8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!

Segera obati, jangan sampai terlambat

Sebagian orang pernah mengalami infeksi kulit akibat bakteri. Bila sampai terjadi, ini perlu mendapat perawatan agar infeksi tidak menyebar dan makin parah.

Infeksi kulit yang tidak ditangani dapat membuat bakteri penyebab infeksi masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan sepsis yang bisa berakibat fatal. Kita tentu perlu berjaga-jaga terhadap infeksi kulit. Inilah daftar infeksi kulit akibat bakteri yang umum terjadi.

1. Selulitis

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi selulitis (commons.wikimedia.org/RafaelLopez)

Selulitis adalah infeksi kulit yang berkembang dari luka pada kulit dan menyerang dua lapisan terdalam kulit, yaitu dermis dan jaringan hipodermis. Banyak bakteri yang dapat menyebabkan selulitis, tetapi yang paling sering adalah Staphylococcus dan Streptococcus. Beberapa gejala umum selulitis adalah:

  • Kulit berubah kemerahan dan menyebar.
  • Area yang terdampak menjadi bengkak.
  • Terasa lunak saat disentuh.
  • Terasa sakit dan hangat saat disentuh.
  • Demam.
  • Muncul lepuh pada kulit.

Orang-orang dengan diabetes dan obesitas lebih berisiko mengalami selulitis. Jika selulitis sampai menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah, maka ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Oleh karena itu, selulitis harus ditangani sesegera mungkin.

2. Erisipelas

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi erisipelas di telinga (commons.wikimedia.org/Evanherk)

Erisipelas adalah infeksi dari luka kulit yang juga disebabkan oleh bakteri Streptococcus.  Berbeda dengan selulitis, erisipelas menyerang dua lapisan utama paling atas pada kulit atau superfisial. Dikarenakan sensasi panas yang ditimbulkannya, erisipelas juga disebut "Api St. Antonius". Beberapa gejalanya pada kulit meliputi:

  • Kulit membengkak dan mengilap.
  • Kulit berubah kemerahan.
  • Sensasi terbakar pada kulit yang terinfeksi.
  • Kulit terasa lunak dan hangat saat disentuh.
  • Terlihat batasan jelas antara daerah erisipelas dan kulit normal.
  • Muncul garis merah pada area yang terinfeksi
  • Muncul lepuh (parah).
  • Kulit berubah ungu hingga hitam (parah).

Obesitas, diabetes, hingga kondisi imun yang lemah meningkatkan risiko erisipelas. Kondisi eksem, impetigo, dan infeksi jamur juga dapat menyebabkan erisipelas. Jika tidak ditangani, bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan sepsis fatal.

3. Folikulitis

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi folikulitis (commons.wikimedia.org/Lforlav)

Folikulitis adalah infeksi bakteri Staphylococcus yang menyebabkan peradangan pada folikel rambut. Folikulitis juga dapat disebabkan oleh jamur, rambut yang tumbuh ke dalam (ingrown hair), hasil mencukur atau mencabut rambut, hingga pori-pori kulit yang tersumbat. Beberapa gejala folikulitis termasuk:

  • Munculnya benjolan atau jerawat merah dengan kepala putih yang berkembang di sekitar folikel.
  • Muncul lepuh berisi nanah.
  • Kulit terasa panas dan gatal.
  • Kulit terasa lunak dan sakit saat disentuh.
  • Benjolan yang bengkak pada kulit yang terinfeksi.

Umumnya, folikulitis dapat terlihat pada orang-orang yang memiliki masalah jerawat hingga mereka yang memiliki masalah imun. Sementara bisa sembuh sendiri, folikulitis parah harus ditangani karena dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen.

Selain itu, folikulitis juga memiliki varian lain, yaitu hot tub folliculitis atau jacuzzi folliculitis. Sesuai sebutannya, folikulitis yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa ini menyebar di kolam renang atau kolam air panas dan handuk yang tidak dibersihkan dengan benar.

Gejala utama hot tub folliculitis adalah munculnya benjolan berisi nanah dan ruam yang gatal. Umumnya, folikulitis jenis ini menyerang daerah dada, perut, atau selangkangan yang tertutup pakaian renang karena bakteri terperangkap lebih lama.

4. Bisul

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi furunkel (commons.wikimedia.org/El Pantera)

Bisul juga adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Bukan hanya pada folikel rambut, melainkan pada seluruh unit pilosebasea (batang rambut, folikel, kelenjar sebasea, dan otot arrector pili). Bisa muncul di bagian tubuh mana saja, beberapa gejala bisul di antaranya:

  • Munculnya benjolan merah yang menyakitkan dan dapat membesar hingga lebih dari 5 sentimeter (cm).
  • Kulit di sekitar benjolan berubah kemerahan atau keunguan dan terasa lunak saat disentuh.
  • Benjolan terus membesar seiring terus terisi oleh nanah.
  • Munculnya kepala berwarna putih kekuningan pada benjolan.

Bisul harus segera diobati karena dapat menyebabkan abses yang juga bisa berpotensi fatal. Umumnya, mengompres bisul dengan kompres hangat dapat mengurangi penumpukan nanah. Namun, dalam beberapa kasus, perlu intervensi dokter untuk membersihkan bisul atau pengobatan antibiotik.

Baca Juga: 14 Tanda atau Gejala Diabetes pada Kulit, Cek Kulitmu Sekarang!

5. Karbunkel

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi karbunkel (pcds.org.uk)

Jika bisul bertambah banyak, maka infeksi tersebut disebut karbunkel atau carbuncle. Umumnya terlihat di punggung, paha, atau tengkuk leher, infeksi karbunkel terlihat besar (sekitar 10 cm).

Infeksi karbunkel lebih dalam dan parah dibanding bisul biasa. Selain itu, pasien juga dapat mengalami demam hingga malaise. Oleh karena itu, harus dilakukan intervensi medis. Karbunkel juga dapat menyebabkan bekas luka dan dapat menyebar ke bagian tubuh atau menular ke orang lain.

6. Impetigo

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi impetigo pada anak-anak (commons.wikimedia.org/James Heilman, MD)

Impetigo adalah infeksi bakteri superfisial yang umum terlihat pada bayi dan anak-anak. Disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococcus, impetigo amat mudah menular. Impetigo dapat menular lewat sentuhan atau penggunaan pakaian dan handuk bergilir. Gejala-gejala utama impetigo adalah:

  • Luka berwarna kemerahan, sering ditemukan di sekitar hidung dan mulut.
  • Luka terasa sedikit gatal dan menyakitkan.
  • Luka tersebut pecah dan basah selama beberapa hari lalu membentuk kerak berwarna kuning.

Umumnya, impetigo tidak berbahaya dan tidak meninggalkan bekas. Namun, jika impetigo berubah menjadi ektima (yang ditandai dengan luka berisi nanah atau cairan), maka dapat meninggalkan bekas. Impetigo dapat diobati dengan antibiotik.

7. Eritrasma

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi eritrasma (commons.wikimedia.org/Mohammad2018)

Eritrasma adalah infeksi kulit superfisial yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum. Infeksi ini biasanya terlihat di daerah di mana kulit bersentuhan seperti ketiak, selangkangan, atau sela-sela jari kaki. Selain rasa gatal atau terbakar, eritrasma dapat terlihat seperti:

  • Bercak merah
  • Bercak merah muda
  • Bercak cokelat
  • Kulit bersisik
  • Kulit pecah-pecah, terutama di kaki
  • Kulit terasa lunak
  • Kulit terlihat keriput

Eritrasma umum terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah beriklim lembap dan hangat. Selain itu, faktor risiko eritrasma adalah kurangnya kebersihan diri, produksi keringat berlebih, obesitas, diabetes, usia tua, dan lemahnya sistem imun.

8. Infeksi kulit MRSA

8 Infeksi Kulit akibat Bakteri Paling Umum, Jaga Kebersihan!ilustrasi infeksi kulit MRSA (phil.cdc.gov)

Seperti namanya, methicillin-resistant S. aureus (MRSA) adalah infeksi bakteri serius yang kebal terhadap pengobatan antibiotik umum. Gejala-gejala umum MRSA mencakup:

  • Benjolan merah mirip gigitan serangga atau jerawat yang bengkak dan menyakitkan.
  • Benjolan terasa hangat saat disentuh.
  • Benjolan terisi nanah dan cairan lainnya.
  • Demam.

MRSA dapat dengan cepat berkembang menjadi abses yang membutuhkan operasi. Selain itu, MRSA dapat menyebabkan infeksi fatal pada tulang, bilik jantung, dan paru-paru. Sementara bakteri penyebab MRSA lebih resistan terhadap antibiotik, beberapa obat antibiotik masih ampuh mengobatinya.

Itulah beberapa infeksi kulit akibat bakteri yang paling umum. Adakah yang pernah kamu alami? Kalau kamu mengalami salah satu gejala dari infeksi di atas, jangan diabaikan dan segera berobat agar tidak menjadi parah, ya!

Baca Juga: 7 Jenis Eksem di Kulit, Jangan Remehkan dan Segera Obati!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya