TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Benjolan di Perut Dekat Selangkangan? Waspadai Hernia Inguinalis

Lebih sering dialami kaum adam

ilustrasi hernia inguinalis atau inguinal hernia (denzilmay.com)

Hernia adalah kondisi umum di mana bagian dari organ dalam atau jaringan membengkak melalui otot. Hernia inguinalis atau inguinal hernia terjadi ketika usus atau lemak dari perut menonjol melalui dinding perut bagian bawah (inguinal) atau pangkal paha, atau selangkangan.

Lebih sering dialami laki-laki, berikut ini fakta medis seputar hernia inguinalis yang perlu dipahami lebih lanjut.

1.  Apa itu hernia inguinalis?

ilustrasi hernia inguinalis atau inguinal hernia (myupchar.com)

Dilansir Cleveland Clinic, hernia terjadi ketika bagian dari organ atau jaringan internal menonjol melalui otot. Hernia dapat terjadi di sekitar pusar, melalui bekas luka operasi, di diafragma, atau di selangkangan (area antara perut dan paha di kedua sisi tubuh).

Hernia inguinalis terjadi ketika usus atau lemak dari perut menonjol melalui dinding perut bagian bawah ke area inguinal, atau selangkangan.

Terdapat dua jenis hernia inguinalis, yaitu:

  • Hernia inguinalis tidak langsung. Jenis ini disebabkan oleh cacat lahir pada dinding perut yang bersifat bawaan (muncul saat lahir).
  • Hernia inguinalis langsung. Jenis hernia ini biasanya terjadi pada laki-laki dewasa. Ini paling sering disebabkan oleh kelemahan pada otot-otot dinding perut yang berkembang dari waktu ke waktu, atau karena mengejan atau mengangkat beban berat.

Hernia bisa berada di satu atau kedua sisi perut. Hernia inguinalis langsung lebih sering terjadi di kemudian hari karena dinding perut melemah seiring bertambahnya usia.

Hernia inguinalis biasanya tidak berbahaya. Namun, bisa terasa nyeri, terutama saat mengangkat, menekuk, mengejan saat buang air besar, atau batuk. Hernia inguinalis langsung biasanya terjadi pada laki-laki dewasa yang otot perutnya telah melemah.

Baca Juga: 9 Tanda Gejala Turun Berok atau Hernia yang Perlu Diketahui

2. Tanda dan gejala hernia inguinalis

ilustrasi laki-laki yang mengalami hernia inguinalis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengutip Healthline, tanda dari hernia inguinalis dapat dilihat dari penampilannya. Hernia inguinalis menyebabkan tonjolan atau benjolan di sepanjang area kemaluan atau selangkangan yang tampak membesar saat berdiri atau batuk. Jenis hernia ini mungkin terasa menyakitkan atau sensitif saat disentuh.

Gejala yang mungkin dirasakan meliputi:

  • Nyeri saat batuk, berolahraga, atau membungkuk
  • Sensasi terbakar
  • Nyeri yang tajam pada area yang menonjol
  • Sensasi berat atau penuh di selangkangan
  • Pembengkakan skrotum pada laki-laki

3. Penyebab hernia inguinalis

ilustrasi laki-laki sedang mengalami batuk kronis (flickr.com/Jernej Furman)

Tidak ada penyebab pasti hernia inguinalis. Namun, titik lemak di dalam otot perut dan selangkangan dianggap sebagai penyebab utama. Tekanan ekstra pada area tubuh ini akhirnya menyebabkan hernia.

Menurut keterangan dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), para peneliti telah mempelajari faktor-faktor yang lain yang mungkin berperan dalam menyebabkan hernia inguinalis, termasuk:

  • Jaringan ikat yang lebih lemah dari normal atau gangguan jaringan ikat
  • Gen yang meningkatkan risiko hernia inguinalis
  • Kondisi kesehatan yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam perut, seperti batuk kronis atau sembelit kronis
  • Aktivitas rutin atau berulang yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam perut, seperti angkat berat dan berdiri atau berjalan selama berjam-jam setiap hari di tempat kerja

4. Siapa yang lebih berisiko terkena hernia inguinalis?

Pria lebih berisiko mengalami hernia inguinalis (unsplash.com/Afif Kusuma)

Masih menurut keterangan dari NIDDK, hernia inguinalis lebih umum terjadi pada beberapa kelompok usia.

  • Di antara orang dewasa, risiko mengalami hernia inguinalis meningkat seiring usia yang bertambah, dan lebih umum terjadi pada rentang usia 75 hingga 80 tahun
  • Pada anak-anak, hernia ini lebih umum terjadi pada usia 0 hingga 5 tahun
  • Di antara bayi, hernia inguinalis lebih umum terjadi pada bayi yang lahir prematur

Hernia inguinalis juga lebih umum terjadi pada:

  • Laki-laki, yang mana 8 hingga 10 kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan hernia inguinalis
  • Laki-laki yang pernah menjalani prostatektomi
  • Orang-orang dengan riwayat hernia inguinalis dalam keluarga
  • Orang-orang dengan indeks massa tubuh yang rendah
  • Orang-orang yang memiliki kelainan atau gangguan jaringan ikat

Sebagai tambahan, dilansir Cleveland Clinic, laki-laki dewasa di atas usia 40 lebih cenderung mengembangkan hernia inguinalis langsung daripada perempuan. Sekitar 25 persen laki-laki, dan hanya sekitar 2 persen perempuan, akan mengembangkan hernia inguinalis seumur hidup mereka.

Selain itu, mengutip WebMD, hernia inguinalis terjadi pada 2 hingga 3 persen bayi laki-laki, sementara pada bayi perempuan hanya 1 persen.

Diuraikan di Mayo Clinic, faktor risiko lainnya termasuk:

  • Batuk kronis, misalnya pada perokok aktif
  • Konstipasi kronis, yang menyebabkan mengejan saat buang air besar.
  • Kehamilan, karena dapat melemahkan otot perut dan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam perut
  • Kelahiran prematur dan berat lahir rendah. Hernia inguinalis lebih sering terjadi pada bayi yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah
  • Perbaikan hernia atau hernia inguinalis sebelumnya. Meskipun hernia dialami pada masa kanak-kanak, tetapi orang tersebut akan berisiko lebih tinggi terkena hernia inguinalis

5. Diagnosis hernia inguinalis

Hernia inguinalis yang terlihat lewat tes pencitraan MRI (wikidoc.org/C. Michael Gibson, M.S., M.D. Farima Kahe M.D.)

Dokter akan menanyakan tentang riwayat medis, gejala, dan selanjutnya akan melakukan pemeriksaan fisik. Pada beberapa kasus, dokter juga akan memesan tes pencitraan.

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa perut. Dokter mungkin akan meminta pasien untuk berdiri, batuk, atau mengejan untuk mengecek tonjolan yang disebabkan oleh hernia. Dokter mungkin mencoba memijat lembut isi hernia kembali ke perut.

Jika diagnosis belum bisa dipastikan setelah pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan memesan tes pencitraan sekaligus memeriksa ada atau tidaknya komplikasi. Tes pencitraan tersebut meliputi:

  • Ultrasound (USG)
  • CT scan
  • MRI

Baca Juga: 7 Penyebab Hernia Ini Sering Diabaikan, Cegah Segera Sebelum Terlambat

Verified Writer

Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya