5 Fakta Air Ketuban Pecah sebelum Persalinan, Tak Semenyeramkan Itu!
Tak perlu khawatir secara berlebihan, ya, Bunda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang persalinan, air ketuban pecah menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan para ibu hamil. Fenomena ini kerap digambarkan sebagai situasi kritis seperti yang terlihat di film atau drama TV. Padahal ini sebenarnya tidak sedramatis yang dibayangkan kebanyakan orang.
Faktanya, hanya 15 hingga 20 persen ibu hamil yang mengalami air ketuban pecah sebelum melahirkan. Sisa 80 hingga 85 persen lainnya mengalami hal tersebut selama persalinan. Lantas apa itu air ketuban pecah, apa penyebabnya, serta apa risiko yang terjadi jika mengalaminya sebelum masa persalinan? Simak faktanya sampai habis, ya!
1. Mengenal fenomena air ketuban pecah
Selama berada di dalam rahim, janin dilindungi oleh sebuah kantung berisi cairan amniotik atau yang dikenal juga dengan air ketuban. Cairan ini tak hanya berfungsi sebagai bantalan bagi janin, tetapi juga mendorong perkembangan dan mengatur suhu dalam rahim.
Air ketuban pada akhirnya akan pecah di saat tertentu, baik sebelum atau pun selama persalinan. Dilansir Mayo Clinic, air ketuban yang pecah sebelum melahirkan disebut juga prelabor rupture of membranes atau disingkat PROM.
Di kasus tertentu, air ketuban bahkan tidak pecah sehingga bayi dilahirkan di dalam tubuh. Namun ini merupakan kasus yang sangat jarang terjadi sehingga tak perlu dikhawatirkan.
Baca Juga: Mengenal Kontraksi Braxton-Hicks, Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil
Baca Juga: Amniosentesis, Pemeriksaan Prenatal dengan Sampel Air Ketuban
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.