TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masalah Kulit akibat Ketidakseimbangan Hormon

Gak cukup diatasi dengan skincare

ilustrasi melasma (pixabay.com/TaisaBarcelos)

Hormon adalah bahan kimia pembawa pesan yang mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh. Hormon dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan dapat beredar ke seluruh tubuh untuk memicu berbagai efek di area yang berbeda.

Saat kadar hormon menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari yang semestinya, ini dapat menyebabkan masalah. Masalah ini bisa berupa gangguan suasana hati, masalah berat badan, gangguan pencernaan, hingga masalah kulit.

Ngomong-ngomong seputar pengaruh hormon pada kulit, kira-kira apa yang akan terjadi pada kulit saat kita mengalami ketidakseimbangan hormon? Berikut jawabannya.

1. Jerawat

ilustrasi menyentuh jerawat (pexels.com/Kjerstin_Michaela)

Bagi banyak orang, pubertas menjadi momen ketika kulit mengalami masalah untuk pertama kalinya akibat fluktuasi hormonal. Dilansir Everyday Health, selama masa pubertas terdapat peningkatan estrogen serta testosteron. Reseptor di kulit cukup sensitif terhadap testosteron, dan sebagai akibatnya, kulit akan memompa sebum yang kemudian memicu munculnya jerawat.

Karena laki-laki memproduksi lebih banyak testosteron, masalah jerawat yang dialami kemungkinan lebih buruk daripada perempuan. Pada perempuan, pil KB hormonal bisa menjadi solusi untuk mengatasi jerawat hormonal. Ini karena KB hormonal menidurkan indung telur dan akibatnya, mematikan produksi testosteron.

Baca Juga: 7 Masalah Kulit Terkait Penyakit Radang Usus, Salah Satunya Jerawat

2. Lingkaran hitam di bawah mata

ilustrasi mengatasi lingkaran hitam di bawah mata (freepik.com/freepik)

Lingkaran hitam di bawah mata sering dianggap terjadi karena kurang tidur atau kelelahan. Namun, jika masalah ini dialami dalam waktu lama, maka bisa jadi ini pertanda adanya masalah hormonal.

Menurut studi dalam Indian Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2011, saat kamu sedang stres, produksi kortisol juga meningkat. Ini menyebabkan kurang tidur pada malam hari dan gelisah sepanjang waktu. Kelelahan yang terus-menerus dan kurang tidur menyebabkan munculnya lingkaran hitam di sekitar mata.

3. Melasma 

ilustrasi melasma (pharmaceutical-journal.com)

Banyak perempuan mengembangkan melasma saat kehamilan. Namun, kenapa ini bisa terjadi? Nah, melasma bisa muncul saat tubuh mengalami ketidakseimbangan hormon yang parah, seperti saat sedang hamil.

Dilansir Cureskin, ini terjadi saat sel-sel penghasil melanin didorong untuk memproduksi melanin dalam jumlah berlebihan, pigmen yang memberi warna gelap pada kulit. Kondisi ini secara ilmiah disebut hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi sering muncul pada wajah, tidak merata, dan mencolok. Tak jarang, ini kemudian memengaruhi kepercayaan diri.

4. Kulit kering 

ilustrasi kulit kering (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Kulit lebih mungkin menjadi sangat kering saat kamu mengalami ketidakseimbangan hormon, menurut laman Skin Kraft. Saat tingkat estrogen turun, produksi minyak sebum juga akan menurun yang menyebabkan kulit menjadi kering. 

Lebih lanjut, kulit kering juga cenderung menjadi kasar dan bersisik. Kulit kering menunjukkan kurangnya asam lemak esensial dan nutrisi penting lainnya. Kulit kering juga bisa mengindikasikan adanya masalah hormon tiroid. Pasalnya, hormon tiroid bersifat menghambat sirkulasi darah yang menyebabkan kulit kering.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Keratosis Pilaris atau Penyakit Kulit Ayam

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya