Aluminium Hidroksida: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping 

Juga dikenal sebagai antasida

Aluminium hidroksida adalah obat golongan antasida, yakni jenis obat yang digunakan untuk meredakan gejala sakit maag atau penyakit asam lambung. Obat ini hadir dalam bentuk tablet kunyah serta cairan. 

Aluminium hidroksida merupakan obat yang dijual bebas sehingga bisa didapatkan tanpa resep dokter. Akan tetapi, penggunaannya tetap harus benar dan bijak. Bila perlu, konsultasikan ke dokter maupun apoteker.

1. Manfaat

Aluminium hidroksida digunakan untuk mengobati gejala kelebihan asam lambung seperti sakit perut, mulas, dan gangguan pencernaan asam. Aluminium hidroksida adalah obat jenis antasida yang bekerja cepat untuk menurunkan asam di lambung. 

Meski demikian, obat ini hanya bekerja mengatasi asam yang sudah ada di lambung dan tidak dapat mencegah produksi asam lambung. Dilansir WebMD, antasida cair umumnya memberikan efek pereda gejala asam lambung lebih cepat daripada bentuk tablet.

Aluminium hidroksida dapat digunakan sendiri atau dengan obat lain yang memiliki fungsi menurunkan produksi asam. Obat ini termasuk obat penghambat H2 seperti cimetidine atau ranitidine, dan penghambat pompa proton seperti omeprazole.

2. Peringatan

Aluminium Hidroksida: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping ilustrasi obat-obatan (pexels.com/karolina grabowska)

Sebelum mendapatkan aluminium hidroksida, beritahukan pada dokter atau apoteker jika kamu pernah mengalami gejala efek samping obat terkait. Pun sampaikan apabila kamu juga memiliki alergi pada jenis obat apa pun.

Beritahukan dokter atau apoteker obat-obatan yang sedang atau pernah dikonsumsi. Terutama aspirin, cinoxacin, ciprofloxacin, digoxin, diazepam, enoxacin, ferrous sulfate, fluconazole, indomethacin, isoniazid, itraconazole, ketoconazole, levofloxacin, lomefloxacin, asam nalidiksat, norfloxacin, ofloxacin, sparfloxacin, tetrasiklin. Serta vitamin dan obat non medis lainnya.

Aluminium hidroksida dapat meningkatkan risiko terjadinya toksisitas aluminium pada individu dengan kondisi kesehatan gagal ginjal. Konsultasi pada medis diperlukan sebelum mendapatkan antasida.

Dilansir Reference Medscape, hipofosfatemia mungkin terjadi akibat pemberian aluminium hidroksida. Adapun hipofosfatemia adalah kondisi penumpukan fosfor dalam tubuh dengan gejala mual, muntah, lemas, sesak napas, hingga otot kaku. Segera beritahukan dokter apabila kamu memiliki gejala serupa. 

Pemberian aluminium hidroksida pada ibu hamil dan menyusui sebaiknya dikonsultasikan pada dokter atau apoteker terlebih dahulu. Ini penting guna menghindari efek samping pada janin dan bayi yang disusui. 

Baca Juga: Omeprazole: Kegunaan, Dosis, Cara Pakai, dan Efek Samping

3. Interaksi

Konsumsi aluminium hidroksida bersamaan dengan obat lain dapat meningkatkan risiko efek samping. Dilansir Rxlist, obat yang dapat menimbulkan interaksi parah bila digunakan bersama aluminium hidroksida meliputi:

  • Pazopanib: Aluminium hidroksida dapat menurunkan tingkat efektivitas pazopanib dengan meningkatkan pH lambung. 
  • Raltegravir: Aluminium hidroksida menurunkan kadar raltegravir dengan mengikat kation di saluran gastrointestinal.

Adapun konsumsi aluminium hidroksida dengan obat berikut juga dapat meningkatkan risiko interaksi obat:

  • Digoxin, tetracycline, penisillin, sulfonamida, zat besi, indomethacin, naproxen, fenilbutazon, atau quinidine. Mengonsumsinya bersama dengan aluminium hidroksida dapat mengganggu proses penyerapan obat-obatan tersebut. 
  • Vitamin C atau asam askorbat. Konsumsi keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan penyerapan aluminium hidroksida

Guna mengurangi risiko interaksi, konsultasikan kepada dokter maupun apoteker sebelum mendapatkan obat aluminium hidroksida. Beri tahu vitamin, suplemen, obat nonmedis, herbal, dan obat resep lainnya yang sedang dikonsumsi.

4. Dosis

Menggunakan aluminium hidroksida untuk mengurangi gejala maag atau nyeri asam lambung bisa dilakukan tanpa konsultasi dokter terlebih dahulu. Namun, kamu bisa menanyakan cara minum dan dosis kepada apoteker saat membeli obat.

Konsumsi dosis harian maksimal aluminium hidroksida sebagai antasida yakni 1.000 mg per hari. Hindari mengambil dosis lebih dari itu atau ikuti aturan pada kemasan guna menghindari risiko efek samping serius. 

Cara mengonsumsi aluminium hidroksida

  • Ambil aluminium hidroksida atau antasida dengan segelas air putih. Jika mendapatkan obat dalam bentuk cair, kocok terlebih dahulu sebelum meminumnya. Apabila aluminium hidroksida dikonsumsi dalam bentuk tablet kunyah, pastikan mengunyahnya dulu sebelum ditelan.
  • Hindari meminum obat lain berdekatan dengan jadwal minum aluminium hidroksida. Obat antasida ini dapat memengaruhi penyerapan obat lain. Sebaiknya beri jeda 2 hingga 4 jam untuk mengonsumsi obat lain setelah aluminium hidroksida.
  • Aluminium hidroksida yang digunakan untuk mengobati gejala asam lambung bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Perhatikan anjuran konsumsi pada masing-masing petunjuk obat.

5. Efek samping

Aluminium Hidroksida: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping ilustrasi sakit perut (pexels.com/cottonbro)

Aluminium hidroksida umumnya tidak menimbulkan efek samping serius. Namun, tidak demikian jika kamu alergi terhadapnya. Segera cari bantuan medis apabila mengalami mual, pusing, gatal, dan sesak napas setelah minum obat aluminium hidroksida.

Aluminium hidroksida atau antasida juga mungkin menimbulkan gejala efek samping ringan, seperti:

  • Mual dan muntah.
  • Rebound hyperacidity.
  • Keracunan aluminium.
  • Fosfat darah rendah (hipofosfatemia).
  • Sembelit yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan wasir atau obstruksi usus.
  • Impaksi tinja.
  • Kram perut.

Untuk meminimalkan efek samping sembelit, disarankan untuk meminum banyak cairan dan rutin berolahraga. Pelunak feses juga bisa digunakan jika diperlukan. Konsultasikan terlebih dulu ke dokter atau apoteker.

Aluminium pada antasida dapat mengikat fosfat, bahan kimia tubuh penting yang ada di usus. Pada kondisi ginjal normal,  ini dapat menyebabkan kadar fosfat rendah, trlebih jika mengonsumsi antasida dalam dosis besar untuk waktu yang lama.

Segera jadwalkan konsultasi dengan dokter apabila nyeri asam lambung atau maag tidak membaik, terutama jika telah mengonsumsi antasida lebih dari dua minggu. Dokter mungkin memberikan alternatif pengobatan lain sesuai diagnosis. 

Simpan aluminium hidroksida dalam wadahnya. Pastikan obat dalam kondisi tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak dan/atau hewan peliharaan. Letakkan obat dalam suhu ruangan, jauhkan dari panas dan kelembapan berlebih, dan simpan di tempat yang sejuk.

Baca Juga: Sakit Maag (Dispepsia): Gejala, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Diagnosis

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya