Gangguan Konversi, saat Tekanan Mental Memunculkan Gejala Fisik
Respons terhadap situasi yang menyebabkan stres atau trauma
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alkisah, seorang perempuan pingsan di rumah. Kemudian, pihak keluarga melarikannya ke rumah sakit. Perempuan tersebut menunjukkan indikasi lumpuh dan mati rasa di sisi kanan tubuhnya. Namun, setelah diperiksa, refleksnya normal dan sensasi yang dirasakan bukan termasuk pola stroke. Setelah diperiksa, ternyata kelumpuhan dan mati rasa yang dialami pasien berakar dari pertengkaran suami dan anaknya yang ia saksikan di rumah.
Dalam dunia medis, kondisi yang digambarkan di atas dikenal sebagai gangguan konversi atau gangguan neurologis fungsional. Kondisi tersebut menampilkan bentuk gejala sistem saraf (neurologis) yang tidak dapat dijelaskan hubungannya dengan penyakit neurologis atau kondisi medis lain. Menariknya, gejala yang ditunjukkan nyata adanya dan menyebabkan tekanan atau masalah yang signifikan.
Para peneliti meyakini jika gangguan konversi terjadi akibat situasi stres atau trauma yang berimbas pada fisik penderita. Seseorang yang mengalami gangguan konversi cenderung tidak mampu mengontrol respons fisik yang melibatkan indra atau kendali motorik.
Simak terus ulasan berikut, untuk memahami lebih jelas mengenai gangguan konversi.
1. Gejala gangguan konversi
Seperti yang telah disinggung di awal, gangguan konversi diperkirakan terjadi karena stres dan psikologis yang memengaruhi respons fisik.
Gejalanya biasanya terjadi secara tiba-tiba saat menghadapi peristiwa yang memicu stres atau mengingat peristiwa traumatis. Penderita gangguan konversi menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus, gejala yang diperlihatkan biasanya akan mereda sendiri seiring berjalannya waktu.
Melansir berbagai sumber, gejala gangguan konversi dapat berupa:
- Kejang, kemungkinan dengan kesadaran yang terbatas;
- Tidak responsif;
- Kehilangan keseimbangan;
- Kesulitan berjalan;
- Kelumpuhan, biasanya di area lengan atau tungkai;
- Masalah keseimbangan;
- Mati rasa di area lengan atau kaki;
- Masalah penglihatan seperti kebutaan atau penglihatan ganda;
- Kesulitan menelan;
- Bicara cadel atau ketidakmampuan untuk berbicara;
- Gangguan pendengaran sebagian atau total.
Baca Juga: Cara Menghadapi Seseorang dengan Borderline Personality Disorder
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Gangguan Psikosomatik dan Solusinya, yuk Sehat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.