TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Karsinoma Lobular Invasif: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Kanker ini dimulai di kelenjar penghasil susu (lobulus) payudara

ilustrasi pasien karsinoma lobular invasif (pexels.com/Michelle Leman)

Kanker payudara lobular, juga disebut karsinoma lobular invasif atau invasive lobular carcinoma (ILC), adalah kanker yang terjadi di lobus payudara yang disebut lobulus. Lobulus merupakan area payudara yang memproduksi susu. Ini merupakan jenis kanker payudara kedua yang paling umum.

Menurut American Cancer Society (ACS), sekitar 10 persen orang dengan kanker payudara invasif memiliki karsinoma lobular invasif, sedangkan sekitar 80 persen orang dengan kanker payudara invasif mengidap karsinoma duktal invasif. Karsinoma lobular invasif merupakan jenis kanker payudara yang paling umum dan memengaruhi saluran yang membawa susu melalui payudara.

1. Apa itu karsinoma lobular invasif?

ilustrasi lobulus dan saluran payudara (commons.wikimedia.org/Mikael Häggström)

Karsinoma lobular invasif adalah jenis kanker payudara yang dimulai di kelenjar penghasil susu (lobulus) payudara. Kanker invasif berarti sel kanker telah pecah dari lobulus, di mana mereka mulai dan berpotensi menyebar ke kelenjar getah bening dan area tubuh lainnya, mengutip Mayo Clinic.

Saat karsinoma lobular invasif menyebar ke organ lain, dokter menyebutnya metastasis. Karsinoma lobular invasif pertama menyebar dari jaringan payudara ke kelenjar getah bening terdekat dan kemudian menyebar ke organ lainnya. Dilansir Healthline, karsinoma lobular invasif paling sering menyebar ke:

  • Tulang.
  • Rahim.
  • Indung telur.
  • Perut.
  • Otak.
  • Hati.
  • Paru-paru.

Sekitar 10 persen dari seluruh kanker payudara adalah karsinoma lobular invasif. Ini dianggap sebagai jenis kanker payudara kedua yang paling umum setelah karsinoma duktal invasif, mengutip Cleveland Clinic. Karsinoma lobular invasif lebih sering terjadi pada perempuan dan sekitar 2 persen kasus dialami laki-laki.

2. Penyebab

ilustrasi sel kanker (cancercenter.com)

Penyebab pasti karsinoma lobular invasif tidak diketahui. Namun, yang sudah diketahui para ahli adalah karsinoma lobular invasif terjadi saat sel-sel di satu atau lebih kelenjar penghasil susu di payudara mengalami mutasi pada DNA mereka, meskipun para ahli masih belum tahu pasti apa yang mengakibatkan mutasi itu terjadi.

Mutasi mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengontrol pertumbuhan sel, yang menyebabkan sel membelah dan tumbuh dengan cepat. Tergantung pada agresivitas jenis kanker, sel-sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sel karsinoma lobular cenderung menyerang jaringan payudara dengan menyebar dengan cara yang berbeda daripada membentuk nodul yang keras. Area yang terkena kemungkinan mempunyai rasa yang berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, lebih seperti penebalan dan kepenuhan, tetapi tidak terasa seperti benjolan.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko karsinoma lobular invasif di antaranya:

  • Jenis kelamin perempuan: Perempuan lebih mungkin terkena kanker payudara, terutama karsinoma lobular invasif, daripada laki-laki. Meski begitu, laki-laki juga bisa mengembangkan jenis kanker payudara ini.
  • Usia yang lebih tua: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Perempuan dengan karsinoma lobular invasif cenderung berusia lebih tua dibanding yang didiagnosis dengan jenis kanker payudara lainnya.
  • Karsinoma lobular in situ (LCIS): Jika seseorang telah didiagnosis LCIS, sel abnormal yang terkurung di dalam lobulus payudara, maka risiko mengembangkan kanker invasif di kedua payudara akan meningkat. LCIS bukan kanker, tetapi merupakan indikasi peningkatan risiko jenis kanker apa pun.
  • Penggunaan hormon pascamenopause: Penggunaan hormon estrogen dan progesteron selama dan sesudah menopause terbukti meningkatkan risiko karsinoma lobular invasif.
  • Sindrom kanker genetik yang diturunkan: Perempuan dengan kondisi bawaan langka yang disebut kanker lambung difus herediter mempunyai peningkatan risiko kanker lambung dan karsinoma lobular invasif. Perempuan dengan gen tertentu yang diturunkan kemungkinan mempunyai peningkatan risiko kanker payudara dan kanker ovarium.

Baca Juga: Karsinoma Duktal Invasif: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

3. Gejala

ilustrasi karsinoma lobular invasif (mybreastcancertreatment.org)

Seperti jenis kanker payudara lainnya, karsinoma lobular invasif kemungkinan tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun, beberapa orang mungkin memperhatikan tanda-tanda peringatan di bawah ini:

  • Area pembengkakan atau kepenuhan di payudara.
  • Perubahan tampilan atau tekstur kulit payudara.
  • Nyeri payudara.
  • Puting terbalik.
  • Benjolan di dekat ketiak.
  • Keluarnya cairan dari puting (bukan ASI).

Tidak seperti jenis kanker payudara lainnya, karsinoma lobular invasif kemungkinan tidak menyebabkan benjolan yang jelas di payudara. Area yang terkena kemungkinan terasa berbeda dengan jaringan sekitarnya.

Selain itu, gejalanya juga mirip gejala kondisi serius lainnya seperti kanker payudara inflamasi. Oleh sebab itu, segera temui dokter juga melihat perubahan abnormal di payudara.

4. Diagnosis

ilustrasi mammogram atau mamografi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Dibanding karsinoma duktal invasif yang jauh lebih umum, diagnosis dini karsinoma lobular invasif bisa menjadi tantangan. Sebab, pola pertumbuhan dan penyebarannya lebih sulit dideteksi pada mamografi rutin dan pemeriksaan payudara. Karsinoma lobular invasif cenderung mempunyai banyak asal dan mereka tumbuh dalam garis file tunggal dibandingkan benjolan.

Langkah pertama dalam proses menegakkan diagnosis karsinoma lobular invasif yaitu dengan pemeriksaan payudara. Dokter akan merasakan payudara untuk penebalan atau pengerasan jaringan. Dokter juga akan mencari pembengkakan di kelenjar getah bening di bawah lengan atau di sekitar tulang selangka pasien.

Selain pemeriksaan fisik, dokter juga akan melakukan tes diagnostik lainnya, seperti:

  • Mamografi: Tes ini menghasilkan rontgen payudara. Kedua payudara akan dirontgen. Beberapa gambar bisa diambil untuk fokus pada area yang menjadi perhatian.
  • USG: Tes ini memantulkan gelombang suara dari payudara untuk memberikan pandangan lebih lanjut dari payudara. USG terkadang memberikan gambaran karsinoma lobular invasif yang lebih akurat dibanding mamografi. Namun, kedua tes tersebut biasanya digunakan dalam kombinasi.
  • MRI payudara: MRI menggunakan gelombang magnetik untuk menghasilkan gambar jaringan payudara, yang terkadang merupakan pandangan paling sensitif untuk karsinoma lobular invasif.
  • Biopsi: Saat pencitraan menunjukkan karsinoma lobular invasif, maka dokter akan melakukan biopsi untuk memeriksa jaringan tersebut. Ini melibatkan ekstraksi beberapa atau seluruh jaringan yang kemungkinan bersifat kanker, yang akan dievaluasi oleh ahli patologi.

5. Pengobatan

ilustrasi pembedahan (pexels.com/Anna Shvets)

Terdapat dua kategori pengobatan utama karsinoma lobular invasif, yaitu lokal dan sistemik. Perawatan lokal menargetkan tumor dan area sekitarnya, sementara perawatan sistemik berjalan ke seluruh tubuh untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar.

Perawatan lokal yaitu meliputi:

  • Pembedahan: Ini biasanya pengobatan lini pertama yang direkomendasikan untuk karsinoma lobular invasif. Lumpektomi atau mastektomi dilakukan untuk mengangkat tumor. Selama prosedur berlangsung, ahli bedah juga akan memeriksa untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening pasien.
  • Terapi radiasi: Perawatan ini memfokuskan sinar radiasi berenergi tinggi pada payudara, daerah ketiak, dan sekitarnya. Terapi radiasi sering direkomendasikan sesudah operasi untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa.

Perawatan sistemik dapat meliputi:

  • Kemoterapi: Perawatan ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Ini bisa digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor, atau juga bisa digunakan sesudah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
  • Terapi obat yang ditargetkan: Jenis pengobatan ini menargetkan karakteristik tertentu dari sel kanker untuk menghancurkannya. Terapi yang ditargetkan lebih kecil kemungkinannya dibanding kemoterapi untuk menghancurkan sel-sel sehat.
  • Terapi anti-hormon: Jika tes kanker positif untuk reseptor hormon, yang dilakukan sebagian besar karsinoma lobular invasif, maka terapi anti-hormon kemungkinan adalah pilihan yang baik. Pendekatan ini menurunkan jumlah estrogen dalam tubuh dan dapat menghambat atau mengurangi pertumbuhan sel kanker payudara.

Waktu penyembuhan bisa bervariasi untuk setiap individu. Jika seseorang pernah menjalani operasi, maka masa pemulihan biasanya memakan waktu sekitar dua hingga empat minggu. Kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi bertarget bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada situasi spesifik penderita kondisi ini.

Baca Juga: Kanker Payudara Inflamasi: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya