TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatan

Kelainan bentuk kaki yang menyebabkan jari kaki mirip cakar

ilustrasi claw foot (pexels.com/Alicia Zinn)

Claw foot (kaki cakar) dikenal juga dengan sebutan claw toes. Ini digambarkan sebagai kondisi saat jari-jari kaki menekuk sehingga terlihat mirip cakar. Claw foot bisa muncul sejak lahir atau berkembang seiring waktu.

Claw foot biasanya bukan pertanda dari masalah medis serius dan tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, kondisi ini bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu seperti cerebral palsy atau diabetes.

Penting untuk dipahami bahwa claw foot sering disalahartikan dengan kondisi sejenis, yakni hammer toe. Kendati punya banyak kesamaan, tetapi kedua kondisi tersebut pada dasarnya keduanya memengaruhi otot yang berbeda di area kaki.

1. Gejala

ilustrasi perbedaan kaki normal dan claw foot (sportsinjuryclinic.net)

Sebagian besar kasus claw foot tidak berbahaya. Namun, efek yang ditimbulkannya bisa memicu rasa tidak nyaman. Selain itu, individu yang mengalaminya bisa merasa sakit saat berjalan. Masalah lain yang bisa terjadi adalah sulit menemukan ukuran sepatu yang pas.

Claw foot termanifestasi sebagai kaki cakar. Gejala lain yang mungkin menyertai bisa termasuk:

  • Kulit kaki mengalami kapalan.
  • Sensasi lepuh dan nyeri kadang terasa.
  • Adanya indikasi pembengkakan pada daerah kaki.
  • Pada kasus yang jarang terjadi bisa timbul bisul.

Baca Juga: Hammer Toe: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Tahapan perkembangan kondisi

ilustrasi memakai sepatu (pexels.com/Pixabay)

Dilansir Cleveland Clinic, ada dua tahapan perkembangan claw foot:

  • Tahap pertama: Ini disebut dengan fase fleksibel. Pada tahap ini, jari-jari kaki masih terbilang lentur meski agak kaku pada persendiannya.
  • Tahap kedua: Ini dikenal sebagai fase kaku. Ini merupakan tahap akhir saat jari-jari kaki seolah "macet" dan tidak dapat bergerak.

Claw foot dapat disebabkan oleh masalah saraf di area kaki, sumsum tulang belakang, atau tanda-tanda dari radang sendi.

3. Penyebab

ilustrasi kaki penderita diabetes (pexels.com/Kaushal Raj)

Penyebab claw foot bisa bervariasi. Misalnya, setelah operasi pergelangan kaki, seseorang bisa berisiko mengalami claw foot. Selain itu, peradangan juga dapat menyebabkan jari-jari kaki menekuk pada posisi yang mirip dengan cakar. Kasus lainnya adalah kerusakan saraf yang beimbas pada melemahnya otot kaki, menyebabkan ketidakseimbangan yang mendatangkan komplikasi berupa claw foot.

Kondisi medis tertentu yang telah dikaitkan dengan penyebab claw foot mencakup:

Dalam beberapa kasus, penyebab claw foot sulit teridentifikasi. Sementara itu, komponen warisan genetik menjadi kontributor terhadap perkembangan claw foot.

4. Perawatan

ilustrasi perawatan pemijatan kaki (pexels.com/Yan Krukau)

Ketika merasa memiliki claw foot, konsultasilah dengan dokter untuk mendapat diagnosis akurat. Kalau dibiarkan, claw foot yang masih pada fase fleksibel bisa berkembang ke fase kaku. Jika sudah pada fase kaku maka ini cenderung lebih sulit diatasi.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi medis lain yang menjadi penyebab claw foot. Setelah diagnosis, langkah selanjutnya adalah menetapkan perawatan.

Opsi yang dapat direkomendasikan oleh dokter antara lain:

  • Merekatkan jari-jari kaki agar tetap berada pada posisi yang tepat.
  • Pembidaian dengan belat untuk membantu menjaga jari-jari kaki tetap lurus.
  • Mengobati kondisi medis yang mendasarinya.
  • Prosedur operasi.

Baca Juga: Trigger Finger: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya