TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Penyebab Biduran yang Patut Kamu Waspadai

Sering disertai gejala lain

freepik.com/wayhomestudio

Biduran atau urtikaria merupakan jenis ruam umum yang ditandai dengan pembentukan benjolan yang meluas, merah, dan gatal pada kulit. Biduran dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan ras. Diperkirakan sekitar 15 hingga 23 persen orang dewasa akan mengalami setidaknya satu kali biduran seumur hidup mereka.

Tingkat keparahan dan penyebab biduran dapat bervariasi antar individu, kadang juga bersifat idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya. Secara umum, inilah beberapa faktor yang menyebabkan biduran.

1. Alergi

unsplash.com/Ratapan Anantawat

Penyebab utama dari biduran adalah alergi, yaitu ketika sistem imunitas merespons zat yang tidak berbahaya secara tidak normal dan melepaskan histamin yang merupakan zat kimia peradangan.

Ada kalanya, pelepasan histamin menyebabkan kapiler membengkak secara berlebihan dan melepaskan cairan interstisial ke jaringan sekitarnya. Ketika ini terjadi, pembengkakan dermis yang terlokalisasi akan menyebabkan ruam yang dikenal sebagai biduran.

Alergi yang menyebabkan biduran dibedakan menjadi alergi makanan dan alergi obat.

Makanan yang paling sering memicu biduran biasanya seafood, kacang-kacangan, telur, gandum, cokelat, dan kedelai. Kadang, biduran juga bisa disebabkan oleh konsumsi daging yang hampir membusuk, yang disertai dengan gejala diare, kram, pusing, dan gatal-gatal yang meluas, menurut penelitian dalam Canadian Medical Association Journal.

Sementara itu, obat yang memicu alergi biasanya adalah antibiotik tertentu, antikonvulsan, antijamur, aspirin, kodein, dextroamphetamine, ibuprofen, morfin, sulfonamid, dan suntikan tertentu.

Kabar baiknya, sebagian besar biduran yang disebabkan oleh alergi ini akan sembuh dengan sendirinya ketika pasien dijauhkan dari pemicu alergi.

Baca Juga: 7 Penyebab Medis Sensasi Gatal dan Geli dalam Telingamu

2. Fisik

pixabay.com/nastya_gepp

Menurut studi dalam jurnal American Family Physician, biduran juga bisa disebabkan oleh rangsangan lingkungan atau fisik tertentu, seperti dingin, panas, tekanan, getaran, gesekan, dan sinar matahari.

Selain itu, penampilan biduran yang disebabkan faktor fisik berbeda dengan biduran akibat alergi. Dalam beberapa kasus, biduran ini hanya akan berkembang di area kulit yang terpapar rangsangan lingkungan.

Selain rasa gatal, biduran ini kadang juga disertai penurunan tekanan darah dengan cepat, sakit kepala, kemerahan, penglihatan kabur, dan pingsan. Selain itu, biduran fisik juga biasanya lebih parah daripada alergi.

3. Stres

unsplash.com/Tim Gouw

Stres dapat memicu maupun memperparah biduran. Sebenarnya, penyebab pastinya belum diketahui. Namun, diyakini bahwa pelepasan hormon stres, seperti kortisol, mungkin memiliki efek knock-on, yang mana penyebab yang mendasari biduran diaktifkan.

Salah satu contohnya adalah urtikaria kolinergik, yaitu ketika keringat terkait stres dapat memicu munculnya ruam, menurut studi dalam jurnal American Family Physician.

4. Aktivitas fisik

pexels.com/Andrea Piacquadio

Biduran yang diinduksi oleh aktivitas fisik umumnya terjadi ketika individu berolahraga dalam waktu 30 menit setelah makan makanan pemicu, menurut Canadian Family Physician. Olahraga itu sendiri tidak akan menyebabkan biduran. Kenapa ini bisa terjadi?

Ini karena selama berolahraga, individu dapat melepaskan kortisol dan hormon yang meningkatkan alergi makanan tingkat rendah, meningkatkan konsentrasi histamin, serta respons inflamasi. Dalam beberapa kasus, kondisi ini mungkin memicu anafilaksis akibat olahraga yang berpotensi mengancam nyawa.

Baca Juga: Kulit Gatal-gatal? Mungkin Kamu Mengalami 10 Kondisi Medis Ini

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya