TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolehkah Minum Alkohol Sebelum atau Sesudah Vaksinasi COVID-19?

Apakah ada pengaruhnya terhadap vaksin COVID-19?

ilustrasi minuman beralkohol (unsplash.com/Mathew Schwartz)

Apakah kamu akan melakukan vaksinasi COVID-19 dalam waktu dekat? Selamat! Mungkin kamu punya beberapa pertanyaan tentang anjuran yang boleh maupun tidak boleh dilakukan sebelum maupun sesudah vaksinasi.

Salah satunya, bolehkah mengonsumsi alkohol sebelum atau usai disuntik vaksin COVID-19? Apakah alkohol dapat memengaruhi kerja vaksin dalam tubuh? Buat yang penasaran, berikut ini penjelasannya!

1. Minuman keras memengaruhi kinerja imun

ilustrasi botol minuman bir (unsplash.com/Thanh Serious)

Alkohol dapat menumpulkan respons sistem. Bukan cuma terhadap vaksin COVID-19, tetapi konsumsi minuman keras atau miras dapat mengganggu fungsi protektif yang dijanjikan vaksin untuk tubuh. Oleh karena itu, konsumsi minuman beralkohol amat tidak disarankan baik sebelum maupun sesudah vaksinasi.

"Konsumsi alkohol dapat menurunkan sistem imun. Akibatnya, respons kekebalan dari vaksin pun meluruh. Disarankan untuk berhenti minum beberapa hari sebelum dan sesudah vaksin agar sistem kekebalan berada pada performa terbaik," kata Mariea Snell, asisten profesor keperawatan dan asisten direktur program praktik keperawatan di Maryville University, Amerika Serikat, kepada The Healthy.

Baca Juga: Terbaru! Ini 14 Syarat Penerima Vaksin COVID-19

2. Studi: konsumsi alkohol berhubungan dengan gangguan pernapasan

ilustrasi minum minuman beralkohol (pexels.com/Helena Lopes)

Sistem kekebalan tubuh dapat menghasilkan antibodi yang membantu melindungi dari bakteri dan virus yang masuk dari luar tubuh, salah satunya adalah virus corona SARS-CoV-2. Selain itu, sistem imun juga menghasilkan sel T dan sel pembunuh alami (NK) yang mencegah mutasi penyebab kanker.

Menurut sebuah ulasan ilmiah bertajuk ""Alcohol and the Immune System" dalam jurnal Alcohol Research: Current Review tahun 2015, konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, penelitian ini juga memperingatkan tentang hubungan alkohol dengan penyakit pernapasan, seperti:

  • Pneumonia
  • Tuberkulosis (TB)
  • Sindrom distres pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS)
  • Infeksi respiratory syncytial virus (RSV)

Karena COVID-19 juga menyerang sistem pernapasan dan organ lainnya, tidak mustahil kalau konsumsi alkohol juga turut menjadi faktor risiko yang melumpuhkan sistem imun dari vaksin.

3. Alkohol memengaruhi pencernaan

ilustrasi minuman beralkohol (unsplash.com/Anete Lusina)

Kesehatan pencernaan adalah bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, konsumsi alkohol dapat menyebabkan inflamasi pada usus dan mengubah susunan mikrobioma di sana. Hasilnya, imun akan terganggu.

"Alkohol dapat menyebabkan peradangan di usus dan mengubah susunan mikrobioma pada usus, sehingga berpotensi merusak mikroorganisme yang menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh,” kata Jay Bhatt, DO, dari Medical Home Network, Chicago, kepada The Healthy.

Sementara faktor genetik membentuk mikroorganisme di usus, faktor lingkungan dan gaya hidup amat berperan dalam menjaga lingkungan usus tetap stabil dan efektif menangkal berbagai patogen.

Akan tetapi, saat alkohol membanjiri pencernaan, maka susunan mikroorganisme pun terganggu. Hal ini membuat sistem imun lebih rentan terhadap penyakit, sehingga responsnya pun lebih lemah terhadap virus dan vaksin.

4. Menyebabkan efek samping yang lebih "dahsyat"

ilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Mungkin kamu berpikir kalau vaksinasi COVID-19 adalah hal yang patut dirayakan. Boleh, tetapi jangan dengan miras! Ingatlah kalau vaksinasi COVID-19 juga bisa berpotensi menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan seperti:

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Panas dingin
  • Demam
  • Mual

Beberapa gejala tersebut mirip dengan hangover bukan? Selain dapat menumpulkan sistem imun, dilansir Forbes, alkohol juga dapat membuat efek samping vaksinasi COVID-19 terasa lebih "dahsyat". Oleh karena itu, lebih baik hindari apa pun yang dapat memperburuk efek samping COVID-19, salah satunya adalah alkohol.

5. Konsumsi yang berlebihan

ilustrasi seseorang mabuk akibat konsumsi minuman beralkohol (pexels.com/Pixabay)

Jadi, berapa banyak, sih, takaran alkohol yang berlebihan? Tergantung. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengklasifikasikan minum alkohol berlebihan (excessive drinking) sebagai empat minuman dalam sekali duduk untuk perempuan, dan lima minuman untuk laki-laki. Sementara itu, seseorang dikatakan sebagai peminum berat (heavy drinking) bila mengonsumsi delapan atau lebih minuman dalam seminggu untuk perempuan, dan 15 minuman untuk  laki-laki.

Bagaimana bila tak tahan ingin minum minuman beralkohol? Bhatt menyarankan minum kurang dari tujuh gelas kecil per minggu. Kalau sampai berlebihan, akibatnya malah bisa fatal untuk sistem imun saat menerima vaksin, dari efek samping yang lebih lama hingga sistem imun yang tidak efektif dalam memberi perlindungan terhadap infeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga: Perbandingan 7 Jenis Vaksin COVID-19 yang Akan Dipakai Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya