Terapi Multimodal: Definisi, Tipe, Teknik, dan Manfaat
Dikenal juga dengan sebutan psikoterapi integratif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam ranah psikologi, kata "modalitas" artinya adalah metode pengobatan. Sementara untuk terapi multimodal, ini biasanya mengacu pada berbagai jenis pendekatan terapeutik. Arti lain dari terapi multimodal adalah implementasi farmakoterapi atau menggabungkan penggunaan obat-obatan dengan konseling atau psikoterapi.
Secara umum, terapi multimodal dapat didefinisikan sebagai jenis pendekatan holistik untuk psikoterapi. Pada praktiknya, terapi ini cenderung melibatkan beberapa jenis pendekatan untuk membantu proses penyembuhan klien. Dengan demikian, terapi ini memiliki fokus pada perawatan secara menyeluruh.
1. Tipe
Terapi multimodal dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Dr. Arnold A. Lazarus pada tahun 1960-an. Ia mencetuskan terapi ini setelah mengetahui bahwa menggunakan lebih dari satu jenis terapi pada satu waktu dapat mendatangkan manfaat signifikan pada klien.
Terdapat berbagai tipe pendekatan yang dapat digunakan dalam terapi multimodal, di antaranya:
- Terapi kognitif: Berfokus pada keyakinan dan pikiran klien sebagai pusat masalah atau gejala psikologis.
- Terapi Perilaku: Menitikberatkan pada perilaku yang dapat diamati ketimbang perasaan atau pikiran.
- Psikoanalisis: Diterapkan guna membantu memahami pikiran bawah sadar, pikiran secara sadar, emosi, atau perilaku.
- Terapi perilaku emotif rasional: Didasarkan pada perspektif bahwa perilaku dan emosi dapat dipengaruhi oleh keyakinan individu tentang diri sendiri dan orang lain yang tidak selalu benar adanya.
- Terapi perilaku dialektis: Diterapkan untuk membantu klien dalam mengembangkan regulasi emosi dan keterampilan memahami tekanan secara psikologis dengan lebih positif.
- Terapi pasangan yang berfokus pada emosi: Mengajarkan klien melakukan komunikasi secara efektif dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan pasangannya.
- Psikoterapi eksistensial: Membantu klien menemukan makna hidup, terlebih bagi mereka yang sedang merasa hampa, terasing, atau putus asa dalam menjalani kehidupan.
- Psikoterapi interpersonal: Diterapkan untuk membantu eksplorasi aspek yang berkaitan antara suasana hati dan hubungan interpersonal klien, khususnya dalam kehidupan sosial.
- Terapi penerimaan dan komitmen: Mengajarkan klien untuk belajar menyadari pikiran dan perasaan mereka secara penuh tanpa perlawanan atau penghindaran.
- Pelatihan relaksasi: Melibatkan berbagai aktivitas relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk membantu mengelola perasaan cemas atau stres berlebih.
- Pelatihan keterampilan sosial: Berpusat pada peningkatan interaksi sosial melalui latihan bermain peran, bercerita, memberi umpan balik, serta penguatan untuk memperbaiki masalah komunikasi.
- Aktivasi perilaku: Dirancang untuk membantu meningkatkan peluang pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.
Baca Juga: 5 Gangguan Mental yang Bisa Diatasi dengan Terapi Perilaku Dialektika
Baca Juga: Terapi Seks: Perawatan Nonmedis untuk Mengatasi Gangguan Seksual
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.