TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Atelofobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Merupakan ketakukan ekstrem pada ketidaksempurnaan

ilustrasi atelofobia (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kita semua pasti pernah merasa apa yang kita lakukan tidak cukup baik. Bagi kebanyakan orang, perasaan ini dapat berlalu begitu saja dan tidak selalu memengaruhi kehidupan sehari-hari. Namun, bagi beberapa orang, ketakutan akan ketidaksempurnaan bisa berkembang menjadi fobia, yang disebut atelofobia, yang mengganggu setiap bagian hidup.

Atelofobia sering disebut sebagai perfeksionisme yang ekstrem. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa atelofobia lebih dari itu, yang mana melibatkan ketakutan yang tidak masuk akal untuk membuat kesalahan. Dampak dari fobia ini cukup ekstrem, bisa berupa ketakutan, panik, mual, sesak napas, pusing, atau detak jantung yang cepat.

Untuk tahu lebih banyak seputar atelofobia, baca terus ulasan berikut yang telah dirangkum dari laman Osmosis dan Healthline.

1. Gejala

ilustrasi laki-laki sedang cemas (pexels.com/cottonbro)

Ada bermacam-macam gejala atelofobia yang memengaruhi emosional, mental, dan fisik. Gejala biasanya akan muncul dalam keadaan tertentu dan umumnya tidak terkendali, seperti mengambil alih pikiran seseorang.

Gejala emosional bisa berupa ketakutan yang luar biasa, ketidakmampuan untuk menghadapi konflik ringan, kelelahan, dan pengalaman emosional negatif, seperti kemarahan, mudah tersinggung, sedih, kecewa, cemas, atau panik.

Individu dengan atelofobia juga bisa menunjukkan gejala kognitif, seperti ketidakmampuan untuk fokus pada apa pun selain ketakutan mereka, rendah diri, kekecewaan ekstrem atas kesalahan yang dapat diabaikan, pandangan hidup yang pesimis, kecenderungan untuk menetapkan standar yang tidak realistis, dan sangat sensitif terhadap kritik.

Tak jarang, emosi dan kondisi mental ini kemudian memicu gejala fisik, seperti berkeringat, pernapasan cepat, detak jantung meningkat, dan mulut kering. Akibat tambahannya mungkin termasuk gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan kegelisahan.

Baca Juga: Athazagoraphobia, Ketakutan Melupakan atau Dilupakan Orang Lain

2. Penyebab

ilustrasi laki-laki sedang gelisah (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Atelofobia bisa bersifat biologis, artinya selalu merasa tidak aman, sensitif, dan perfeksionis. Akan tetapi, fobia ini juga bisa merupakan akibat dari pengalaman traumatis terkait dengan kegagalan atau tekanan untuk menjadi sempurna.

Perfeksionisme sebenarnya merupakan ciri kepribadian yang dipelajari dan diperkuat melalui pengalaman, dan faktor lingkungan memainkan peran penting. Ketika individu tumbuh di lingkungan yang kritis dan kaku, serta memiliki sedikit ruang untuk membuat kesalahan dan bersikap fleksibel, individu tersebut tidak belajar bagaimana menoleransi dan menerima ketidaksempurnaan.

3. Diagnosis

ilustrasi psikiater dan pasien (pexels.com/cottonbro)

Tidak semua orang yang merasa perfeksionis merupakan pengidap atelofobia. Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan oleh ahli kesehatan mental, seperti psikiater, psikolog, atau terapis berlisensi.

Secara umum, para ahli kesehatan mental mendiagnosis dan menangani tekanan emosional hanya jika dialami dalam intensitas dan frekuensi tinggi. Orang yang punya rasa takut berlebihan harus melaporkan kesulitan dalam mengendalikan rasa takut, yang menyebabkan terganggunya fungsi sosial dan pekerjaan mereka.

Paling sering, orang dengan atelofobia mungkin juga mencari terapi untuk mengatasi diagnosis komorbiditas seperti depresi klinis, kecemasan, atau penggunaan obat tertentu. Ini lantaran atelofobia dapat menyebabkan depresi, penggunaan zat yang berlebihan, dan kepanikan yang tidak terkendali.

4. Pengobatan

ilustrasi psikiater dan pasien (pixabay.com/Sozavisimost)

Mengatasi atelofobia adalah proses kompleks yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Orang dengan fobia ini mungkin akan merasakan adanya tekanan mental, emosional, atau fisik dan perlu mencari bantuan profesional untuk mengatasi ketakutan mereka dan mempelajari mekanisme penanganan untuk mengelola situasi pemicu dengan lebih baik.

Sama seperti mengelola fobia lain, mengatasi atelofobia membutuhkan usaha dan kemauan dari diri sendiri untuk mengeksplorasi berbagai perawatan, yang tentunya sesuai dengan panduan profesional.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Fobia dengan Badut? Ternyata, Ini Penyebabnya!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya