TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rasio Pinggang-Pinggul Lebih Akurat untuk Prediksi Risiko Penyakit

Lebih akurat dibanding indeks massa tubuh

ilustrasi mengukur lingkar pinggang (pixabay.com/ennrick)

Selama ini, kita menggunakan indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) untuk mengetahui apakah berat badan kita tergolong sehat atau tidak. IMT bisa diketahui dari membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter kuadrat).

Namun, ada cara yang lebih akurat untuk memprediksi risiko penyakit, yaitu dengan mengukur rasio pinggang-pinggul atau waist-to-hip ratio (WHR). Ini mengacu pada  studi yang diterbitkan dalam JAMA Network Open pada September 2023.

1. IMT menuai banyak kritik

IMT ditemukan oleh ahli matematika Belgia bernama Lambert Adolphe Jacques Quetelet pada awal abad ke-19. Kala itu, IMT menjadi cara cepat untuk mengukur tingkat obesitas pada masyarakat umum.

Berdasarkan hasilnya, IMT dikategorikan menjadi lima, yaitu:

  • Kurang dari 18,5: Kekurangan berat badan.
  • Antara 18,5 hingga 24,9: Berat badan ideal.
  • Antara 25 hingga 29,9: Kelebihan berat badan.
  • Antara 30 hingga 39,9: Obesitas.
  • Di atas 40: Obesitas parah.

Namun, IMT tidak sempurna dan menuai banyak kritik. Para ahli mengatakan bahwa IMT tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti perbandingan lemak versus otot, distribusi lemak di tubuh, dan kondisi metabolisme seseorang.

2. Rasio pinggang-pinggul memprediksi penyakit dan kematian lebih baik dibanding IMT

ilustrasi mengukur lingkar pinggang (pixabay.com/Bru-nO)

Para peneliti menganalisis data 387.672 peserta dengan usia rata-rata 60 tahun, yang terdiri dari 210.332 perempuan dan 177.340 laki-laki. Data ini diperoleh dari UK Biobank, basis data biomedis yang berisi informasi genetik dan kesehatan setengah juta orang di Inggris.

Ditemukan bahwa rasio pinggang-pinggul memprediksi risiko penyakit dan mortalitas (kematian) lebih baik dibandingkan IMT. Ini karena IMT tidak mempertimbangkan di mana lemak disimpan. Padahal, lemak yang terkonsentrasi di sekitar pinggul atau pinggang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit serius (penyakit jantung dan diabetes tipe 2) serta kematian.

Baca Juga: Apakah Indeks Massa Tubuh Akurat sebagai Prediktor Kesehatan Kita?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya