TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Acetazolamide: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis dan Efek Samping

Obat untuk mengurangi cairan tertentu dalam tubuh

ilustrasi obat (unsplash.com/melany tuinfosalud)

Acetazolamide termasuk obat penghambat diuretik dan mengurangi aktivitas protein dalam tubuh yang bernama karbonat anhidrase. Penggunaan acetazolamide bertujuan mengurangi penumpukan cairan tertentu dalam tubuh. 

Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja enzim carbonic anhydrase. Penghambatan enzim ini berpengaruh pada berkurangnya cairan. Hasilnya, tekanan dalam bola mata maupun organ lainnya ikut menurun. 

Baca Juga: Albumin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

1. Manfaat

Obat acetazolamide diresepkan bagi pasien penderita glaukoma untuk mengurangi cairan dan menurunkan tekanan di mata. Pada pasien gagal jantung kongestif hipertensi, acetazolamide berguna sebagai diuretik untuk mengurangi edema.  

Selain itu, acetazolamide juga ditujukan bagi individu yang memiliki riwayat gagal jantung, kelumpuhan periodik, dan epilepsi. Di sisi lain, acetazolamide juga berguna mengatasi penyakit ketinggian. Cara kerjanya dengan mengeluarkan bikarbonat sehingga menghasilkan pernapasan lebih cepat dan dalam. 

Terkini, publikasi studi Science Translational Medicine 2018 menunjukkan kombinasi acetazolamide dapat melawan sel glioblastoma pada pasien kanker otak. Direktur studi terkait meyakini penggunaannya sebagai terapi sangat nyaman karena murah dibuat, mudah digunakan, dan efek samping terbatas. 

2. Peringatan

ilustrasi interaksi obat (unsplash.com/adam nieścioruk)

Terdapat kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan tidak memperkenankan pasien meminum acetazolamide. Termasuk jika memiliki alergi obat sulfa, atau jika kamu memiliki riwayat kesehatan:

  • Penyakit hati parah (sirosis)
  • Gangguan ginjal parah
  • Kadar kalium atau natrium dalam darah rendah yang mengakibatkan
  • ketidakseimbangan elektrolit
  • Kegagalan kelenjar adrenal

Dilansir Drugs.com, beritahukan dokter apabila mengidap masalah pernapasan parah dan glaukoma sudut tertutup. Bagi pasien yang juga dalam perawatan aspirin dosis tinggi, perlu memberitahukan pada dokter guna menyesuaikan dosis.

Belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan acetazolamide pada ibu sedang atau akan hamil. Konfirmasikan pada dokter apabila sedang dalam kondisi tersebut. Pun penggunaan obat ini dilarang bagi ibu menyusui karena dapat mempengaruhi ASI. 

3. Interaksi

Acetazolamide adalah turunan sulphonamide yang dapat memicu munculnya efek antagonis asam folat. Hal ini menyebabkan acetazolamide merupakan obat yang dapat berinteraksi dengan jenis obat lain. 

Bentuk interaksi dapat terjadi dengan obat resep, non resep, herbal, hingga vitamin. Maka dari itu, penting untuk memberitahukan pada dokter obat apa saja yang sedang kamu konsumsi guna menanggulangi efek samping. 

Medicines UK memberikan referensi jenis obat yang dapat bereaksi antagonis saat diminum bersamaan dengan acetazolamide yaitu:

  • Aspirin. Menimbulkan asidosis berat dan meningkatkan toksisitas sistem saraf pusat
  • Amfetamin dan quinidine. Acetazolamide meningkatkan pH urin tubulus ginjal. Akibatnya dapat meningkatkan besarnya durasi dan efek dari amfetamin maupun Quinidine. 
  • Methenamine. Kombinasi keduanya dapat menurunkan efektivitas antiseptik pada methenamine. 
  • Natrium bikarbonat. Mengonsumsi acetazolamide dan natrium bikarbonat dalam waktu bersamaan dapat meningkatkan risiko pembentukan kalkulus ginjal.

Karena sifatnya yang aditif, acetazolamide tidak diperkenankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan inhibitor karbonat anhidrase lainnya.

4. Dosis

ilustrasi dosis obat (pexels.com/polina tankilevitch)

Takaran pemberian obat acetazolamide dapat berbeda pada masing-masing individu. Dosis obat menyesuaikan usia, jenis penyakit, serta kondisi tubuh pasien. 

Dosis acetazolamide untuk glaukoma (kongestif akut sederhana dan sekunder)

Dewasa: 250-1.000 mg (1-4 tablet) dalam waktu 24 jam. Umumnya, dokter akan membagi resep dengan jumlah lebih dari 250 mg setiap hari. 

Dosis acetazolamide untuk gagal jantung kongestif, edema akibat obat

Dewasa: pada kasus diuresis 250 - 375 mg (1-1½ tablet) sekali sehari di pagi hari. Dokter akan meminta pasien menunggu reaksi obat. Apabila belum berhasil mengurangi edema, maka dokter akan memberikan jeda minum satu hari untuk pemulihan. 

Selanjutnya, pasien akan diminta kembali meminum obat selama dua hari lalu kembali berhenti satu hari. Proses konsumsi obat akan berlangsung demikian dalam jangka waktu sesuai rekomendasi dokter. 

Khusus kasus retensi cairan yang berkaitan dengan pra-menstruasi, rekomendasi dosis harian tunggal sebesar 125 - 375 mg.

Dosis acetazolamide untuk epilepsi

Dewasa: 250-1.000 mg setiap hari dengan pembagian dosis sesuai rekomendasi dokter

Anak-anak: 8-30 mg/kg berat badan yang dibagi sesuai rekomendasi dokter dan tidak melebihi ambang maksimal 750 mg/hari.

Aturan pemberian takaran obat terkait pada individu lanjut usia harus dilakukan secara hati-hati. Terlebih apabila memiliki potensi obstruksi pada saluran kemih dan disfungsi hati. 

Acetazolamide diberikan secara oral atau diminum. Apabila kamu mendapatkan resep acetazolamide dalam bentuk pelepasan diperpanjang (kerja lama), hindari menghancurkan atau mengunyah kapsul obat.

Baca Juga: Aluminium Hidroksida: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya