TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilan

Ternyata, ketiga fase ini beda, lho!

ilustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Christian Bowen)

Dari proses pembuahan hingga kelahiran, terdapat tahapan yang disebut fase perkembangan bayi. Pada momen ini, terdapat perubahan wujud yang terjadi dalam perut ibu, mulai dari pembuahan menghasilkan zigot, berkembang menjadi embrio, janin, hingga akhirnya bayi.

Selain bentuknya, terdapat hal lain yang mendasari perbedaan embrio, janin, dan bayi. Yuk, ketahui pengertian dan beda tiga tahap fetal development manusia ini.

Apa itu embrio?

ilustrasi embrio (freepik.com/tirachardz)

James O’Brien, MD., seorang direktur medis kebidanan rawat inap di Women & Infant Rhode Island Hospital kepada The Bump mengutarakan bahwa embrio adalah sebagai kehamilan yang berkembang dari terjadinya pembuahan hingga minggu ke-8. 

Proses menjadi embrio dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur atau oosit matang. Saat keduanya bertemu, DNA dari kedua sel ini bergabung, lalu membentuk zigot. 

Bentuk baru ini, kemudian membelah berulang kali menjadi sel-sel embrionik yang lebih kecil. Setelah embrio berisi 12 hingga 16 sel, maka disebut morula.

Sekitar 4 hari setelah pembuahan, morula yang berada di dekat dalam rongga rahim mengembangkan kantung cairan atau disebut blastokel. Blastokel dikelilingi oleh sel-sel. Pada saat ini embrio mencapai tahap blastokista.

Proses di atas berlangsung sekitar 6 hari setelah pembuahan. Selanjutnya, blastokista menempel pada endometrium atau lapisan rahim dan mengambil nutrisinya.

Karena menempel, embrio menerima nutrisi dari suplai darah orang hamil. Melalui plasenta, ini berfungsi membawa nutrisi dan oksigen ke embrio atau janin serta membawa limbah dan karbon dioksida. 

Plasenta juga membuat hormon yang menjaga kehamilan. Selain itu, ia memengaruhi perubahan dalam tubuh dan menyediakan apa yang dibutuhkan janin untuk tumbuh.

Pada saat menjadi embrio, terjadi proses perkembangan pada sistem saraf pusat, jaringan jantung, jari-jari, paru-paru, bagian dalam telinga, otot, mulut, hidung, dan mata. Meski masih samar, seluruh prosesnya terjadi mulai minggu pertama hingga ke-8 masa kehamilan.

Baca Juga: Oral Seks Saat Hamil, Amankah bagi Ibu dan Janin?

Apa itu janin?

ilustrasi janin (pexels.com/mlkbnl)

Setelah melewati minggu ke-8 kehamilan, embrio berubah menjadi janin. Sebutan ini diberikan pada calon bayi yang memasuki usia minggu ke-9. 

Sebutan janin berlaku hingga jabang bayi dilahirkan. Pada masa ini, tubuh janin berkembang dan terus tumbuh membentuk organ lainnya. Dimulai dari kelopak mata, kuku jari, hati, dan jenis kelamin. Hingga akhirnya terjadi penambahan lemak, serta organ dan sistem yang berfungsi seutuhnya. 

Tidak ada waktu yang tepat untuk mendeskripsikan kelangsungan hidup janin yang bertahan di luar rahim. Namun, janin yang setidaknya berusia 24 minggu, dapat hidup dengan perawatan intensif setelah lahir. 

Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 30 minggu, kemungkinan bertahan hidup lebih kecil daripada yang lebih tua. Alasannya, organ pentingnya, seperti paru-paru dan otak, belum terbentuk dengan matang.

Apa itu bayi?

ilustrasi bayi (unsplash.com/Jonathan Borba)

Setelah mencapai akhir kehamilan, ibu akan mengalami masa kelahiran. Nah, transisi antara janin di dalam lahir menuju dunia luar ini disebut dengan bayi. 

Guna mempersiapkan kehidupan di luar rahim,  janin akan memproduksi hormon (seperti kortisol, adrenalin, dan hormon tiroid) yang akan melonjak saat lahir. Dengan begitu, memungkinkan bayi baru lahir mempertahankan kadar gula darah normal, suhu tubuh, dan tekanan darah dengan mudah.

Jika saat berada di dalam rahim janin mengandalkan tali pusat untuk mencukupi nutrisi dan oksigennya, begitu lahir semuanya dilakukan sendiri. Hal ini menyebabkan aliran darah ke paru-paru meningkat, karena neonatus atau bayi baru lahir harus bernapas guna mengambil oksigen sendiri di paru-paru.

Barulah kemudian bayi melewati awal kehidupan di dunia luar. Pada tiga bulan pertama, bayi disebut sebagai newborn hingga infant. Sebutan bayi bertahan dari manusia dilahirkan hingga mencapai usia 1 tahun.

Masa ini termasuk sebagai golden age. Tahapan pertumbuhkembangan bayi dari 0-12 bulan ini sangat penting untuk membentuk kemampuan anak. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya