Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sebagian orang mungkin baru mendengar tentang cacar monyet atau monkeypox (mpox) meskipun sebenarnya penyakit ini bukan penyakit baru. Beberapa orang juga menganggap apabila sudah pernah mengalami cacar air sebelumnya, maka memiliki kekebalan terhadap cacar monyet. Ada pula yang menganggap bahwa vaksinasi cacar air bisa memberikan perlindungan terhadap cacar monyet.
Bagaimana faktanya? Berikut ini penjelasannya yang telah dihimpun dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
1. Mengenal cacar air
ilustrasi anak-anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION) Chickenpox atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular. Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster yang termasuk dalam keluarga herpesvirus.
Virus varicella-zoster sangat mudah menyebar ke orang lain, terutama pada mereka yang belum pernah terinfeksi cacar air atau belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air. WHO menyebutkan bahwa virus tersebut dapat menular melalui droplet, aerosol, atau kontak langsung dengan sekresi pernapasan.
Cacar air menyebabkan munculnya lenting berisi cairan dan rasa gatal pada kulit. Lenting pada umumnya pertama muncul di area dada, punggung, dan wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, termasuk di dalam mulut atau area genetalia. Dalam beberapa hari lenting akan mengering dan menjadi keropeng.
Baca Juga: 5 Penyakit Zoonosis Selain Cacar Monyet
2. Vaksin cacar air
ilustrasi vaksin (pexels.com/Thirdman) Cara terbaik untuk mencegah cacar air yaitu dengan mendapatkan vaksinasi cacar air. Vaksin cacar air aman dan efektif dalam mencegah infeksi.
CDC merekomendasikan dua dosis vaksin cacar air bagi semua orang mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa jika belum pernah mendapatkan vaksin cacar air atau belum pernah terinfeksi cacar air.
Sementara di Indonesia, menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, pemberian vaksin cacar air atau varisela sebanyak dua kali saat anak berusia 12 sampai 18 bulan dengan jarak 6 minggu sampai 3 bulan.
3. Sudah pernah terinfeksi cacar air, bisakah terinfeksi cacar monyet?
ilustrasi cacar monyet (freepik.com/freepik) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Banyak orang yang mengira bahwa cacar air sama dengan cacar monyet. Ada pula anggapan bahwa jika sudah pernah terinfeksi cacar air atau sudah pernah divaksinasi cacar air, maka sudah terlindungi dari cacar monyet.
Padahal, faktanya cacar air dengan cacar monyet disebabkan oleh virus yang berbeda. Seperti penjelasan sebelumnya, cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster, sementara cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk genus orthopoxvirus.
Jadi, walaupun sebelumnya sudah pernah terinfeksi cacar air, tetapi itu tidak memberikan perlindungan terhadap cacar monyet. Hal ini disampaikan oleh WHO di laman resminya. Begitu pula dengan vaksinasi cacar air juga tidak memberikan perlindungan terhadap cacar monyet, karena vaksin tersebut hanya melindungi terhadap cacar air.
4. Mengenal cacar monyet
ilustrasi cacar monyet (freepik.com/freepik) Meskipun sama-sama memiliki nama "cacar", tetapi cacar monyet dengan cacar air merupakan penyakit yang berbeda dengan penyebab yang berbeda pula. Cacar monyet merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox, termasuk genus orthopoxvirus. Virus tersebut dapat menular dari hewan ke manusia maupun antarmanusia.
Penyakit cacar monyet bukanlah penyakit baru dan sebelumnya merupakan penyakit endemik di beberapa wilayah di Afrika. Namun, saat ini cacar monyet telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Pedoman Pencegahan dan Penanganan Cacar Monyet, Lakukan Ini!