TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran 

Tertarik untuk mempraktikkannya?

ilustrasi praktik teknik relaksasi aktif (pexels.com/Lucas Pezeta)

Teknik relaksasi aktif adalah salah satu cara untuk membantu mengelola pikiran akibat paparan stresor (pemicu stres). Kegiatan ini tidak hanya merujuk pada ketenangan pikiran atau menikmati hobi semata. Lebih kompleks lagi, teknik ini dapat membantu meredakan efek stres yang berimbas ke gejala fisik.

Teknik relaksasi aktif juga dapat membantu mengatasi stres jangka panjang. Selain itu, juga berkorelasi positif terhadap kondisi kesehatan, salah satunya pereda nyeri. Ini karena pada praktiknya, teknik pikiran fokus pada gerakan secara sengaja untuk menjadi rileks.

1. Manfaat teknik relaksasi aktif berbasis ilmiah

ilustrasi praktik teknik relaksasi aktif (pexels.com/cottonbro)

Tujuan utama teknik relaksasi aktif ialah membantu menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis. Saraf ini bertanggung jawab pada mekanisme gairah, stimulasi sistem tubuh, hingga peningkatan stres.

Menurut studi dalam jurnal Heliyon tahun 2021, teknik relaksasi aktif memiliki ragam manfaat, di antaranya:

  • Mengurangi stres dan perasaan cemas.
  • Mengurangi rasa sakit, termasuk nyeri.
  • Meningkatkan suasana hati.
  • Mengendalikan darah rendah, laju pernapasan, dan detak jantung.
  • Menurunkan ketegangan otot.

Baca Juga: Terapi Multimodal: Definisi, Tipe, Teknik, dan Manfaat

2. Macam-macam teknik relaksasi aktif

ilustrasi pijat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada dasarnya, setiap individu dapat menerapkan beberapa teknik relaksasi aktif untuk membantu meredakan stres. Adapun macam-macam teknik relaksasi aktif sendiri mencakup:

  • Relaksasi otot progresif: Merupakan salah satu teknik yang melibatkan pergantian relaksasi dan tegangan pada otot-otot tubuh. Pendekatan ini menggunakan semua kelompok otot utama, mulai dari otot jari kaki sampai otot kepala.
  • Pernapasan diafragma: Melibatkan teknik pernapasan dalam untuk meningkatkan aktivitas diafragma agar napas yang dihasilkan lebih optimal. Teknik pernapasan ini memberikan ragam manfaat, termasuk menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis, tekanan darah, serta hormon stres.
  • Meditasi mindfulness: Praktik pemusatan perhatian dengan unsur keterbukaan dan penerimaan. Meditasi mindfulness juga mengajarkan arti penyelarasan antara indra penglihatan, penciuman, pendengaran, sentuhan, dan perasaan.
  • Yoga dan taici: Yoga adalah kegiatan yang menggabungkan latihan pikiran dan tubuh dengan berbagai gerakan, sementara taici adalah kegiatan yang menggabungkan pernapasan dalam dan relaksasi dengan gerakan terkontrol. Keduanya dapat mengelola stres dan meningkatkan perasaan relaks.
  • Relaksasi autogenik: Teknik yang berfokus pada relaksasi di bagian tubuh tertentu.
  • Pijatan: Pemijatan pada otot yang tegang dapat memberikan tekanan fisik untuk meredakannya.

3. Menerapkan teknik relaksasi aktif ketika stres melanda

ilustrasi meditasi di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kamu mempelajari teknik relaksasi aktif, kamu bisa menjadi lebih sadar akan sensasi fisik yang ditimbulkan oleh stres. Ini biasanya melibatkan ketegangan otot yang dapat menjalar ke bagian tubuh tertentu. Akibat dari kondisi tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Ketika gejala fisik akibat stres sudah teridentifikasi, maka tahap selanjutnya adalah mempraktikkan teknik relaksasi aktif. Praktik ini dapat mencegah stres makin parah atau berkepanjangan dan menghalau dampak negatifnya pada tubuh. 

4. Butuh latihan rutin dan konsisten

ilustrasi mindfulness (pexels.com/RODNAE Productions)

Dilansir Mayo Clinic, teknik relaksasi merupakan bentuk dari keterampilan. Seperti halnya jenis keterampilan lainnya, teknik ini membutuhkan latihan secara rutin dan konsisten. Jadi, kamu tidak bisa langsung menguasainya setelah percobaan pertama.

Poin pentingnya adalah jangan memaksakan diri dalam keberhasilan praktiknya. Ada kalanya seseorang butuh beberapa kali percobaan untuk meningkatkan kemampuan menjadi relaks dengan teknik relaksasi aktif. Intinya, jangan sampai praktik ini justru menjadi pemicu stres.

Baca Juga: Terapi Sex Surrogate: Definisi, Teknik, dan Manfaatnya

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya