TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset: Bagaimana Pengaruh Koneksi 5G dalam Dunia Medis?

Saat internet menyelamatkan nyawa

c.mi.com

Di masa depan, orang tidak harus bersusah payah lagi untuk berobat saat sakit. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan koneksi internet yang mumpuni!

"Apa hubungannya? Bukannya main internet bikin sakit?"

Tunggu dulu! Justru, keterbatasan akses di berbagai daerah menjadi alasan utama penerapan koneksi 5G untuk pengembangan fasilitas kesehatan yang menjangkau seluruh daerah.

Bayangkan mereka yang hidup jauh dari area perkotaan. Untuk mendapat perawatan yang lebih mutakhir di perkotaan, nyawa taruhannya.

Dulu, konsultasi melalui video dengan tenaga medis (telemedis) sudah ada sejak dulu. Namun, karena saat itu internet belum secanggih sekarang, sering kali koneksi terputus dan membutuhkan waktu lama untuk kembali terkoneksi dengan pasien. Untungnya, dengan berkembangnya koneksi 5G, segala tantangan dalam dunia medis ikut terselesaikan.

1. Mengirimkan data pencitraan berukuran besar

business.att.com

Data pencitraan baik dari resonansi magnetis (MRI) atau dari mesin pencitraan medis lainnya biasanya tergolong file berukuran besar, hingga 1 gigabyte (GB). Baik rumah sakit pengirim atau penerima file tersebut harus sudah dilengkapi dengan koneksi internet yang mumpuni.

Dulu, perlu menunggu waktu berjam-jam setelah pemeriksaan agar hasilnya bisa sampai; sekarang, segera setelah pemeriksaan, hasilnya sudah dapat dikirim dan diterima ke rumah sakit di kota lain!

Jika tidak, pengiriman akan memakan waktu yang cukup lama dan keadaan pasien malah akan semakin memburuk. Dengan perkembangan koneksi 5G, yang kecepatannya mencapai 10 gigabit (Gb) per detik, pengiriman data berukuran besar sudah bukan masalah lagi.

Baca Juga: Cek Fakta: COVID-19 adalah Bakteri yang Terpapar Radiasi 5G?

2. Layanan telemedis yang lebih baik

rmol.id

Dengan koneksi 5G yang super cepat, pasar telemedis pun diprakirakan akan tumbuh dengan pesat. Telemedis membutuhkan koneksi super cepat untuk mendukung fitur konsultasi lewat video.

Pemerintah dunia akan memberlakukan berbagai inisiatif agar akses kesehatan yang lebih baik dapat menjangkau seluruh wilayah, hingga ke wilayah yang sulit seperti di pedesaan.

Selain menolong orang-orang di daerah yang tidak terdapat akses medis, telemedis juga membantu tenaga medis untuk bekerja sama secara lebih efektif. Bahkan, menurut penelitian pada 2018 yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset pasar di India, Market Research Future, pasar telemedis sudah mengalami pertumbuhan pesat dari 2017 dengan persentase 16,8 persen.

Pada 2023, nilai pasar telemedis akan mencapai hampir Rp800 triliun! Data tersebut menunjukkan bahwa selain masyarakat dunia mulai ikut waspada akan kesehatan, teknologi yang mendukung sistem kesehatan juga ikut terbawa olehnya.

3. Perbaikan mutu komputasi AR, VR, dan spasial

vrroom.buzz

Pernahkah kamu melihat penerapan realitas tertambah (AR), realitas maya (VR), dan komputasi spasial di pelayanan kesehatan? Jika belum, tidak apa-apa. Dikarenakan akses internet yang lamban dan terbatas, fitur ini jarang terlihat di rumah sakit biasa.

Padahal, ketiga fitur teknologi tersebut memungkinkan tenaga medis untuk menemukan perawatan alternatif yang lebih inovatif untuk para pasien kritis, terutama komputasi spasial. Selain itu, dengan teknologi AR dan VR, pasien dapat tetap tenang saat menjalani terapi atau operasi.

4. Pemantauan secara waktu nyata dari lokasi berbeda

ticotimes.net

Sudah tidak zamannya dokter harus ke rumah sakit untuk memantau pasien. Dengan adanya koneksi 5G yang berlatensi rendah, dokter dapat memantau pasien dan mengumpulkan data yang diperlukan dari lokasi yang berbeda secara waktu nyata.

Hal tersebut membantu tenaga medis untuk tanggap mengambil keputusan. Apalagi, di saat kritis, namun dokter sedang bertugas di daerah lain.

Mayoritas tenaga medis, terutama dokter, menyarankan pasien untuk menggunakan teknologi yang dapat dipakai agar mereka dapat mengetahui proses pemulihan secara mandiri. Lagipula, dalam beberapa tahun ke depan, teknologi tersebut dapat mencegah kekagetan pasien melihat tagihan rumah sakit yang membengkak.

Baca Juga: 9 Fungsi Keringat bagi Kesehatan Tubuh yang Gak Diketahui Banyak Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya