TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nyeri Berlebihan saat Menstruasi? Waspada, Mungkin Ini 5 Penyebabnya

Kanker termasuk salah satunya

jeanhailes.org.au

Tubuh manusia telah dirancang sebagai satu kesatuan sistem yang akan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pada perempuan, menstruasi adalah siklus bulanan alami yang biasanya dialami sejak usia remaja. Namun, tak jarang siklus ini menjadi sesuatu yang tak nyaman dan bahkan menyakitkan bagi sebagian perempuan.

Dalam beberapa kasus, menstruasi bisa dibarengi nyeri. Umumnya wajar, tetapi sebagian merasakan nyeri berlebihan yang sangat menyiksa. Bahkan, dibutuhkan obat pereda nyeri untuk meredakan rasa sakit tersebut. Kamu pernah mengalaminya?

Jika menstruasi selalu dibarengi nyeri atau rasa sakit yang luar biasa sampai mengganggu aktivitas, ada beberapa penyebab yang mesti diwaspadai. Apa saja?

1. Fibroid

health.harvard.edu

Penyebab umum yang menyebabkan rasa nyeri luar biasa saat sedang haid adalah fibroid. Apa itu fibroid?

Menurut keterangan dalam laman UCLA Health, fibroid dapat diartikan sebagai jaringan tumor yang terbentuk dari sel otot polos dan jaringan ikat fibrosa. Biasanya, tumor fibroid tidak bersifat ganas.

Menurut sebuah studi berjudul "Current Medical Treatment of Uterine Fibroids" dalam jurnal "Obstetrics & Gynecology Science" tahun 2018, fibroid rahim yang mayoritas terjadi pada sebagian besar pasien perempuan diklasifikasikan sebagai tumor monoklonal yang bersifat non kanker atau jinak.

Masih dari jurnal yang sama, hubungan antara ketidaksuburan dan fibroid pada perempuan cenderung berkorelasi dengan bertambahnya usia.

Walaupun tumor fibroid biasanya bersifat jinak, tetapi tidak menutup kemungkinan tumor tersebut memiliki komplikasi ganas yang disebut sebagai leiomiosarkoma meskipun angka kejadiannya sangat jarang.

Para ilmuwan dan ahli medis sepakat bahwa kemungkinan faktor ketidakseimbangan hormon dan genetik adalah penyebab utama fibroid.

Meskipun begitu, tidak diketahui dengan pasti bagaimana fibroid dapat muncul di rahim. Jenis fibroid yang paling sering dan jamak terjadi adalah miom atau mioma, sejenis tumor jinak yang bisa tumbuh lebih dari satu pada rahim. Pada kasus-kasus tertentu, miom bisa sangat mengganggu dan bahkan membahayakan.

Dengan adanya miom di rahim, menstruasi akan menjadi tidak nyaman karena siklusnya akan berlangsung lama dan bahkan menyebabkan perdarahan berlebih. Tak jarang, haid juga dibarengi dengan nyeri dan mual yang tentunya dapat mengganggu aktivitas.

Akibat perdarahan berlebih itu bisa terjadi anemia atau kurang darah. Bahkan, rasa nyeri tak tertahankan bisa membuat penderitanya pingsan atau cuma bisa berbaring di tempat tidur.

Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki gejala-gejala tersebut. Penanganan medis akan dibutuhkan untuk mengatasi fibroid.

Baca Juga: Haid Tidak Teratur, Sudah Coba 7 Pelancar Haid Alami Ini?

2. Kelainan hormonal yang menyebabkan sindrom polikistik ovarium

feelmyworth.com

Menurut sebuah laporan berjudul "Polycistyc Ovary Syndrome" yang dimuat dalam jurnal medis "The BMC" tahun 2018, gambaran mengenai sindrom polikistik ovarium (PCOS) bisa sangat bervariasi. Namun, secara mendasar PCOS berhubungan dengan kelainan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi medis berbahaya.

Kelainan hormonal juga dapat memicu siklus menstruasi yang tidak normal dan menyakitkan. PCOS dapat mengakibatkan menstruasi menjadi sangat berat, karena disertai siklus yang lebih panjang dan rasa nyeri berlebihan.

