5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New Normal

Agar tidak membahayakan diri dan orang sekitar

Roda industri dunia akhirnya bergerak lagi. Selama beberapa bulan, industri di seluruh dunia sempat mandet dikarenakan pandemik penyakit virus corona baru (COVID-19). Pada 27 Mei 2020, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merilis pedoman bagi perusahaan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan diri di tengah new normal (kenormalan baru).

Pedoman CDC juga berlaku untuk para pekerja yang harus siap bekerja di kantor (work from office/WFO) lagi setelah beberapa bulan bekerja di rumah (work from home/WFH). Jadi, apa saja yang harus diingat para pekerja, termasuk kamu, yang harus mulai siap ke kantor?

1. Pergi kerja menggunakan kendaraan pribadi

5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New NormalWarga bersepeda di kawasan BSD City, Tangerang, Banten (28/6/2020) (IDN Times/Herka Yanis)

Berkerumun lebih dari lima orang terlalu berisiko? Maka CDC menyarankan opsi menggunakan kendaraan pribadi (atau diantar oleh anggota keluarga) ke tempat kerja. CDC menyarankan mobil/motor, sepeda, hingga jalan kaki ke tempat kerja.

Secara tidak langsung, menyarankan pekerja untuk naik kendaraan pribadi juga bermanfaat untuk mereka yang hanya memandang transportasi umum sebagai opsi utama. Toh, semakin berkurang orang yang naik kendaraan umum, semakin minim penyebaran virus corona baru (SARS-CoV-2).

Mengingat transportasi umum seperti bis dan kereta membuat orang saling berdekatan dalam waktu yang cukup lama, CDC juga "menyenggol" perusahaan untuk memberikan insentif transportasi kepada para pekerja agar meminimalkan kontak dan mencegah penyebaran COVID-19.

2. Kendaraan pribadi yang mengundang kontroversi

5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New NormalUnsplash.com/Maxwell Ridgeway

Jika semuanya menggunakan kendaraan pribadi, lingkungan apa kabar? Itulah yang menjadi pertanyaan Lawrence Frank, profesor departemen Tata Kota dan Kesehatan Masyarakat di University of British Columbia. Menambal masalah COVID-19, Frank khawatir saran CDC malah menimbulkan "lubang" baru untuk lingkungan.

"Menyarankan kendaraan pribadi sebagai strategi kesehatan umum sama seperti meresepkan permen untuk sakit gigi," tutur Frank, dilansir oleh CNBC.

Selain lingkungan, dalam sebuah wawancara dengan E&E News, Basav Sen, Climate Justice Project Director di Institute for Policy Studies, AS, mengkhawatirkan aspek kesejahteraan warga AS yang memiliki pendapatan rendah dan komunitas orang kulit berwarna yang menghalangi mereka memiliki kendaraan pribadi.

"Untuk membeli mobil, terdapat biaya asuransi dan pemeliharaan, dan hal tersebut merugikan komunitas orang kulit berwarna karena mereka terpaksa membayar tarif asuransi yang lebih tinggi karena tinggal di daerah dengan tingkat kejahatan yang lebih tinggi,” papar Sen.

Dilansir dari situs Streetsblog, Steve Davis, perwakilan dari organisasi pengamat tata kota Smart Growth America, setuju dengan Sen. Selain "menjilat ludah sendiri" dengan memberi saran yang tidak ramah lingkungan, Davis mengatakan bahwa saran dari CDC akan menghadirkan masalah kesenjangan sosial.

Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Cegah COVID-19 di Kantor Selama New Normal

3. Kalau begitu, transportasi umum juga boleh

5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New NormalDok Pribadi

Jika memang sebegitu besar dampak dari kendaraan pribadi terhadap kesejahteraan rakyat, ya, kalau begitu, transportasi umum juga boleh. Bagi para pekerja berpenghasilan minim, opsi transportasi umum juga terdengar lebih masuk akal dibandingkan kendaraan pribadi.

Streetsblog mencatat bahwa beberapa negara di Asia Timur, seperti Korea Selatan dan Jepang, memiliki protokol kesehatan yang rapi untuk transportasi umum (pembersihan gerbong rutin dan pembagian masker untuk penumpang), sehingga rakyat tidak takut.

4. Apa yang harus diperhatikan saat menaiki transportasi umum?

5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New NormalVox.com

Meskipun menyarankan kendaraan pribadi, pada 26 Mei 2020, CDC juga merilis pedoman untuk mereka yang memang terpaksa menggunakan transportasi umum. Jika terlalu panjang dan kurang jelas, maka kami dengan senang hati merangkumnya untukmu.

Jadi, jika kamu menaiki transportasi umum, ingat hal-hal berikut:

  • Tetap pantau perusahaan penyedia transportasi umum alih-alih ada perubahan ketentuan dalam menaiki transportasi umum,
  • Jangan memegang benda kalau tidak perlu. Jika terpaksa, bersihkan tangan setiap waktu dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol,
  • Terapkan pembatasan sosial (social distancing),
  • Kalau menggunakan taksi, matikan AC dan usahakan buka jendela, serta
  • Bersihkan permukaan benda sebelum disentuh.

Untuk saran ke-3, usahakan bepergian lebih awal di mana keadaan masih sepi, sehingga kontak fisik lebih minim. Jika sudah terlanjur, tetap jaga jarak minimal 1,8 - 2 meter dengan orang lain.

5. Kesimpulan: Transportasi pribadi memang menggiurkan, namun bukan untuk semua orang

5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New NormalPexels/Pille Kirsi

Henry F. Raymond, DrPH, MPH, lektor kepala di Rutgers School of Public Health, mengatakan baik kendaraan umum atau pribadi sejatinya hanya berpengaruh kecil dalam menekan penyebaran COVID-19.

"Sayangnya, kita tidak bisa menerapkan keduanya. Kita juga tidak bisa menekan penyebaran virus dengan menggalakkan penggunaan transportasi umum," papar Raymond, sebagaimana dilansir dari situs Healthline.

Tentu saja, kendaraan pribadi, bersepeda, dan berjalan kaki memang terdengar lebih ampuh mencegah COVID-19. Namun, apakah pemerintah dan otoritas setempat sudah menangani masalah yang berhubungan dengan pengendara pribadi, seperti penjambretan dan begal? Jika belum, maka hal tersebut jadi PR tersendiri menuju new normal.

Langit pun sempat membiru berkat orang-orang yang tetap di rumah dan penggunaan kendaraan yang minim semasa pembatasan wilayah (lockdown) akibat COVID-19. Namun, bila jalan kembali ramai dengan kendaraan, bagaimana dengan pemanasan global?

Sempat bersyukur emisi karbon di AS menyusut, Rob Jackson, profesor departemen Earth System Science di Stanford University dan Ketua Global Carbon Project, menyayangkan saran penggunaan kendaraan pribadi oleh CDC.

"Jika COVID-19 mengurangi penggunaan transportasi umum dan meningkatkan penggunaan kendaraan pribadi, perubahan bisa berlangsung selama hingga beberapa tahun ke depan dan destruktif bagi iklim," papar Jackson sebagaimana dilansir dari CNBC.

Kalau begitu, apakah sebaiknya kamu memilih transportasi umum? Jika iya, apakah transportasi umum sudah menerapkan standar sesuai dengan protokol kesehatan dunia menghadapi COVID-19? Lagi-lagi, PR tambahan untuk penyedia jasa transportasi umum.

Baik transportasi pribadi atau umum, kami tetap menyuarakan saran yang sama dari CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu:

  • Mencuci tangan selama 20 detik dengan air dan sabun, atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol,
  • Hindari kebiasaan menyentuh hidung, mata, dan mulut,
  • Jika bangkis atau batuk, tutupi dengan tisu atau siku. Buang tisu, lalu cuci tangan menurut langkah ke-1,
  • Terapkan social distancing sejauh 1,8 - 2 meter,
  • Gunakan masker, serta
  • Tetap #DiRumahAja jika kondisi kurang fit atau memiliki riwayat medis yang membuatmu rentan terjangkit COVID-19.

Ingat, berangkat kerja memang hal yang penting demi menafkahi diri dan keluarga. Namun, jangan paksakan diri untuk tetap berangkat kerja jika kondisi tidak memungkinkan dan tetaplah WFH. Demi kamu dan orang lain juga, lho!

Baca Juga: 10 Kesalahan yang Wajib Dihindari saat di Kantor Selama New Normal

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya