TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fibroadenoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatan

Sering terjadi pada tahun-tahun reproduksi

ilustrasi gejala fibroadenoma payudara (familydoctor.org)

Fibroadenoma adalah tumor jinak (non-kanker) yang berkembang di payudara. Tumor halus, bulat, dan padat ini terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan kelenjar yang membentuk massa. Ukuran fibroadenoma bervariasi, bisa membesar atau mengecil dengan sendirinya.

Fibroadenoma merupakan jenis benjolan jinak payudara yang paling umum. Dilansir Mayo Clinic, fibroadenoma adalah salah satu benjolan payudara non-kanker yang paling umum pada perempuan muda. Jenis tumor ini lebih sering terjadi pada perempuan usia antara 15 dan 35 tahun, meski bisa dialami pada usia berapa pun.Laki-laki juga bisa mengembangkan fibroadenoma tetapi kasusnya jarang.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan fakta medis seputar fibroadenoma yang perlu kamu ketahui.

1. Penyebab fibroadeanoma

ilustrasi fibroadenoma (news-medical.net)

Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui. Namun, kemungkinan ini terkait dengan hormon reproduksi.

Fibroadenoma lebih sering terjadi selama tahun-tahun reproduksi dan bisa menjadi lebih besar selama kehamilan dengan penggunaan terapi hormon. Akan tetapi, fibroadenoma kemungkinan akan menyusut setelah menopause, saat kadar hormon turun.

Baca Juga: Laki-laki Juga Berisiko Terkena Kanker Payudara, Ini 7 Fakta Medisnya

2. Jenis-jenis fibroadeanoma

ilustrasi fibroadenoma (oncology-central.com)

Dokter mengklasifikasikan fibroadenoma sebagai sederhana dan kompleks.

Menurut keterangan dari American Cancer Society (ACS), fibroadenoma sederhana terlihat sama di seluruh tubuh saat dokter memeriksanya di bawah mikroskop. Sementara pada fibroadenoma kompleks, biasanya ukurannya lebih besar dan mempunyai ciri yang berbeda.

3. Tanda dan gejala fibroadeanoma

ilustrasi gejala fibroadenoma payudara (familydoctor.org)

Fibroadenoma biasanya tidak terasa nyeri ketika disentuh. Kebanyakan penderitanya tidak memiliki gejala apa pun selain adanya benjolan. Menurut keterangan dari Breast Cancer Care, benjolan fibroadenoma kemungkinan terasa lunak sebelum perempuan mengalami menstruasi.

Fibroadenoma kemungkinan juga bertambah besar selama kehamilan, menyusui, atau ketika menjalani terapi penggantian hormon. Namun, biasanya mereka akan kembali ke ukuran sebelumnya setelah fluktuasi hormonal ini. Seseorang bisa memiliki satu atau beberapa fibroadenoma di satu atau kedua payudara.

4. Diagnosis fibroadenoma

ilustrasi diagnosis fibroadenoma (healthline.com)

Menurut keterangan dari ACS, dokter dapat mendiagnosis fibroadenoma melalui pemeriksaan fisik awal jika ukuran benjolan cukup besar. Jika pasien dicurigai memiliki fibroadenoma, dokter akan memastikannya dengan melakukan tes pencitraan seperti mamografi, ultrasound, atau keduanya.

Selain itu, untuk memastikan benjolan di payudara pasien adalah fibroadenoma, dokter akan merekomendasikan biopsi. Dalam prosedur biopsi, pasien akan menerima anestesi lokal. Setelah itu, dokter akan mengambil sampel kecil dari benjolan dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji.

Baca Juga: 7 Jenis Tumor Jinak yang Sering Muncul di Tubuh, Kenali!

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya