TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Cat Kuku Memengaruhi Hasil Pembacaan Pulse Oximeter?

Cat kuku dapat mengganggu pengukuran kadar oksigen

ilustrasi cat kuku (pexels.com/Valeria Boltneva)

Pulse oximeter menjadi alat kesehatan yang tidak asing lagi saat pandemik COVID-19. Saat ini, pulse oximeter juga menjadi salah satu alat yang digunakan untuk memonitor kondisi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Akan tetapi, tahukah kamu kalau ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil saturasi oksigen? Nah, salah satunya adalah cat kuku? Mengapa begitu? Baca terus untuk tahu jawabannya, ya!

1. Pulse oximeter

ilustrasi menggunakan pulse oximeter (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Dilansir Healthline, pulse oximeter merupakan alat kesehatan yang sering digunakan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Adanya pandemik COVID-19 membuat alat ini banyak dibeli untuk memantau kadar oksigen secara mandiri.  

Berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) yang diterbitkan pada tanggal 17 Januari 2022, pulse oximeter menjadi salah satu alat kesehatan yang penting dalam menjalani isolasi mandiri.

Pulse oximeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah sehingga kadar oksigen dapat terpantau. Tak hanya mengukur saturasi oksigen, alat ini juga dapat mengukur detak jantung.

Baca Juga: Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?

2. Mengapa memantau kadar oksigen penting?

ilustrasi menggunakan pulse oximeter (pexels.com/cottonbro)

Melakukan pengecekan kadar oksigen dalam darah penting untuk memastikan kadar oksigen tetap pada angka normal. Jika sewaktu-waktu kadar oksigen menurun, maka bisa mendapatkan pertolongan sesegera mungkin sehingga mendapat perawatan yang tepat.

Agar kadar oksigen dapat terpantau meskipun melakukan isolasi mandiri di rumah, maka Kemenkes memberi syarat isolasi mandiri, salah satunya dapat mengakses pulse oximeter. Namun, tidak hanya kadar oksigen yang perlu dipantau, keluhan-keluhan yang dirasakan juga harus diperhatikan dengan baik.

3. Cara kerja pulse oximeter dalam mendeteksi saturasi oksigen

ilustrasi menggunakan pulse oximeter (pexels.com/cottonbro)

Pulse oximeter dapat mendeteksi kadar oksigen dengan cepat. Hasil kadar oksigen menunjukkan seberapa efisien darah dalam membawa oksigen hingga ke bagian terjauh dari jantung, seperti tangan.  

Pulse oximeter dapat memancarkan cahaya inframerah yang akan mengenai pembuluh darah kapiler di ujung jari. Kemudian, sensor yang berada di sisi lainnya akan menangkap seberapa banyak cahaya yang masuk ke jari. Selanjutnya, alat akan membaca banyaknya sel darah merah yang membawa oksigen dan terbaca sebagai saturasi oksigen atau SpO2.

4. Nilai normal saturasi oksigen

ilustrasi pulse oximeter (pexels.com/Stanley Ng)

Rentang saturasi oksigen atau SpO2 normal yaitu 95-100 persen. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menghubungi fasilitas kesehatan jika kadar oksigen berada diangka 90-94 persen.

Kadar oksigen yang terlalu rendah dapat menyebabkan komplikasi pada jaringan dan organ tubuh karena tubuh kekurangan oksigen. Dengan melakukan pengecekan secara berkala saat isolasi mandiri, maka kadar oksigen dapat terpantau dan mencegah terlambatnya mendapat pertolongan.

5. Faktor yang memengaruhi pembacaan pulse oximeter

ilustrasi cat kuku (pexels.com/Brigitte Tohm)

Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi pembacaan alat pulse oximeter, salah satunya cat kuku. Jadi, saat hendak mengukur kadar oksigen, jari yang hendak diukur kadar oksigennya harus bersih dari cat kuku.

Selain cat kuku, faktor lain yang dapat memengaruhi pembacaan kadar oksigen yaitu kondisi medis tertentu seperti anemia, tekanan darah rendah, dan penyakit lainnya. Kondisi tubuh seperti suhu tubuh yang rendah dan warna pigmen kulit juga dapat memengaruhi hasil pembacaan pulse oximeter.

Baca Juga: Cara Sederhana Mengetahui Oximeter Akurat atau Tidak, Jangan Tertipu!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya