Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran 

Tertarik untuk mempraktikkannya?

Teknik relaksasi aktif adalah salah satu cara untuk membantu mengelola pikiran akibat paparan stresor (pemicu stres). Kegiatan ini tidak hanya merujuk pada ketenangan pikiran atau menikmati hobi semata. Lebih kompleks lagi, teknik ini dapat membantu meredakan efek stres yang berimbas ke gejala fisik.

Teknik relaksasi aktif juga dapat membantu mengatasi stres jangka panjang. Selain itu, juga berkorelasi positif terhadap kondisi kesehatan, salah satunya pereda nyeri. Ini karena pada praktiknya, teknik pikiran fokus pada gerakan secara sengaja untuk menjadi rileks.

1. Manfaat teknik relaksasi aktif berbasis ilmiah

Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran ilustrasi praktik teknik relaksasi aktif (pexels.com/cottonbro)

Tujuan utama teknik relaksasi aktif ialah membantu menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis. Saraf ini bertanggung jawab pada mekanisme gairah, stimulasi sistem tubuh, hingga peningkatan stres.

Menurut studi dalam jurnal Heliyon tahun 2021, teknik relaksasi aktif memiliki ragam manfaat, di antaranya:

  • Mengurangi stres dan perasaan cemas.
  • Mengurangi rasa sakit, termasuk nyeri.
  • Meningkatkan suasana hati.
  • Mengendalikan darah rendah, laju pernapasan, dan detak jantung.
  • Menurunkan ketegangan otot.

2. Macam-macam teknik relaksasi aktif

Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran ilustrasi pijat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada dasarnya, setiap individu dapat menerapkan beberapa teknik relaksasi aktif untuk membantu meredakan stres. Adapun macam-macam teknik relaksasi aktif sendiri mencakup:

  • Relaksasi otot progresif: Merupakan salah satu teknik yang melibatkan pergantian relaksasi dan tegangan pada otot-otot tubuh. Pendekatan ini menggunakan semua kelompok otot utama, mulai dari otot jari kaki sampai otot kepala.
  • Pernapasan diafragma: Melibatkan teknik pernapasan dalam untuk meningkatkan aktivitas diafragma agar napas yang dihasilkan lebih optimal. Teknik pernapasan ini memberikan ragam manfaat, termasuk menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis, tekanan darah, serta hormon stres.
  • Meditasi mindfulness: Praktik pemusatan perhatian dengan unsur keterbukaan dan penerimaan. Meditasi mindfulness juga mengajarkan arti penyelarasan antara indra penglihatan, penciuman, pendengaran, sentuhan, dan perasaan.
  • Yoga dan taici: Yoga adalah kegiatan yang menggabungkan latihan pikiran dan tubuh dengan berbagai gerakan, sementara taici adalah kegiatan yang menggabungkan pernapasan dalam dan relaksasi dengan gerakan terkontrol. Keduanya dapat mengelola stres dan meningkatkan perasaan relaks.
  • Relaksasi autogenik: Teknik yang berfokus pada relaksasi di bagian tubuh tertentu.
  • Pijatan: Pemijatan pada otot yang tegang dapat memberikan tekanan fisik untuk meredakannya.

Baca Juga: Terapi Multimodal: Definisi, Tipe, Teknik, dan Manfaat

3. Menerapkan teknik relaksasi aktif ketika stres melanda

Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran ilustrasi meditasi di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kamu mempelajari teknik relaksasi aktif, kamu bisa menjadi lebih sadar akan sensasi fisik yang ditimbulkan oleh stres. Ini biasanya melibatkan ketegangan otot yang dapat menjalar ke bagian tubuh tertentu. Akibat dari kondisi tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Ketika gejala fisik akibat stres sudah teridentifikasi, maka tahap selanjutnya adalah mempraktikkan teknik relaksasi aktif. Praktik ini dapat mencegah stres makin parah atau berkepanjangan dan menghalau dampak negatifnya pada tubuh. 

4. Butuh latihan rutin dan konsisten

Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran ilustrasi mindfulness (pexels.com/RODNAE Productions)

Dilansir Mayo Clinic, teknik relaksasi merupakan bentuk dari keterampilan. Seperti halnya jenis keterampilan lainnya, teknik ini membutuhkan latihan secara rutin dan konsisten. Jadi, kamu tidak bisa langsung menguasainya setelah percobaan pertama.

Poin pentingnya adalah jangan memaksakan diri dalam keberhasilan praktiknya. Ada kalanya seseorang butuh beberapa kali percobaan untuk meningkatkan kemampuan menjadi relaks dengan teknik relaksasi aktif. Intinya, jangan sampai praktik ini justru menjadi pemicu stres.

5. Tips memulai teknik relaksasi aktif

Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran ilustrasi teknik relaksasi aktif (pexels.com/Mikhail Nilov)

Teknik relaksasi aktif dapat dimulai dengan memosisikan diri di lingkungan yang tenang dan kondusif. Tujuannya agar kamu bisa fokus pada tujuan akhir dari teknik tersebut.

Terkait pemilihan waktu, sebaiknya teknik relaksasi aktif dilakukan pada pagi atau sore hari. Pagi hari dirasa efektif karena dapat membantu membangun perspektif "memulai hari dengan positif", sementara melakukannya pada sore hari dapat membantu tubuh relaks dari aktivitas yang melelahkan.

Terlalu banyak paparan stres bisa berbahaya bagi tubuh, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mulai menyadari pentingnya manajemen stres dengan cara yang positif.

Teknik relaksasi aktif dapat menjadi pilihan yang suportif pada banyak orang. Namun, jika kamu merasa teknik ini tidak berhasil meredakan stres, atau stres yang dirasakan memburuk, pertimbangkan untuk menemui profesional seperti psikolog atau psikiater untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Terapi Sex Surrogate: Definisi, Teknik, dan Manfaatnya

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya