Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Perlu diketahui bahwa bencana alam diperlukan adanya tindakan langsung. Jika tidak segera ditangani, maka dapat terjadi wabah penyakit yang menyerang para korban bencana alam.
Dikatakan bahwa salah satu perenggut nyawa terbanyak adalah penyakit pasca tragedi bencana alam, yang diakibatkan kurangnya kebersihan dan makanan-makanan yang terkontaminasi. Berikut adalah penyakit-penyakit yang dapat menjangkit mereka yang terkena bencana alam.
1. Kolera
Penyakit yang diakibatkan oleh bakteria Vibrio cholerae. Biasanya penyakit ini diperoleh akibat meminum dan memakan makanan yang terkontaminasi.
Ini adalah penyakit yang paling mengancam para korban karena dapat berkembang dengan cepat. Bahkan penyakit ini dapat membunuh seseorang hanya kurang dalam waktu satu hari.
2. Tifus
Dihasilkan dari bakteria Salmonella typhi. Ini juga dapat diakibatkan karena makanan yang terinfeksi. Gejalanya adalah para penderita akan mendapatkan demam hingga 40 derajat Celcius, lemas, sakit perut dan sakit kepala, bahkan nafsu makan berkurang. Beberapa orang juga akan mendapatkan diare.
Baca Juga: Musim Hujan Riskan Drop, Ini 7 Penyakit Umum yang Langganan Diderita
3. Disentri
Disentri menyebabkan sang penderita mengalami diare yang disertai darah, namun penyakit ini dapat diatasi perlu adanya perawatan lebih. Untuk kasus yang langka, penyakit ini dapat membunuh seseorang dalam kurun waktu 24 jam. Perut sakit, tidak dapat menahan buang air, lemas, muntah-muntah dan dehidrasi, semuanya itu adalah gejala-gejala penyakit disentri.
4. Hepatitis A dan E
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Penyakit ini menyebar karena kehigienitasan manusia yang sangat kurang, yaitu lewat kotoran manusia. Penyalurnya adalah makanan dan minuman.
Tidak ada perawatan spesifik ataupun antibiotik untuk menangani masalah ini. Mereka yang terkena Hepatitis A dan E sebaiknya beristirahat, tetap terhidrasi dan makan makanan bernutrisi.
5. Balantidiasis
Ini adalah penyakit yang umum diderita jika di dekatnya terdapat peternakan atau pemeliharaan babi. Banyak bakteri penyakit ini terbawa babi dan disalurkan lewat kotorannya yang masuk ke dalam air yang nantinya dikonsumsi orang-orang.
Sejauh ini, wabah balantidiasis terjadi di area-area yang pernah terlanda bencana taifun. Mengerikan dari penyakit ini adalah terdapat beberapa kasus di mana tidak ada gejala yang ditunjukkan oleh penderita.
Baca Juga: Upaya Kemenkes Cegah Persebaran Penyakit Pascagempa Palu