TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Minum 6 Obat Ini dengan Minuman Beralkohol, Bahaya!

Kombinasi alkohol dan obat antidepresan bisa memperburuk depresi

ilustrasi mengonsumsi obat-obatan dengan alkohol (fundacionmapfre.org)

Saat hendak meminum obat sebaiknya kita menggunakan air putih, bukan dengan minuman lainnya seperti teh apalagi minuman beralkohol. Air putih yang sifatnya netral relatif aman untuk diminum dengan obat yang mengandung berbagai macam senyawa.

Sementara itu, untuk minuman beralkohol, kita sudah tahu bahwa minuman ini membawa lebih banyak risiko kesehatan daripada manfaatnya. Mencampur minuman beralkohol dengan obat-obatan bisa berpotensi bahaya bagi tubuh. 

Inilah beberapa jenis obat-obatan yang tidak boleh diminum dengan minuman beralkohol karena risikonya sangat tinggi.

1. Obat pereda nyeri

ilustrasi obat resep antinyeri (unsplash.com/The-Lore.com)

Menurut keterangan dari National Health Service, obat pereda nyeri yang menggunakan resep dokter, misalnya tramadol, gabapentin, dan codeine tidak boleh diminum dengan minuman beralkohol.

Kenapa, karena meminum obat-obatan tersebut diketahui dapat menyebabkan rasa kantuk yang berat dan mual. Bila setelahnya kamu harus berkendara, ini tentu dapat berpotensi bahaya, misalnya meningkatkan risiko kecelakaan.

Baca Juga: Jintan Hitam atau Habatusauda Berpotensi Obati COVID-19? Cek Faktanya!

2. Obat untuk flu, batuk, dan pilek

ilustrasi obat-obatan (futurity.org)

Minuman beralkohol juga tidak boleh dicampur dengan obat untuk mengobati flu, batuk, dan pilek. Mengutip laman resmi American Addiction Centers Alcohol, efek yang dapat terjadi pada tubuh saat mencampur minuman beralkohol dengan obat-obatan ini antara lain:

  • Pusing dan berkunang-kunang
  • Rasa mengantuk yang sangat berat
  • Denyut jantung menjadi sangat cepat
  • Risiko pendarahan
  • Risiko mengalami ulkus peptikum (peradangan di lapisan dalam perut atau di bagian atas usus kecil)
  • Gangguan pencernaan

Lebih lanjut, mengonsumsi obat penurun demam lebih dari dua kali dalam 24 jam sembari minum minuman beralkohol lebih dari tiga gelas per hari dapat merusak fungsi hati.

3. Antibiotik

ilustrasi mual (pexels.com/cottonbro)

Dilansir Healthline, berikut adalah daftar antibiotik yang tidak disarankan untuk diminum dengan minuman beralkohol karena dapat mengakibatkan diare, mual, dan pusing seperti mau pingsan.

  • Cefoperazone (obat untuk berbagai macam infeksi bakteri)
  • Cefotetan (antibiotik dalam bentuk suntikan)
  • Doxycyclin (obat jerawat, infeksi saluran napas, infeksi saluran kemih)
  • Erythromycin (obat untuk penyakit menular seksual seperti Sifilis)
  • Metronidazole (obat infeksi bakteri pada vagina, perut, hati, kulit)
  • Tinidazole (obat infeksi yang disebabkan oleh protozoa)
  • Ketoconazole (obat untuk infeksi jamur di kulit)
  • Isoniazid (obat untuk sakit Tuberkulosis)
  • Linezolid (obat untuk infeksi bakteri dan dipakai bila obat lain tidak bekerja)
  • Griseofulvin (obat untuk infeksi jamur di kepala, lipat paha, kaki)

Mencampur minuman beralkohol dengan doxycyclin dan erythromycin dapat menyebabkan efektivitas obat berkurang. Sementara itu, kombinasi alkohol dengan isoniazid dan linezolid menyebabkan kerusakan organ hati dan tekanan darah tinggi.

Mengonsumsi alkohol sebelum, selama, dan tiga hari setelah minum obat cefoperazone, cefotetan, metronidazole, tinidazole, dan ketoconazole dapat menyebabkan efek samping serius seperti muntah, pusing, kram perut, wajah kemerahan, dan denyut jantung cepat.

4. Obat untuk menurunkan tekanan darah

ilustrasi obat resep dokter (unsplash.com/Christina Victoria Craft)

Mengutip Livescience, perpaduan antara minuman beralkohol dengan obat untuk menurunkan tekanan darah dan obat untuk penyakit jantung seperti ACE inhibitor tidak dianjurkan.

Ini karena kombinasinya dapat menyebabkan tekanan darah turun secara drastis. Akibatnya, kamu bisa mengalami pusing seperti akan tidak sadarkan diri.

5. Obat untuk pereda kecemasan

ilustrasi euforia (unsplash.com/Matteo Vistocco)

Xanax adalah obat yang umumnya sering digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan (anxiety disorder). Mengonsumsi obat tersebut dengan minuman beralkohol bisa berpotensi bahaya, apalagi bila dosisnya sangat tinggi serta jumlah alkohol yang diminum berlebihan. Ini dapat mengakibatkan overdosis dan berisiko pada kematian.

Mengutip Healthline, baik xanax maupun minuman beralkohol memiliki efek samping di tubuh peminumnya. Apabila keduanya diminum bersamaan, maka intensitas efek samping dari obat tersebut akan dirasakan oleh peminumnya.

Yang terjadi kemudian adalah peminumnya akan terlihat "high" atau mengalami euforia. Lalu, kombinasi xanax dan minuman beralkohol dapat membuat otot menjadi lemah, sehingga seseorang akan mudah jatuh saat berjalan dan berbicara menjadi tidak jelas.

Baca Juga: Mau Minum Obat Herbal? 7 Hal Ini Wajib Diperhatikan

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya