Kantuk Tak Terkendali di Jam Produktif? Bisa Jadi Tanda Narkolepsi
Penderita narkolepsi bisa tertidur secara tiba-tiba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Narkolepsi merupakan gangguan tidur kronis yang dapat memicu penderitanya sangat mengantuk saat jam produktif. Umumnya, penderita narkolepsi merasa sangat sulit untuk tetap terjaga dalam jangka waktu lama. Bahkan, mereka bisa tertidur secara tiba-tiba. Gangguan ini dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup bagi penderitanya.
Untuk memahami narkolepsi lebih mendalam, pertama-tama kamu perlu tahu dulu tentang siklus tidur normal. Siklus tidur secara normal melalui beberapa tahapan.
Tahap pertama, saat mulai tertidur itulah saatnya kamu memasuki tahap awal tidur. Selanjutnya adalah tahap lebih dalam. Tidur memasuki tahap rapid eye movement (REM) atau tidur dengan gerakan mata cepat 90 menit kemudian. Selama tahap REM, kamu bermimpi dan pada saat inilah otot-otot rileks sepenuhnya. Masalah pada penderita narkolepsi adalah REM dapat terjadi saat terjaga, sehingga mengakibatkan mimpi setengah tidur dan kelumpuhan sementara.
Hingga saat ini narkolepsi belum ditemukan obatnya. Namun, perubahan gaya hidup lebih sehat dapat mengatasi gejala narkolepsi. Selain itu, dukungan dari orang-orang sekitar seperti keluarga, teman, guru, hingga manajemen dan rekan kerja dapat membantu mengatasi gangguan ini.
1. Gejala narkolepsi
Gejala narkolepsi biasanya pertama kali muncul antara usia 15 hingga 30 tahun. Berikut ini merupakan gejala yang paling umum terjadi:
- Rasa kantuk tidak tertahankan pada siang hari. Penderita narkolepsi mengalami rasa kantuk berlebihan saat jam-jam produktif, meskipun tingkat keparahan kantuk bervariasi antar individu. Kondisi ini sangat intens sehingga mereka sering tidak sengaja tertidur saat bekerja atau mengendarai mobil. Banyak penderita narkolepsi melaporkan bahwa rasa kantuk yang dirasakan serupa dengan perasaan yang dirasakan orang setelah terjaga sepanjang malam.
- Katapleksi, merupakan episode melemahnya otot dan biasanya dipicu oleh emosi yang ekstrem. Melemahnya otot ini umumnya berlangsung selama satu atau dua menit. Dalam keadaan yang lebih parah, katapleksi dapat menyebabkan melemahnya otot wajah, anggota bahkan seluruh tubuh, sehingga menyebabkan penderita secara tiba-tiba terjatuh. Kondisi lain seperti kondisi terjaga namun tidak dapat berbicara atau bergerak selama satu atau dua menit juga bisa terjadi.
- Halusinasi, dapat terjadi saat penderita tertidur maupun terjaga. Halusinasi dapat terasa begitu nyata seperti perasaan ada orang asing mengancam atau didatangi binatang buas. Begitu terjaga, penderita masih memerlukan waktu beberapa menit untuk menyadari bahwa itu hanyalah halusinasi.
- Kelumpuhan tidur, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk bergerak ketika berada di ambang tidur. Walaupun kondisi ini berlangsung tidak lebih dari satu menit, tetapi bisa terasa menakutkan terutama karena kadang disertai dengan sensasi kesulitan bernapas.
Tidak semua orang dengan narkolepsi mengalami semua gejala di atas. Kebanyakan orang mengalami kantuk pada siang hari dan katapleksi. Meskipun kondisi badan sangat lelah, tetapi kebanyakan penderita narkolepsi tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari.
Baca Juga: 9 Mitos dan Kesalahpahaman seputar Narkolepsi
Baca Juga: 5 Penyebab Umum Narkolepsi, Rasa Kantuk Kronis di Siang Hari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.