Pelajari Mutasi Virus Corona dengan Whole Genome Sequencing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN TIMES - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membentuk sebuah task force untuk menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia. Task force ini melibatkan beberapa mitra mulai dari institusi litbang, perguruan tinggi, hingga pihak swasta. Terdapat pula beberapa institusi yang ikut bergabung untuk mendukung pendanaan proyek ini, salah satunya perusahaan modal ventura East Ventures melalui gerakan Indonesia Pasti Bisa.
Nusantics, sebuah startup deep-tech yang tergabung dalam tim tersebut, menjelaskan bahwa salah satu riset yang akan dilakukan oleh task force ini adalah Whole Genome Sequencing. Riset ini bertujuan untuk memetakan mutasi virus penyebab COVID-19 yang menyebar di Indonesia. Lalu, apakah yang dimaksud dengan Whole Genome Sequencing dan kaitannya dengan pandemi COVID-19?
1. Mengenal arti genome
Setiap organisme di bumi memiliki kode genetika yang unik berupa DNA atau RNA, termasuk Virus Corona. Genome merupakan rangkaian dari DNA atau RNA, di mana kita bisa memperoleh informasi mengenai cara membangun, menjaga, bahkan melemahkan kelangsungan hidup organisme tersebut.
2. Lalu apa itu Whole Genome Sequencing?
Editor’s picks
Jumlah rangkaian DNA atau RNA di setiap genome sangat banyak, jadi belum ada alat yang bisa memotret genome secara utuh. Revata Utama, Co-Founder & CTO Nusantics, menjelaskan, “Dengan membagi genome menjadi jutaan fragmen, kemudian mengurutkannya menjadi gambar genome yang utuh adalah apa yang kita sebut sebagai Whole Genome Sequencing.”
3. Keterkaitan Whole Genome Sequencing dengan Virus Corona
Dengan mengetahui gambaran utuh genome Virus Corona, kita dapat memperoleh petunjuk lebih lanjut tentang pengembangan test-kit PCR yang paling mutakhir untuk pendeteksian COVID-19 di Indonesia. “Kita harus terus update apakah ada mutasi pada target genome Virus Corona ini. Jika ada mutasi, PCR kit harus didesain ulang untuk memastikan target genome ini bisa diamplifikasi serta dideteksi. Namun, apabila tidak ada mutasi, PCR kit siap diproduksi dan didistribusikan,” jelas Revata.
4. Fondasi penelitian untuk vaksin COVID-19
Dalam keterangan Revata, ia menyebutkan bahwa Whole Genome Sequencing dapat menjadi fondasi bagi peneliti dan tenaga medis untuk menciptakan vaksin COVID-19. Tak hanya itu, mereka juga dapat merancang perawatan yang tepat untuk kasus pandemi ini di Tanah Air. Revata menambahkan, “Perlu diingat, pengembangan vaksin ini bukan untuk membunuh COVID-19, namun meningkatkan imunitas dengan cara memancing tubuh untuk membentuk antibodi guna melawan COVID-19.”