Menurut laman Mayo Clinic, sindrom ini juga dapat memicu pertumbuhan hormon-hormon tertentu secara berlebihan, misalnya hormon androgen. Itu sebabnya, biasanya perempuan dengan PCOS memiliki pertumbuhan rambut-rambut halus di tubuhnya secara berlebihan.

Penyebab PCOS adalah ovarium yang tidak bekerja secara maksimal atau pelepasan telur yang tidak teratur. Penyebab utamanya masih belum diketahui. Namun, kemungkinan ada kaitannya dengan kelebihan hormon insulin dalam tubuh, adanya peradangan, infeksi, dan faktor genetik.

PCOS dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penurunan kesuburan, keguguran atau kelahiran bayi prematur, diabetes, depresi, menstruasi yang terasa menyiksa, serta beberapa penyakit lainnya.

3. Adenomiosis

pennmedicine.org

Adenomiosis adalah salah satu penyakit yang sering dijumpai dan dapat menyebabkan menstruasi akan terasa sangat menyakitkan. Dilansir Medical News Today, adenomiosis diakibatkan oleh pertumbuhan sel-sel lapisan rahim, yang lambat laun akan menjadi dinding otot rahim.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam "American Journal of Obstetrics & Gynecology" tahun 2020, disebutkan bahwa beban perawatan pada adenomiosis termasuk tinggi. Studi tersebut melibatkan banyak sampel dari penderita adenomiosis dan menyimpulkan bahwa adenomiosis juga dapat berkembang bersamaan dengan fibroid, kista, dan endometriosis.

Secara umum, adenomiosis juga bisa disebut dengan penebalan rahim atau pembengkakan rahim. Penyakit ini terbilang sulit diatasi. Jika masih dalam tahap awal, mungkin pengobatan berupa terapi hormonal masih bisa dilakukan. Namun, pada kasus tertentu, jika adenomiosis sudah membesar dan mengganggu, maka operasi menjadi jalan satu-satunya.

Bahkan, operasi pengangkatan rahim atau histerektomi diperlukan bila pertumbuhan sel-sel adenomiosis tergolong cepat dan sulit dikendalikan.

Adenomiosis, meskipun jinak, akan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Tak jarang, perempuan akan trauma bila tiba waktunya menstruasi. Rasa sakit dan nyeri yang tak tertahankan dan ditambah dengan perdarahan berlebihan adalah gejala-gejala klinis utama dari adenomiosis.

4. Penyakit radang panggul

universityobgynassoc.com

Seperti tertulis dalam laman Capital Women's Care, penyakit radang panggul bisa menjadi salah satu penyebab rasa nyeri parah saat haid. Radang panggul bisa diakibatkan oleh infeksi rahim dan luka atau infeksi yang juga bisa terjadi pada saluran tuba dan ovarium.

Menurut sebuah studi dalam jurnal "PLOS One" tahun 2019, radang panggul sering menyerang perempuan pada usia muda (produktif) yang aktif secara seksual. Penyakit ini juga dapat menyebar pada organ-organ lainnya, misalnya saluran tuba dan ovarium.

Sebetulnya, pada sebagian besar kasus, nyeri haid pada kasus radang panggul tidak semenyiksa nyeri haid akibat adenomiosis. Namun, sebagian pasien yang mengalami nyeri luar biasa akibat radang panggul yang tak kunjung diobati. Infeksi pada rahim dan organ tubuh lainnya harus ditangani secara medis dan biasanya melibatkan obat-obatan antibiotik.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko radang panggul adalah usia produktif dan aktif secara seksual, luka pada serviks, pemakaian alat kontrasepsi, dan penyebab lain seperti sering berganti-ganti pasangan. Gejala lainnya bisa mengarah pada kelelahan ekstrem, mual, demam, dan mengalami perdarahan di luar siklus haid.

Baca Juga: Catat! Hindari 7 Makanan Ini Bila Kamu Penderita Kista Ovarium

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya