Tanda dan Gejala Sifilis Berdasarkan Tahapan Penyakitnya
Gejala sifilis bisa bervariasi pada setiap tahapan penyakit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sifilis atau "raja singa" adalah infeksi bakteri yang ditularkan lewat hubungan seksual. Dalam tahap awal penyakit ini dapat disembuhkan. Namun, jika dibiarkan, pengidapnya bisa mengalami kecacatan, mengalami gangguan otak, bahkan bisa berujung pada kematian.
Setiap tahun, diperkirakan ada 6 juta kasus baru sifilis secara global pada orang berusia 15 hingga 49 tahun. Lebih dari 300.000 kematian janin dan neonatus dikaitkan dengan sifilis, dengan tambahan 215.000 bayi berada pada peningkatan risiko kematian dini, mengutip laporan dalam jurnal Current Epidemiology Reports tahun 2018.
Menurut data Kementerian Kesehatan, di Indonesia, angka kasus sifilis dilaporkan meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2016–2022). Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.
Siapa yang berisiko terkena sifilis?
Orang yang aktif secara seksual dapat tertular sifilis melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa kondom dengan pasangan yang memiliki sifilis. Kalau kamu aktif secara seksual, terbukalah kepada dokter. Tanyakan apakah kamu harus menjalani tes sifilis atau penyakit menular seksual lainnya.
Kamu harus menjalani tes sifilis secara teratur jika aktif secara seksual dan:
- Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki atau biseksual.
- Mengidap HIV.
- Sedang menggunakan profilaksis pra pajanan (PrEP) untuk pencegahan HIV.
- Memiliki pasangan yang dites positif sifilis.
Semua perempuan hamil harus menjalani tes sifilis pada kunjungan prenatal pertama. Beberapa perempuan hamil perlu melakukannya lagi selama trimester ketiga dan saat melahirkan, mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Sifilis dapat menyebar dari ibu dengan sifilis ke bayinya yang belum lahir.
Sifilis bisa membingungkan karena ada beberapa tahapan yang berbeda, dan bisa tumpang tindih atau terjadi pada waktu yang bersamaan. Dan, mungkin ada kalanya gejala tidak muncul sama sekali, tetapi infeksi akan tetap ada sampai seseorang mendapatkan pengobatan. Gejala bisa bervariasi pada setiap tahap, dan mungkin tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama untuk setiap orang.
Ada empat tahap infeksi sifilis. Seseorang dengan sifilis yang tidak diobati dapat secara bertahap berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya selama 10 tahun atau lebih.
1. Tahap primer
Gejala sifilis primer meliputi satu atau lebih luka sifilis atau chancre yang tidak nyeri, keras, dan bulat. Menurut CDC, luka ini muncul 10 hari sampai 3 bulan setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Chancre sembuh dalam 2–6 minggu. Namun, tanpa pengobatan, bakteri bisa tetap berada di dalam tubuh.
Dilansir MyHealth Alberta, tanda dan gejala yang berkembang selama tahap sifilis primer meliputi:
- Chancre yang tidak nyeri di area genital.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Luka yang muncul di tempat lain di tubuh (tidak hanya di alat kelamin).
- Setelah 3–6 minggu, chancre akan sembuh dengan sendirinya, dan infeksi akan berkembang menjadi sifilis sekunder jika tidak diobati.
Baca Juga: Kasus HIV dan Sifilis Naik, Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga
Baca Juga: Sifilis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan