TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Tetap Lelah Walau Sudah Beristirahat

Kamu yang mana?

Ilustrasi kelelahan setelah istirahat (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu pasti pernah merasakan kondisi ketika tubuh merasa sangat lelah meskipun sudah beristirahat dengan baik? Bahkan, beberapa orang mengalami kondisi ini secara terus-menerus. Lho, kok bisa? Ternyata, ada beberapa kondisi penyakit dalam yang jarang diketahui yang bisa menjadi penyebabnya. Yuk, kita cari tahu apa yang menyebabkan tubuh merasa lelah dan lemas meskipun sudah beristirahat dengan baik!

1. Sindrom kelelahan kronis atau CFS

Ilustrasi kondisi lemas (Unsplash.com/Zohre Nemati)

Kamu mungkin pernah mengalami kondisi ketika tubuh merasa lelah dan lemas meskipun sudah tidur yang cukup. Nah, ternyata ada satu kondisi medis yang berkaitan dengan gejala ini, yaitu Sindrom Kelelahan Kronis atau CFS (chronic fatigue syndrome). Dr. Anthony Komaroff, profesor dari Harvard Medical School mengatakan, CFS adalah "kondisi yang membuat seseorang merasa sangat lelah dan kelelahan selama enam bulan atau lebih." Gejalanya meliputi rasa sakit otot dan sendi, masalah tidur, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. 

Meskipun CFS dapat mempengaruhi orang dari segala usia, tapi paling sering terjadi pada orang berusia 40 hingga 60 tahun. Beberapa faktor risiko CFS meliputi infeksi virus tertentu, masalah sistem kekebalan, dan stres. CFS sendiri masih sulit untuk dideteksi, karena tidak ada tes laboratorium atau tes diagnostik yang pasti. Namun, dengan pengobatan yang tepat, kebanyakan orang dengan CFS dapat merasa lebih baik.

Baca Juga: 7 Penyebab Sindrom Kelelahan Kronis, dari Long COVID hingga Genetik

2. Fibromyalgia

Ilustrasi sakit kepala (Pexels.com/Andrew Neel)

Jika kamu merasa lelah meskipun sudah beristirahat, mungkin kamu mengalami masalah kesehatan ini. Masalah rasa lelah yang dirasakan meskipun sudah tidur cukup juga dapat disebabkan oleh kondisi medis yang disebut Fibromyalgia. Dr. Winfried Häuser, seorang profesor sekaligus dokter yang berpraktik di Klinikum Saarbrücken Jerman menjelaskan, “Fibromyalgia adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit kronis di seluruh tubuh, yang biasanya disertai dengan rasa lelah yang berat dan gangguan tidur." 

Gejala lainnya meliputi kekakuan otot, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Fibromyalgia paling sering terjadi pada wanita dan biasanya dimulai di usia 20 hingga 50 tahun. Faktor risiko fibromyalgia antara lain faktor genetik, trauma fisik atau emosional, dan infeksi virus tertentu. Diagnosis Fibromyalgia sendiri didasarkan pada gejala dan pemeriksaan fisik. Pengobatan meliputi obat penghilang rasa sakit, terapi fisik, dan terapi perilaku.

3. Sindrom iritasi usus besar

Ilustrasi lelah dan mengantuk (Pexels.com/Sammie Sander)

Jika kamu sudah beristirahat tapi merasa tetap lelah, mungkin ini penyebabnya. Sindrom Iritasi Usus Besar atau IBS (Irritable bowel syndrome) adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan rasa lelah yang berat meskipun telah tidur cukup. Menurut Dr. Gerdien Lammers, seorang ahli gastroenterologi dari Rumah Sakit Universitas Maastricht di Belanda, IBS adalah "gangguan fungsional dari saluran pencernaan yang ditandai dengan perubahan kebiasaan buang air besar dan nyeri perut." 

Gejala lainnya meliputi kembung, gas, dan sensasi tidak nyaman di perut. IBS dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres, makanan tertentu, dan perubahan hormon. Diagnosis IBS didasarkan pada gejala dan pemeriksaan fisik. Pengobatan meliputi perubahan pola makan, obat-obatan, dan terapi perilaku. 

4. Sindrom kaki gelisah

Ilustrasi lelah berlebihan (Pexels.com/SHVETS production)

Capek terus-terusan meskipun sudah istirahat memang sangat mengganggu. Kita mungkin bertanya-tanya, apa sih penyebabnya? Sindrom Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome/RLS) adalah salah satu penyakit dalam yang jarang diketahui namun dapat menjadi penyebab seseorang merasa lelah meskipun sudah beristirahat dengan baik. RLS ditandai dengan sensasi tidak nyaman seperti merasa gatal, kesemutan, dan terbakar pada bagian kaki yang menyebabkan seseorang merasa tidak tenang dan ingin menggerakkan kakinya secara terus-menerus. 

Dokter yang berpraktik di The United Lincolnshire Hospitals Trust (ULHT), Dr. Michael Oko, menjelaskan bahwa RLS dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih umum terjadi pada wanita dan orang yang berusia di atas 40 tahun. RLS dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang dan menyebabkan kelelahan di siang hari. Berdasarkan studi American Sleep Association, penyebab RLS belum diketahui secara pasti namun ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya RLS, seperti kurangnya zat besi dalam tubuh atau efek samping obat-obatan tertentu.

Baca Juga: 5 Penyebab Kesulitan Tidur, Kelelahan dan Stres karena Overthinking

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya