TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Sering Minum Minuman Manis Berkaitan dengan Penyakit Jantung?

Sering minum minuman manis memicu obesitas

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/kues1)

Makanan bercita rasa manis memang terasa lezat. Maka tidak heran jenis makanan manis banyak diminati segala usia, termasuk orang dewasa.

Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis kerap kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan misalnya obesitas. Adanya berbagai dampak buruk bagi kesehatan membuat banyak pakar menganjurkan agar mengurangi konsumsi makanan manis. Namun, benarkah sering minum minuman manis berkaitan dengan penyakit jantung? Berikut penjelasannya!

1. Penyakit jantung penyebab utama kematian di dunia

ilustrasi serangan jantung (freepik.com/zinkevych)

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, dr. Radityo Prakoso, SpJP (K) menjelaskan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia selama dua puluh tahun terakhir. Kematian akibat penyakit jantung secara global hingga mencapai 18,6 juta setiap tahun. Angka kematian tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 20,5 juta pada tahun 2020 dan 24,2 juta pada tahun 2030.

Diantara berbagai penyakit jantung, penyakit jantung koroner berkontribusi terhadap presentase kematian yang tertinggi. Penyakit jantung iskemik berkontribusi terhadap 8,9 juta kematian pada tahun 2019.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, 8 Cara untuk Mencegah Serangan Jantung

2. Mengenal penyakit jantung koroner

ilustrasi jantung (unsplash.com/Ali Hajiluyi)

Jantung mendapat suplai darah dari pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner akan menyalurkan oksigen serta nutrisi bagi sel-sel jantung.

Apabila terjadi sumbatan pada pembuluh koroner akibat adanya penumpukan kolesterol atau peradangan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Akibatnya terjadi gangguan aliran oksigen dan nutrisi yang mensuplai jantung.

3. Faktor risiko penyakit jantung koroner

ilustrasi rokok (unsplash.com/Mathew MacQuarrie)

Dalam kesempatan Press Briefing: Hari Jantung Sedunia yang disiarkan pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan, dokter Radityo mengatakan bahwa terdapat dua faktor risiko penyakit jantung koroner, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah.

Faktor yang tidak dapat diubah antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
  • Usia.
  • Jenis kelamin.
  • Etnis atau ras.

Sementara faktor yang dapat diubah yaitu:

  • Merokok.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Gaya hidup sedenter atau kurang aktivitas fisik.
  • Obesitas.
  • Diabetes.
  • Kebiasaan makan makanan berlemak.
  • Konsumsi minuman beralkohol berlebih.

4. Benarkah sering minum minuman manis berkaitan dengan penyakit jantung?

ilustrasi minuman manis (pexels.com/RODNAE Productions)

Dokter Radityo mengatakan bahwa asosiasi antara minum minuman manis dengan penyakit jantung secara langsung tidak ada. Tetapi, salah satu faktor risiko penyakit jantung adalah diabetes melitus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa penting untuk membatasi konsumsi gula, tidak boleh lebih dari 50 gram per hari atau setara dengan empat sendok makan per hari. Sementara di negara-negara dengan tingkat obesitas tinggi batasan jumlah gula lebih rendah lagi, yaitu sekitar 25 gram per hari.

Dokter Eva melanjutkan, konsumsi gula menyebabkan obesitas yang mana akan memicu diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan munculnya penyakit jantung.

5. Konsumsi gula berlebih menyebabkan obesitas

ilustrasi menimbang berat badan (unsplash.com/i yunmai)

WebMD melansir bahwa penelitian menunjukkan seseorang yang mengonsumsi minuman manis cenderung memiliki berat badan berlebih. Mereka yang memiliki berat badan yang berlebih tersebut lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2 daripada mereka yang tidak mengonsumsi.

Healthline juga menjelaskan bahwa bukti menunjukkan konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan obesitas dan peradangan, serta meningkatkan kadar gula darah, trigliserida, dan tekanan darah. Semua hal tersebut merupakan faktor risiko dari penyakit jantung. 

Baca Juga: 6 Hal yang Mengganggu Kesehatan Jantung, Apa Saja?

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya