Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?

Indonesia harus siap siaga!

Rasanya kita baru bisa bernapas sedikit lega karena beberapa vaksin COVID-19 sudah diedarkan dan mulai digunakan. Namun, napas lagi-lagi tertahan karena dilaporkan ada varian baru mutasi SARS-CoV-2 dengan kode B117, yang katanya lebih berbahaya dan menular 70 persen lebih cepat. Perlukah kita khawatir?

Pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan dan Inggris, varian SARS-CoV-2 tersebut lambat laun memulai gelombang pandemik lain di dunia. Dikhawatirkan, karena tengah memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru 2021, penyebaran mutasi SARS-CoV-2 bisa semakin parah. Hal tersebut terbukti dari munculnya varian baru dari mutasi virus corona tersebut di Singapura.

1. Seorang mahasiswi Singapura membawa varian SARS-CoV-2 B117

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?Petugas Bandara Changi, Singapura, membawa koper pendatang dari Inggris. straitstimes.com

Dilaporkan oleh The Straits Times pada Rabu (23/12), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan kasus pertama varian mutasi SARS-CoV-2 di negara tersebut. Seorang mahasiswi berusia 17 tahun yang baru kembali dari Inggris pada 6 Desember lalu diketahui terinfeksi strain B117.

Sehari setelahnya, mahasiswi tersebut menunjukkan gejala demam. Kemudian, setelah dites pada 8 Desember, mahasiswi tersebut positif COVID-19. Kasusnya disebut sebagai "Case 58,504". Mereka yang telah berinteraksi dengan mahasiswi tersebut ikut dites dan hasilnya negatif.

“Karena dia telah diisolasi setibanya di Singapura, kami dapat memagari kasus ini, sehingga tidak ada penularan lebih lanjut yang timbul darinya,” papar MOH, dilansir The Straits Times.

2. Upaya Singapura dalam mendeteksi COVID-19

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?Ilustrasi Jewel di Bandara Changi Singapura (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

MOH mengatakan bahwa dengan beredarnya strain B117 di Inggris, National Public Health Laboratory tengah melakukan pengurutan genom virus untuk kasus mutasi baru COVID-19 yang dikonfirmasi yang tiba dari Eropa baru-baru ini.

Mulanya, dari periode 17 November-17 Desember, MOH telah mencatat 31 kasus positif COVID-19 dari benua Eropa. Dari angka tersebut, 12 kasus negatif B117, dan 1 kasus - sang mahasiswi - positif B117.

MOH menyayangkan bahwa lima sampel tidak dapat diurutkan karena beban virus (viral load) yang rendah. Sementara, MOH tengah menunggu hasil akhir untuk 11 kasus lain yang pada awalnya positif strain B117. Terdapat dua kasus yang belum dites. MOH meyakinkan bahwa B117 tidak beredar di masyarakat.

"Semua kasus telah diwajibkan untuk tidak bepergian selama 14 hari di fasilitas khusus atau diisolasi saat tiba di Singapura, dan kontak dekat mereka telah dikarantina sebelumnya," tambah MOH.

Baca Juga: Jenis Mutasi Baru Virus Corona Menyebar di Inggris, Ini 5 Faktanya!

3. Keputusan Singapura melarang penerbangan dari Inggris

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?Menteri Pendidikan Singapura, Lawrence Wong. straitstimes.com

Dengan 21 kasus baru yang masuk pada Rabu, Singapura telah mencatatkan total kasus COVID-19 sebanyak 58.482.

Untuk mencegah dan mengurangi risiko wabah B117 di Singapura, satuan tugas gabungan COVID-19 Singapura mengumumkan pada Selasa (22/12) bahwa mulai Rabu, pukul 23.59 waktu Singapura, seluruh pengunjung dengan riwayat perjalanan ke Inggris pada 2 minggu terakhir dilarang masuk atau transit ke Singapura.

“Penilaian awal adalah bahwa (strain baru COVID-19) 70 persen lebih cepat menular. Hal ini amat penting. Oleh karena itu, adalah bijaksana untuk melarang semua penerbangan dari Inggris selama periode ini, sampai kami dapat mempelajari lebih lanjut tentang strain virus yang baru ini," kata Menteri Pendidikan Singapura, Lawrence Wong.

Mereka yang tiba di Singapura wajib mengikuti tes polymerase chain reaction (PCR) sebelum memulai masa karantina selama 14 hari.

4. B117, strain SARS-CoV-2 yang bermula di Afrika Selatan

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?technologynetworks.com

Minggu lalu, B117 pertama kali diidentifikasikan di Afrika Selatan. Sejak pengumuman penemuan B117 tersebut, negara-negara berbondong-bondong menutup dirinya dari Afrika Selatan.

Melansir CNBC pada hari Rabu, Inggris secara resmi mengumumkan munculnya dua kasus strain SARS-CoV-2 baru, B117. Sementara, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengkhawatirkan bahwa B117 akan menjadi masalah baru untuk dunia karena lebih cepat menyebar.

“Varian baru ini sangat memprihatinkan, karena menular lebih cepat dan tampaknya, telah bermutasi lebih jauh daripada virus corona baru yang ada saat ini di Inggris,” papar Hancock.

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di luar 10 Downing Street setelah sembuh dari COVID-19 di London, Inggris, pada 27 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley

Mengetahui infeksi B117 sejak Sabtu lalu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan bahwa B117 menyebar 70 persen lebih cepat. Oleh karena itu, Johnson mengeluarkan larangan bepergian hingga 30 Desember.

"Ketika virus mengubah metode serangannya, kita juga harus mengubah metode pertahanan," kata Johnson dilansir CNBC.

Meskipun belum banyak dipelajari mengapa bisa menyebar lebih cepat, B117 diketahui bermutasi sejak September lalu. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, B117 juga ditemukan di Denmark, Belanda, Irlandia Utara, dan Australia.

Singapura tidak sendiri. Negara-negara Eropa dan tetangga Inggris seperti Irlandia, Jerman, Belgia, dan Prancis, serta negara-negara di benua lainnya juga ikut melarang penerbangan atau pendatang dengan riwayat kunjungan ke Inggris dalam jangka waktu 14 hari.

5. Amerika Serikat: vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna sanggup melawan B117

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?asia.nikkei.com

Memang, hingga saat ini, B117 masih belum terdengar di Amerika Serikat (AS). Namun, pada hari Selasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperingatkan bahwa strain B117 yang ada di Inggris bisa saja masuk ke AS secara tiba-tiba. Malah, bisa saja sudah ada, tetapi belum ada yang tahu.

"Penerbangan antara Inggris dan AS serta tingginya prevalensi varian ini di Inggris saat ini meningkatkan kemungkinan penularan. Mengingat baru sebagian kecil infeksi AS yang telah diurutkan genomnya, varian tersebut mungkin saja sudah berada di AS tanpa terdeteksi,” kata CDC.

Varian Baru Virus Corona dari Inggris Masuk Singapura, Perlu Khawatir?Pfizer dan Moderna. thestar.com

Pernyataan CDC terdengar setelah kepala program Warp Speed Operation untuk pengadaan vaksin COVID-19 di AS, Moncef Slaoui, menyatakan pada hari Senin (21/12/2020) bahwa vaksin COVID-19 berbasis mRNA buatan AS, Pfizer-BioNTech dan Moderna, dapat menanggulangi varian mutasi B117.

Selain itu, Slaoui menekankan bahwa ia telah berbicara dengan para peneliti dari Inggris. Hasilnya, ia tak menemukan bukti kuat perihal B117 lebih cepat menular. Slaoui menganggap bahwa penyebaran SARS-CoV-2 yang cepat adalah dikarenakan musim yang dingin atau karena masyarakat tidak menaati protokol kesehatan.

Baca Juga: Rina Nose Tes COVID-19 ke Sambal Cireng Hasilnya Positif, Kok Bisa?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya