Neutropenia: Jenis, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Kondisi penurunan neutrofil yang signifikan, bisa bahaya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Neutropenia adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan tingkat neutrofil yang signifikan. Neutrofil adalah sejenis sel darah putih, yang merupakan garis pertahanan pertama yang penting untuk melawan infeksi dengan cara menghancurkan bakteri dan jamur berbahaya (ragi) yang menyerang tubuh.
Tanpa kadar neutrofil yang cukup, maka tubuh tidak mampu melawannya, sehingga meningkatkan risiko terkena berbagai jenis infeksi. Bahkan, dalam kasus parah, bakteri yang biasanya ada di mulut, kulit, dan usus bisa menyebabkan infeksi serius, yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera diobati.
Neutropenia bisa bersifat sementara (akut) maupun bertahan lama (kronis). Neutropenia juga bisa bersifat bawaan (muncul sejak lahir) dan didapat atau acquired (berkembang di kemudian hari).
Bayi yang lahir prematur berisiko lebih tinggi dilahirkan dengan neutropenia. Kondisi ini tercatat memengaruhi 6-8 persen bayi baru lahir di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Menurut aturan umum, makin kecil bayi, maka akan makin besar risikonya mengalami neutropenia.
Untuk mewaspadai kondisi yang dianggap sebagai keadaan darurat medis ini, berikut ini deretan fakta medis seputar neutropenia yang perlu diketahui meliputi penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya.
1. Penyebab
Neutrofil diproduksi di sumsum tulang, di tengah tulang yang lebih besar. Apa pun yang mengganggu proses produksi neutrofil bisa menyebabkan neutropenia. Dilansir Medical News Today, kemoterapi adalah penyebab paling umum neutropenia.
Meski tujuan kemoterapi adalah untuk menghancurkan kanker, tetapi saat perawatan tersebut memusnahkan kanker yang tumbuh dengan cepat, sel yang sehat seperti neutrofil juga bisa ikut dirusak.
Menurut data, sekitar setengah dari pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami beberapa tingkatan neutropenia. Ini merupakan efek samping yang umum pada pasien leukemia.
Penyebab potensial lain dari neutropenia antara lain:
- Leukemia.
- Obat-obatan tertentu, termasuk antibiotik dan obat untuk tekanan darah tinggi, gangguan kejiwaan, dan epilepsi.
- Sindrom Barth, kelainan genetik yang memengaruhi banyak sistem.
- Sindrom myelodysplastic, yaitu sekelompok kelainan yang ditandai dengan sel darah yang tidak berfungsi karena masalah dengan produksi sumsum tulang.
- Myelofibrosis, masalah sumsum tulang langka, yang juga dikenal sebagai osteomyelofibrosis.
- Ketergantungan alkohol.
- Kekurangan vitamin, paling umum yaitu kekurangan vitamin B12, asam folat, dan tembaga.
- Sepsis, yaitu infeksi pada aliran darah yang menggunakan neutrofil lebih cepat daripada yang bisa diproduksi.
- Sindrom Pearson.
- Infeksi tertentu, seperti hepatitis A, B, dan C, HIV/AIDS, malaria, tuberkulosis, demam berdarah, dan penyakit Lyme.
- Hipersplenisme atau limpa yang membesar.
Beberapa kondisi autoimun bisa menargetkan neutrofil, mengurangi jumlahnya. Kondisi tersebut antara lain:
- Penyakit Crohn
- Radang sendi
- Lupus
Baca Juga: Henoch-Schonlein Purpura: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan
Baca Juga: Gak Mudah, 7 Hal Ini Dirasakan Penderita Kanker Saat Jalani Kemoterapi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.