Benarkah Infeksi Virus Corona Sebabkan Kerusakan Jaringan Otak?
Dampak negatif lainnya dari COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
COVID-19 tak hanya menyerang pernapasan. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona strain SARS-CoV-2 ini juga diketahui dapat menyerang organ lainnya, dari ginjal, jantung, hingga otak.
Efek COVID-19 pada otak bukan hanya kehilangan penciuman (anosmia) atau pengecapan (ageusia). Infeksi SARS-CoV-2 dapat menyebabkan komplikasi dari penurunan fungsi kognitif hingga stroke. Penelitian di Inggris yang terbit pada Juni 2021 lalu mengungkap dampak buruk COVID-19 terhadap otak para penyintasnya.
1. Melibatkan data lebih dari 40.000 pasien
Bertajuk "Brain imaging before and after COVID-19 in UK Biobank", para peneliti dari University of Oxford, Inggris, menggunakan data genetik, hasil pindai otak, dan catatan medis dari UK Biobank. Dilansir Reuters, proses ini melibatkan data lebih dari 40.000 peserta dari masa sebelum pandemi COVID-19.
Mereka menyisakan data 782 peserta: 394 pasien COVID-19 periode Maret 2020 hingga April 2021, dan 388 peserta yang tidak mengidap COVID-19. Kebanyakan dari kasus COVID-19 tersebut memiliki gejala ringan hingga sedang dan malah tidak memiliki gejala atau asimtomatik. Hanya 15 pasien COVID-19 yang pernah dilarikan ke rumah sakit.
Para peneliti kemudian mengundang 782 peserta tersebut untuk menjalani proses pemindaian otak untuk kali kedua. Bagaimana hasilnya?
Baca Juga: Ahli: Vaping dan Rokok Tingkatkan Risiko Stroke akibat COVID-19
Baca Juga: Makan di Resto Lebih Berisiko COVID-19 dari Salon dan Kendaraan Umum