit di area tersebut.

Dokter mungkin membuat jari tangan atau kaki mati rasa dengan blok saraf dan menggunakan salah satu metode dekompresi berikut:

  • Kauter. Dokter menggunakan kawat yang dipanaskan (alat elektrokauter) atau laser karbon untuk membakar lubang. Ujung kawat yang dipanaskan didinginkan melalui kontak dengan hematoma, yang mencegah cedera pada dasar kuku. Ini adalah prosedur yang cepat dan tidak menyakitkan.
  • Jarum. Dokter menggunakan jarum untuk membuat lubang di kuku.

Setelah prosedur, dokter akan membalut kuku. Pasien perlu menjaga jari tangan atau kaki tetap dibalut dan diangkat, dan mungkin juga perlu menggunakan kompres dingin, selama 12 jam pertama setelah dekompresi. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan pasien untuk menggunakan belat selama 3 hari sampai nyeri mereda.

Komplikasi utama yang terkait dengan dekompresi adalah risiko kecil infeksi pada sisa hematoma.

Jika pasien mengalami pendarahan di bawah sebagian besar permukaan kuku, dasar kuku mungkin terluka. Dalam hal ini, dokter mungkin perlu melepas seluruh kuku dan menggunakan jahitan untuk memperbaiki dasar kuku.

Pemulihan

Kecuali jika area pendarahan sangat kecil, kuku yang terdampak biasanya akan lepas dengan sendirinya setelah beberapa minggu, karena darah yang terkumpul telah terpisah dari alasnya.

Kuku baru bisa tumbuh kembali dalam waktu 8 minggu. Kuku baru mungkin tidak tumbuh kembali sepenuhnya selama sekitar 6 bulan. Jika ada cedera pada dasar kuku dan/atau jaringan di sekitarnya, kuku baru mungkin butuh waktu lebih lama untuk tumbuh.

Bahkan dengan perbaikan terbaik pun, masih ada kemungkinan kuku baru bisa tumbuh kembali dan tidak terlihat normal. Bila ini terjadi, temui dokter.

6. Pencegahan

Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahanilustrasi olahraga dengan sepatu yang pas dan nyaman (pexels.com/MART PRODUCTION)

Beberapa hematoma subungual—seperti jenis yang terjadi saat tangan terjepit pintu—merupakan kecelakaan yang sulit untuk dicegah. Lainnya, terutama yang melibatkan jari kaki, lebih mudah dihindari. Berikut ini tips untuk mencegah terjadi hematoma subungual:

  • Kenakan sepatu yang pas dan nyaman. Ada banyak masalah yang bisa terjadi akibat menggunakan sepatu yang terlalu sempit.
  • Saat olahraga, seperti sepak bola atau tenis, bermainlah di permukaan natural seperti rumput atau tanah liat. Jenis permukaan ini dapat membantu mengurangi gesekan antara sepatu dan kaki.
  • Untuk pekerja konstruksi atau gudang, lindungi kaki dari cedera dengan menggunakan sepatu bot berat atau sepatu dengan ujung baja. Perlindungan kaki sangat penting jika kamu bekerja mengandalkan kaki sepanjang hari.
  • Lakukan buddy tape (membalutkan jari yang cedera dengan jari di sebelahnya) jika direkomendasikan oleh dokter. Ini dapat membantu mengurangi gesekan. Cara ini tidak dianjurkan untuk orang-orang dengan penyakit arteri perifer dan beberapa orang dengan diabetes.

Dalam kebanyakan kasus, hematoma subungual bisa dengan mudah ditangani. Namun, jika berukuran besar dan rasa sakitnya dirasakan terus-menerus, sebaiknya temui dokter. Setelah kuku baru menggantikan kuku yang rusak, tidak perlu perawatan atau tindak lanjut medis apa pun.

Baca Juga: Tidak Susah! 9 Tip Sederhana Menjaga Kuku supaya Tetap Sehat dan Indah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya