TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hair Loss Awarness Month: Mengenal Transplantasi Rambut

Kepercayaan diri meningkat setelah transplantasi rambut

ilustrasi rambut rontok (freepik.com/freepik)

Sekitar 60 persen laki-laki dan 50 persen perempuan mengalami masalah kerontokan rambut. Kerontokan yang terus-menerus terjadi akan menimbulkan rambut menipis hingga bisa mengalami kebotakan. Ini tentunya menurunkan kepercayaan diri.

Dalam rangka Hair Loss Awarness Month yang diperingati setiap bulan Agustus, Farmanina Aestetic & Hair Clinic mengedukasi masyarakat tentang kesehatan rambut dan dampak dari kerontokan rambut.

Acara ini dihadiri secara daring oleh dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM) yang merupakan dokter ahli transplantasi rambut, Satriyo Yudi Wahono atau yang lebih dikenal dengan Piyu Padi yang merupakan pasien transplantasi rambut dan musisi, serta dipandu Caesar Gunawan yang merupakan presenter TV dan penyiar radio sekaligus pasien transplantasi rambut.

1. Rambut rontok mengakibatkan dampak emosional yang mendalam

Memperingati Hair Loss Awareness Month 2022: Kenali Penyebab, Akibat, dan Cara Atasi  Rambut Rontok (Dok. Farmanina Aesthetic & Hair Clinic)

Umumnya, seseorang akan kehilangan 60–100 helai rambut per hari. Namun, jika jumlah kerontokan rambut yang dialami lebih dari rata-rata, kamu perlu konsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. Rambut rontok bisa menyerang siapa saja dari segala usia dan banyak orang yang masih belum tahu cara mengatasinya.

“Rambut rontok sering kali menjadi masalah yang nyata pada setiap orang tapi kurang dibicarakan karena adanya stigma yang mengakibatkan dampak emosional dan sosial yang mendalam.  Padahal, rambut merupakan aspek penting dari penampilan dan memiliki dampak signifikan pada daya tarik dan kepercayaan diri. Berdasarkan penelitian, 1 dari 6 orang akan merasa tidak nyaman melakukan kontak fisik dengan seseorang yang mengalami kebotakan atau kerontokan rambut. Maka dari itu, Farmanina Aesthetic & Hair Clinic mendukung Hair Loss Awareness Month di Indonesia agar makin banyak pasien yang mendapatkan bantuan, dukungan, dan pengobatan rambut rontok,” ucap dr. Cintawati.

Baca Juga: 14 Penyebab Rambut Rontok pada Anak, Ortu Perhatikan ya!

2. Laki-laki lebih banyak kehilangan rambut dibanding perempuan

ilustrasi penipisan atau kerontokan rambut pada laki-laki (dslaboratories.com)

Menurut American Hair Loss Association, 25 persen laki-laki kehilangan rambut pada usia 21 tahun. Pada laki-laki, kebotakan pola (androgenetic alopecia) yang disebabkan oleh genetik menyumbang lebih dari 95 persen kasus kerontokan rambut.

Pada laki-laki usia 35 tahun, sekitar 66 persen akan mengalami beberapa tingkat kerontokan rambut. Lalu pada usia 50 tahun, sekitar 85 persen laki-laki akan memiliki rambut yang jauh lebih tipis.

Sementara pada perempuan, kerontokan rambut terjadi akibat pengaruh hormonal, seperti menyusui, faktor usia dan menopause, serta gaya hidup tidak sehat pada rambut seperti sering dicat atau memakai hijab, serta menyisir rambut saat dalam keadaan basah.

3. Perawatan platelet-rich plasma (PRP) atau perawatan plasma darah

ilustrasi perawatan Platelet Rich Plasma (pexels.com/Anna Shvets)

Platelet-rich plasma (PRP) atau perawatan plasma darah merupakan cara ampuh untuk menangani kebotakan kepala akibat kerontokan rambut. Proses transplantasi rambut ini harus dilakukan oleh dokter ahli dan berpengalaman, dengan sertifikasi internasional dalam teknologi direct hair implantation (DHI). DHI merupakan metode transplantasi rambut yang memiliki tingkat keberhasilan hingga 97 persen dengan hasil yang lebih natural, indah, dan sesuai keinginan pasien.

“Perawatan PRP dan transplantasi rambut menjadi pilihan terbaik untuk membantu mendapatkan kembali kepadatan, cakupan, dan kesehatan rambut dan kulit kepala. PRP merupakan perawatan yang mengolah dan memisahkan darah dan plasma darah pasien itu sendiri. Setelah itu, plasma darah disuntikkan ke kulit kepala untuk mengatur pertumbuhan rambut yang lebih cepat, lebih panjang, dan tidak mudah rontok. Dalam perawatan PRP juga ditambahkan nutrisi untuk rambut seperti vitamin D, biotin, dan zink untuk memaksimalkan pertumbuhan rambut. Untuk kasus lain dengan kebotakan yang lebih luas, maka transplantasi rambut merupakan jalan terbaik,” dr. Cintawati memaparkan.

4. Kepercayaan diri meningkat setelah transplantasi rambut

Piyu yang melakukan transplantasi rambut di Farmanina Aestetic & Hair Clinic (16/8/2022) IDN Times/Ayu Novita Sari

Selain musisi dari grup musik Padi, mungkin kamu mengingat Piyu dengan rambut panjangnya. Namun, beberapa tahun belakangan ia lebih banyak tampil dengan rambut pendek yang ditutupi topi. Ini dilakukannya karena rambutnya mulai rontok dan menipis. Setelah transplantasi rambut, Piyu mengaku lebih percaya diri dan nyaman.

“Saya lebih banyak berpenampilan dengan rambut pendek (saat ini) yang ditutupi topi karena rambut saya yang perlahan mulai rontok dan menipis. Hal tersebut membuat saya kehilangan karakter sebagai musisi sehingga saya memutuskan untuk melakukan transplantasi rambut untuk mengembalikan kepercayaan diri dan karakter saya sebagai musisi yang gondrong,” ucap Piyu.

Baca Juga: 10 Cara Alami Menumbuhkan Rambut dengan Cepat dan Mudah, Anti Botak!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya