TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Jakarta, Ini 8 Penyakit Berbahaya yang Patut Kamu Waspadai!

Salah satunya adalah demam berdarah yang sedang "populer"

Banjir Jakarta. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Memasuki curah tinggi di musim penghujan, beberapa daerah di Indonesia mulai menjadi rawan banjir. Kali ini terjadi lagi di Jakarta. Tak hanya mengganggu aktivitas saja, tetapi juga memberikan penyakit-penyakit. Menurut World Health Organization (WHO), banjir sering diasosiasikan dengan penyebaran infeksi penyakit.

Salah satu kasus yang paling parah terjadi di Sudan pada 1980 di mana terjadi wabah besar-besaran penyakit diare. Diperkirakan kasus itu disebabkan oleh padatnya jumlah penduduk di area tersebut hingga membuat semua air terkontaminasi, termasuk air minum.

Lewat data-data di masa lalu, WHO memberikan daftar penyakit-penyakit yang berpotensi untuk tersebar dan mewabah lewat banjir. Terdapat dua macam tipe penyakit, yaitu penyakit yang terbawa air dan penyakit yang terbawa perantara. Berikut ini adalah penyakit-penyakit tersebut. Berikut ini daftar selengkapnya!

Penyakit yang terbawa air

1. Tifus

infectiousdiseaseadvisor.com

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi atau Salmonella paratyphi yang mana penderitanya memiliki gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, batuk kering, kehilangan nafsu makan, hingga diare. Pengobatan penyakit tifus adalah dengan meminum antiobitik yang diberikan dokter serta banyak minum untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare dan demam.

2. Kolera

thenational.ae

Gejala paling jelas dari penyakit ini adalah sang penderita akan mengalami dehidrasi akibat diare parah. Jika dibiarkan, tentu saja dapat mengancam nyawa penderitanya.

Permasalahannya tidak semua orang mendapatkan gejala tersebut. Kolera umumnya menular di area yang padat penduduk dan memiliki sanitasi yang buruk dan dapat ditularkan lewat tinja penderita.

3. Leptospirosis

pig-world.co.uk

Leptospirosis adalah penyakit yang datang dari hewan. Disebarkan oleh urine atau darah sang penderita, penyakit menular ini membuat penderitanya mendapatkan rasa mual dan muntah, sakit kepala, diare, demam, ruam hingga perubahan warna di mata. Yang mengerikan dari Leptospirosis adalah penyakit ini dapat ditularkan lewat paparan air atau tanah yang terkontaminasi.

Baca Juga: Rawan Penyakit, Ini 5 Tips Agar Tetap Sehat di Musim Hujan

4. Hepatitis A

everydayhealth.com

Dibawa oleh virus, penyakit ini menyerang sel hati manusia. Kasus di Asia Tenggara sendiri cukup tinggi. Untuk tiap tahunnya, 400 ribu orang diperkirakan terinfeksi dan mampu menewaskan 800 jiwa.

Menyedihkan adalah penderita hepatitis A juga banyak diderita anak-anak. Gejala parah dari penyakit ini adalah tinja yang berwarna pucat, urine yang menggelap, gatal-gatal dan sakit kuning.

Penyakit yang terbawa perantara

1. Malaria

nbcnews.com

Parasit yang dibawa oleh nyamuk adalah awal dari penyakit ini. Lewat satu gigitan, malaria ditularkan dari nyamuk ke penderita. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke yang lainnya karena memerlukan kontak darah dari sang penderita, akan tetapi bukan tidak mungkin itu terjadi. Malaria ditunjukkan dengan adanya gejala demam, berkeringat, kedinginan, nyeri otot sampai muntah-muntah.

2. Demam berdarah

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Kasus ini sedang meningkat di Indonesia, pada Bulan Januari ini. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis.

Penyakit ini sering disalahartikan sebagai gejala tifus karena gejalanya mirip. Untuk stadium parah, sang penderita bisa mendapatkan pendarahan lewat muntah darah.

3. Demam kuning

bestlifeonline.com

Gejala demam kuning sangatlah jelas: penderita akan demam dan warna kulitnya menguning karena adanya penurunan fungsi hati. Di fase awal, tidak banyak gejala yang ditunjukkan.

Namun mulai masuk ke fase akut, sang penderita akan mulai demam, sakit kepala dan pusing, sensitif terhadap cahaya serta adanya perubahan warna merah di area mata, wajah dan lidah. Fase toksik dapat terjadi, tetapi itu sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Kenapa Hujan Bikin Sakit? Ini 7 Penyakit Umum yang Rentan Menyerangmu!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya