Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Probiotik merupakan bakteri yang secara umum baik untuk kesehatan. Bakteri baik ini sendiri dapat ditemui pada beberapa produk makanan, seperti tempe, yoghurt, acar, dan lain-lain.
Bakteri probiotik yang digunakan pun beragam jenisnya. Salah satunya adalah Lactobacillus acidophilus. Para ahli tampaknya mulai menemukan keunggulan dan manfaat bakteri probiotik ini pada kesehatan. Ingin tahu manfaat bakteri yang satu ini bagi tubuh? Simak ulasannya berikut.
1. Membantu meredakan diare
ilustrasi sakit perut (pixabay.com/derneuemann) Sebagaimana telah diketahui, diare bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk infeksi bakteri. Diare merupakan gangguan pencernaan yang mengakibatkan kehilangan cairan tubuh.
Satu penelitian berjudul "Efficacy of probiotics in prevention of acute diarrhoea: a meta-analysis of masked, randomised, placebo-controlled trials" dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases tahun 2006 menunjukkan bahwa probiotik seperti L. acidophilus dapat membantu mencegah diare.
Lebih jauh lagi, probiotik seperti ini mampu mengurangi risiko diare akut pada anak-anak sebesar 57 persen dan sebesar 26 persen pada orang dewasa.
Baca Juga: 7 Bakteri Paling Umum yang Ditemukan di Makanan
2. Mengurangi kadar kolesterol jahat
ilustrasi timbangan badan (pixabay.com/geralt) Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kabar baiknya, penelitian menunjukkan bahwa probiotik tertentu dapat membantu mengurangi kadar kolesterol.
Menurut studi "Meta-Analysis: Effects of Probiotic Supplementation on Lipid Profiles in Normal to Mildly Hypercholesterolemic Individuals" dalam jurnal PLoS One tahun 2015 menyatakan bahwa L. acidophilus berpotensi lebih efektif daripada jenis probiotik lainnya dalam mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Selain itu, laporan lampau berjudul "Effects of a milk product, fermented by Lactobacillus acidophilus and with fructo-oligosaccharides added, on blood lipids in male volunteers" dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 1998 membandingkan yoghurt dengan probiotik L. acidophilus dengan yoghurt tradisional lainnya.
Dibandingkan dengan yoghurt tradisional, konsumsi harian tiga kali 125 ml yoghurt dengan probiotik L. acidophilus lebih mampu menurunkan kadar LDL dalam waktu tiga minggu.
3. Meredakan gejala intoleransi laktosa
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi ntoleransi laktosa (liverdoctor.com) Dilansir MedlinePlus, intoleransi laktosa adalah gangguan kemampuan untuk mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Laktosa biasanya dipecah oleh enzim yang disebut laktase, yang diproduksi oleh sel-sel di lapisan usus kecil.
Studi berjudul "The effects of the DDS-1 strain of lactobacillus on symptomatic relief for lactose intolerance - a randomized, double-blind, placebo-controlled, crossover clinical trial" dalam Nutrition Journal tahun 2016 membandingkan konsumsi suplemen L. acidophilus dengan plasebo pada orang dengan intoleransi laktosa.
Hasilnya, suplemen L. acidophilus dapat membantu meringankan efek intoleransi laktosa dengan membantu tubuh memetabolisme laktosa. Setelah empat minggu suplementasi, orang yang menggunakan L. acidophilus melaporkan pengurangan gejala intoleransi laktosa yang signifikan secara statistik, seperti kram perut dan muntah.
4. Mengobati sindrom iritasi usus besar
ilustrasi sistem pencernaan (pixabay.com/Elionas2) Dilansir Medical News Today, sindrom iritasi usus besar atau IBS merupakan gangguan pencernaan jangka panjang yang dapat menyebabkan diare, sembelit, kembung, dan gejala lainnya. Dokter tidak sepenuhnya memahami apa penyebabnya dan saat ini belum ada obatnya.
Penelitian mulai menunjukkan bahwa masalah dengan keseimbangan alami mikrobiota usus mungkin berperan dalam perkembangan IBS. Ada satu studi berjudul "Probiotic Therapy for Irritable Bowel Syndrome" dalam jurnal Gastroenterology & Hepatology tahun 2010 mengungkapkan bahwa mengonsumsi L. acidophilus dan probiotik lainnya dapat memperbaiki gejala IBS. Akan tetapi, masih butuh penelitian dan bukti yang lebih banyak mengenai manfaat L. acidophilus pada IBS.
Baca Juga: 8 Infeksi Kulit Akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!