Waspadai Obesitas! Bisa Menyebabkan COVID-19 Gejala Berat
Jangan sepelekan berat badan berlebih di masa pandemi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita dituntut untuk hidup sehat demi daya tahan tubuh optimal untuk melindungi diri dari SARS-CoV-2, virus corona penyebab COVID-19. Sayangnya, dengan pembatasan mobilitas atau karantina wilayah, banyak orang yang mengalami peningkatan berat badan berlebihan selama pandemi. Padahal, kelebihan badan bisa mengundang banyak penyakit, lo!
Kenaikan berat badan selama pandemi bisa disebabkan banyak faktor, seperti minimnya aktivitas fisik dan stres psikologis yang memicu stress eating.
Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ada terdapat beberapa penyakit penyerta yang membuat seseorang lebih rentan mengalami gejala berat jika terkena COVID-19. Salah satunya adalah obesitas.
Sebenarnya apa, sih, definisi obesitas? Bagaimana obesitas dikaitkan dengan tingkat keparahan COVID-19? Yuk, simak penjelasannya!
1. Apa definisi obesitas dan bagaimana mengetahuinya?
Sebelum bicara tentang obesitas, kamu perlu memahami dulu tentang indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index.
Merujuk keterangan dari CDC, IMT adalah berat badan (dalam kg) dibagi tinggi badan kuadrat (dalam meter). Misalnya kamu memiliki tinggi badan 160 cm dengan berat badan 55 kg. Berarti IMT kamu adalah 21,48 kg/m2.
IMT digunakan untuk menentukan status gizi seseorang apakah termasuk ke dalam kategori berat badan kurang, normal, berat badan berlebih, atau obesitas. Status gizi tersebut akan menentukan status kesehatanmu. Orang dengan kondisi berat badan di bawah atau di atas normal tentu memiliki status kesehatan yang kurang baik.
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis klasifikasi status gizi, yaitu milik Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Asia-Pasifik. Klasifikasi WHO digunakan untuk orang Barat. WHO mengklasifikasikan orang dengan IMT sebesar >30 kg/m2 sebagai obesitas.
Sementara untuk orang Asia, termasuk Indonesia, sebaiknya menggunakan klasifikasi Asia-Pasifik. Obesitas menurut klasifikasi Asia-Pasifik adalah IMT seseorang sebesar >25 kg/m2. Yuk, coba hitung IMT-mu!
Baca Juga: Pasien COVID-19 Meninggal akibat Interaksi Obat? Ini Kata Ahli!
Editor’s picks
Baca Juga: Kapan Pasien COVID-19 Membutuhkan Terapi Oksigen?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.