TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Lepidopterophobia, Jenis Fobia yang Jarang Orang Tahu

Ketakutan tidak wajar terhadap kupu-kupu

ilustrasi fobia (pixabay.com/Anemone123)

Pada umumnya, kupu-kupu adalah salah satu serangga yang menjadi primadona karena kecantikannya. Namun, tahukah kamu jika serangga ini bisa menjadi hal yang ditakuti oleh beberapa orang?

Ketakutan terhadap kupu-kupu atau ngengat disebut lepidopterophobia. Fobia ini bisa dibilang 'unik', membuat pengidapnya menjadi sangat ketakutan ketika melihat kupu-kupu. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi yang pasti ini dapat berdampak buruk pada kualitas hidup penderitanya.

1. Mengenal lebih dekat lepidopterophobia

ilustrasi kupu-kupu (unsplash.com/drz)

Lepidopterophobia adalah rasa takut dan tidak nyaman ketika melihat, membayangkan, ataupun berada dekat dengan kupu-kupu atau ngengat. Mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, mengingat kupu-kupu atau ngengat adalah hewan yang tidak berbahaya. Akan tetapi, orang dengan lepidopterophobia mengalami ketakutan yang nyata. Penderitanya cenderung ketakutan, berkeringat, dan panik saat melihat atau bahan saat serangga kecil ini hinggap atau terbang di dekatnya.

Dilansir Verywell Mind, penelitian memperkirakan bahwa ketakutan terhadap binatang (terutama serangga) ini terjadi pada 12 persen perempuan dan 3 persen laki-laki.

Alasan dari ketakutan mereka pun beragam. Ada yang takut karena kepak sayap kupu-kupu ketika terbang, ada yang takut karena khawatir hinggapnya serangga tersebut di tubuhnya, dan ada yang takut karena serangga ini membentuk suatu kelompok yang besar.

Baca Juga: Jijik sama Rambut? Kamu Mesti Tahu 5 Fakta soal Trikofobia Ini

2. Apa gejala dari fobia ini?

ilustrasi kupu-kupu (unsplash.com/Nikola Tomašić)

Mengutip Healthline, berikut adalah beberapa gejala dari lepidopterophobia:

  • Rasa takut yang menghantui terus-menerus dan respons yang tidak biasa ketika melihat atau berinteraksi dengan kupu-kupu atau ngengat. Ketika seekor kupu-kupu terbang mendekat ke arah mereka, pengidap lepidopterophobia akan berteriak atau mengusir serangga ini dengan berbagai cara. Hal ini tentu saja akan membuatnya terlihat aneh di lingkungan sosial.

  • Hadirnya kepanikan dan rasa takut ketika membayangkannya. Hal ini akan memperburuk kondisi kesehatan mentalnya. Terlebih jika pengidap fobia ini juga memiliki gangguan kesehatan mental lainnya seperti serangan panik. Pengidap lepidopterophobia akan merasa gelisah, jijik, dan takut hanya dengan membayangkan seekor kupu-kupu atau ngengat. Itu karena mereka membayangkan bahwa serangga ini hinggap dan mereka mampu merasakan sensasi ketika serangga ini merayap di tubuh mereka.

  • Menghindari situasi dan tempat di mana serangga ini berada. Biasanya pengidap fobia ini akan merasa tidak nyaman ketika melihat kupu-kupu atau ngengat meskipun dari jarak yang cukup jauh. Hal ini tentu saja akan menimbulkan masalah jika ketakutannya terbawa ke lingkungan sosial. Bisa saja pengidapnya ini tidak mau masuk ke sebuah ruang rapat hanya karena ada seekor kupu-kupu yang hinggap di langit-langit ruangan tersebut.

3. Dampak lepidopterophobia terhadap lingkungan sosial penderitanya

ilustrasi bullying (pexels.com/Keira Burton)

Fobia ini juga besar pengaruhnya di lingkungan sosial. Orang dengan fobia ini bisa saja menghancurkan hubungan baik dengan kawannya hanya karena tidak hadir saat diundang ke rumah kawannya yang memajang hiasan atau gambar kupu-kupu, atau membatalkan rencana hiking dengan teman-temannya karena khawatir akan menjumpai beberapa ngengat besar di alam liar.

Hal tersebut tentu sangat meresahkan bagi pengidap lepidopterophobia, mengingat kupu-kupu dan ngengat sama-sama hidup di alam bebas dan tidak bisa diprediksi kehadirannya. 

4. Cara mengatasi lepidopterophobia

ilustrasi sedih (pexels.com/Engin Akyurt)

Tentunya fobia ini harus segera diatasi, mengingat banyaknya hal buruk yang ditimbulkan karena ketakutan yang tidak wajar. Ada bemacam-macam cara untuk mengatasi fobia ini, di antaranya:

  • Melakukan relaksasi dengan latihan pernapasan. Hal ini diduga dapat membantu memberikan efek tenang dan mengurangi gejala lepidopterophobia seperti rasa panik dan takut.
  • Olahraga rutin. Dampak baik yang ditimbulkan oleh kegiatan ini tidak hanya memberikan efek positif terhadap kesehatan mental, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan fisik bagi orang yang melakukannya secara teratur.
  • Menghindari kafein. Ini karena kafein dapat meningkatkan rasa panik dan gelisah yang dialami oleh pengidap lepidopterophobia, dilansir Everyday Health.

Baca Juga: Hii! Ketakutan Berlebih pada Serangga? Ini 5 Fakta Ilmiah Entomofobia

Writer

Gilliana

An astrophile, space lover

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya