Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?

Agar saat kadar oksigen menurun dapat segera terdeteksi

Kasus COVID-19 varian Omicron makin meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Untuk mengantisipasi melonjaknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, maka Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran terbaru, yaitu pasien terkonfirmasi Omicron bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) jika memenuhi syarat.

Salah satu syarat isoman yaitu dapat mengakses alat pulse oximeter. Mengapa alat ini dibutuhkan? Yuk, simak uraian berikut ini supaya paham!

1. Syarat isoman

Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?ilustrasi melakukan isolasi mandiri atau isoman (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2022. Dalam surat edaran tersebut, disebutkan pasien yang terkonfirmasi omicron diperbolehkan melakukan isoman di rumah dengan memperhatikan syarat tertentu.

Yang diperbolehkan melakukan isoman adalah pasien terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan yang memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.

Syarat klinis yang harus dipenuhi yaitu:

  • Berusia kurang dari 45 tahun.
  • Tidak memiliki komorbid.
  • Dapat mengakses layanan telemedicine atau layanan kesehatan lain.
  • Berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diperkenankan keluar.

Sementara itu, syarat rumah yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Tinggal di kamar terpisah dengan penghuni rumah lainnya, atau lebih baik lagi di lantai terpisah.
  • Ada kamar mandi di dalam rumah yang terpisah dengan penghuni rumah lain
  • Dapat mengakses pulse oximeter.

2. Pulse oximeter

Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?ilustrasi pulse oximeter (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Salah satu alat yang penting ketika menjalani isoman berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus COVID-19 Varian Omicron adalah alat pulse oximeter.

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), pulse oximeter adalah alat kesehatan yang digunakan untuk mengetahui kadar oksigen di dalam darah. Alat tersebut dapat membantu memantau orang yang sedang menjalani isoman. Pulse oximeter digunakan pada ujung jari dan mudah digunakan.

Baca Juga: 11 Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Sekeluarga, Harus Disiplin!

3. Mengapa pulse oximeter penting?

Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?ilustrasi pasien di rumah sakit (pexels.com/Anna Shvets)

Jika kondisi memburuk, COVID-19 dapat menyebabkan kadar oksigen menurun sehingga dapat berakibat fatal. Maka, dibutuhkan alat pulse oximeter dengan tujuan memonitor saturasi oksigen dalam darah.

Pengukuran dan pembacaan yang akurat penting untuk mengetahui apakah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah memerlukan perawatan di rumah sakit.

Apabila sewaktu-waktu tingkat saturasi oksigen menurun, maka dapat diberikan pertolongan sesegera mungkin. Pertolongan sedini mungkin dapat menurunkan risiko komplikasi yang lebih berat.

4. Nilai normal saturasi oksigen

Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?ilustrasi pulse oximeter (unsplash.com/Mockup Graphics)

Mengutip Healthline, kadar oksigen di bawah nilai normal dapat membahayakan tubuh. Kadar oksigen normal yaitu antara 95–100 persen. Kadar oksigen 92 persen atau kurang dapat membuat seseorang mengalami hipoksemia, yaitu kondisi serius saat kadar oksigen dalam darah rendah.

Kadar oksigen antara 94–90 persen menunjukkan kadar oksigen sedikit rendah. WHO menyarankan jika kadar oksigen yang terdeteksi di angka 90 sampai 94, maka segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan.

5. Cara menggunakan pulse oximeter

Mengapa Pulse Oximeter Penting dan Menjadi Syarat Isoman?ilustrasi menggunakan pulse oximeter (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Pulse oximeter banyak digunakan pada fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. Saat ini, alat kesehatan ini direkomendasikan untuk orang-orang yang sedang menjalani isoman agar kadar oksigen tetap terpantau dengan baik.

Cara menggunakan alat pulse oximeter termasuk mudah. Ini langkah-langkahnya:

  1. Lepaskan semua perhiasan pada jari, termasuk cat kuku pada jari yang hendak dicek kadar oksigennya.
  2. Pastikan tangan dalam keadaan hangat dan rileks saat menggunakan pulse oximeter.
  3. Jepitkan alat pada ujung jari.
  4. Nyalakan pulse oximeter dan alat akan mendeteksi kadar oksigen dan detak jantung.
  5. Kadar oksigen tertulis pada layar SpO2 dengan satuan % sedangkan denyut nadi tertulis dengan PR dengan satuan beats per minute (bpm) atau denyut per menit. 
  6.  Lepaskan alat dan catat hasil kadar oksigen dan detak jantung.

Itulah alasan mengapa pulse oximeter penting dan menjadi syarat pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani isoman. Alat kesehatan ini digunakan untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah. Apabila kadar oksigen menurun, maka dapat segera diketahui dan segera mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Hipoksemia: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya