TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serba-serbi Kafein, Yuk Kenali Apa Saja Efeknya pada Tubuhmu

Bukan cuma untuk penambah energi dan bikin melek!

pixabay.com/Free-Photos

Dalam konsep gizi, kopi digolongkan sebagai bahan penyegar karena sifatnya yang merangsang saraf dan meningkatkan laju metabolisme tubuh ketika dikonsumsi. Oleh karenanya, kopi diminum bukan sebagai sumber nutrisi, melainkan sebagai minuman penyegar karena senyawa aktif di dalamnya.

Ya, salah satu senyawa yang dimaksud adalah kafein. Namun, meski kita sering ngopi atau ngeteh, banyak yang masih belum memahami sepenuhnya tentang kafein, termasuk cara kerja, manfaat, dan efeknya pada tubuh. Yuk, lebih memahaminya lewat pembahasan di bawah ini.

1. Senyawa kafein

unsplash.com/Nathan Dumlao

Tahu tidak, kafein memiliki nama kimia (C8H10N4O2) atau 1,3,7 trimetil 2,6 dioksipurin yang merupakan salah satu senyawa alkaloid di dalam biji kopi.

Sebuah laporan berjudul "Kafein: Senyawa Penting pada Biji Kopi" yang diterbitkan dalam Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia tahun 2007, dalam kondisi murni, kafein ini berupa serbuk putih berbentuk kristal, dan merupakan senyawa tidak berbau, serta rasanya pahit.

Diketahui bahwa kafein tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap aroma kopi, dan hanya memberikan rasa pahit sekitar 10-30 persen dari seduhan kopi.

Baca Juga: Bisa Bahaya, Ini 7 Tanda Kamu Sudah Konsumsi Terlalu Banyak Kafein 

2. Kadar kafein 

pixabay.com/michelprado

Tentu kadar kafein yang terdapat di dalam biji kopi tidak sama.

Sebagai contoh, kadarnya dalam biji kopi Robusta berkisar antara 1,50-2,72 persen bk, sedangkan dalam biji kopi Arabika sebesar 0,94-1,59 persen bk. Sementara, dalam biji kopi kering masing-masing sebesar 1,16-3,27 persen bk, dan 0,58-1,7 persen bk.

Lalu kafein yang terkandung di dalam biji kopi sangrai sebesar 2 persen bk untuk kopi Robusta, dan 1 persen bk untuk kopi Arabika.

Jadi sudah tahu, kan, kalau kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit ketimbang kopi Arabika karena kadar kafeinnya yang lebih tinggi.

3. Kafein dalam makanan atau minuman  

pexels.com/Karolina Grabowska

Kandungan kafein dalam secangkir kopi sekitar 80 sampai 125 miligram. Sementara itu, secangkir espreso atau kopi tubruk atau kopi saring sekitar 90 mg. 

Satu kaleng minuman bersoda mengandung sekitar 23-27 mg kafein, sementara itu teh mengandung sekitar 40 mg, dan satu ons cokelat mengandung sekitar 20 mg kafein.

Menurut lembaga Food Standards Agency, minum kopi dengan jumlah sedang tidak mengganggu kesehatan. Rekomendasi idealnya adalah konsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg per hari atau kurang lebih setara dengan 3 cangkir kopi.

4. Keuntungan mengkonsumsi kafein 

Pixabay/StockSnap

Karena kafein dapat menigkatkan laju metabolisme, akibatnya kamu akan merasa lebih segar, jantung berdetak lebih cepat, tekanan darah naik, otot menegang, sementara hati melepas gula ke aliran darah yang nantinya makin menguatkan terbentuknya energi ekstra.

Beberapa keuntungan lain yang berhubungan dengan kebiasaan minum kopi yaitu sebagai perangsang dalam melakukan berbagai aktivitas, variasi jenis minuman, dan mencegah kanker prostat. Kandungan boron dalam kopi dikatakan dapat membantu mencegah kanker tersebut.

5. Efek kafein bagi kesehatan 

pexels.com/ Kaboompics // Karolina

Perlu diingat, konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan banyak masalah, seperti perubahan warna gigi, bau mulut, meningkatkan stres, serangan jantung, kemandulan pada lelaki, gangguan pencernaan, kecanduan, bahkan penuaan dini.

Ada laporan yang menyebutkan bahwa ibu hamil yang minum lebih dari 4 cangkir kopi setiap hari dapat menyebabkan sudden infant death syndrome (SIDS). Hal ini karena kafein dapat menyeberang plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi janin.

Kafein juga dapat mengambil cairan dan kalsium dari tubuh yang diperlukan untuk kesehatan janin dan ibu hamil. Perempuan yang minum 2 cangkir kopi atau lebih per hari dapat meningkatkan risiko terkena pengeroposan tulang (osteoporosis).

Kafein juga turut campur dalam penyerapan zat besi ke dalam tubuh sebanyak 40 persen, yang mana zat besi itu diperlukan bagi tubuh. Jadi, kita tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi setelah makan sumber zat besi.

Baca Juga: Hati-hati, Kamu Pun Bisa Mengalami Overdosis Kafein dan Itu Berbahaya!

Verified Writer

ilham bintoro

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya